• 03

107 8 2
                                    

selamat menikmati haluanku-!

•••

Hari pertama Ujian Akhir Semester.

Suasana koridor yang biasanya ramai dengan para siswa yang sedang berbincang, kini tampak sepi. Semua siswa sudah duduk manis di kursinya masing-masing, dengan perasaan yang tentu saja tegang.

Jam sudah menunjukkan pukul 06:56 WIB, yang artinya 4 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup dan ujian akan segera dimulai.

Mala berlari sekencang mungkin menuju kelasnya. Ini semua salah angkot yang jalannya sangat lelet!

"Semoga gurunya belum masuk," ucap Mala sambil terus berlari. Gadis dengan pakaian yang sudah berantakan itu sampai di pintu kelas dengan nafas tersengal, ia langsung melirik ke arah meja guru yang untungnya masih kosong.

Kedua bola matanya membulat. Mala lupa kalo hari ini kelasnya dicampur dengan kelas lain, terlebih kelasnya kebagian satu ruangan dengan kelas 11.

Meringis pelan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali saat semua orang dikelas itu menatapnya heran. Mala langsung berjalan pelan menuju kursi Zea dengan kepala yang terus-terusan menunduk.

"Hebat banget, hari pertama ujian udah hampir telat," ledek Zea.

"Diem deh lo! Tadi angkotnya lama banget, kayak lagi goes sepeda," balas Mala. "Kursi gue yang mana ya?" lanjutnya.

Zea menunjuk kursi kosong di barisan pertama yang terletak di pojok dekat pintu. "Disana."

Mala mengikuti arah yang ditunjuk oleh Zea. " Gue duduk sendirian?" tanyanya ketika melihat kursi tersebut kosong, tidak ada orang.

"Ada yang isi kok, cuman orangnya belum dateng aja." Kakak kelas yang duduk di sebelah Zea menyahut. "Dia datengnya emang suka mepet," lanjutnya.

"Makasih ya kak," ucap Mala kemudian melangkahkan kakinya menuju kursinya sendiri.

Setelah berhasil mendudukkan tubuhnya di atas kursi, Mala menfokuskan dirinya menyiapkan alat tulis untuk ujian nanti. Gadis itu mengeluarkan alat tulis mulai dari pulpen, pensil, penghapus, pengserut, tipe-x dan masing-masing dari alat tulis itu ada dua. Buat cadangan, katanya.

Saat sedang fokus membereskan alat tulisnya, suara asing terdengar oleh telinga Mala.

"Misi, gue mau masuk."

Mala yang memang sedang asyik dengan dunianya itu, memajukan sedikit kursinya tanpa mengalihkan pandanga agar orang itu bisa lewat. Kebetulan, teman sebangkunya saat ujian duduk di pojok.

"Assalamualaikum, anak-anak."

Sapaan itu mampu membuat pandangan Mala terangkat.

"Hari ini ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan Matematika Wajib," ucapnya sambil membagikan kertas ujian dan lembar jawaban kepada para siswa.

Mala menerima beberapa kertas ujian dan lembar jawaban untuk dibagikan kepada temannya dibelakang. Menoleh ke samping, mata Mala langsung melotot.

Hadiah apalagi ini, Tuhan?

•••

Mala sungguh pasrah jika nilai ujian pelajaran Bahasa Indonesia nya hanya sebatas belasan. Saat ujian tadi, ah lebih tepatnya saat mengetahui siapa teman sebangkunya itu, Mala benar-benar tidak bisa fokus mengerjakan soal.

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang