• 41

49 7 0
                                    

selamat membaca -!

•••

Waktu istirahat membuat Mala sedikit merasakan pening di kepalanya, suasana kelas sangat berisik. Ditambah dengan pikirannya yang sedang berkecamuk, membuat kepalanya semakin pening. Gadis itu bangkit, memutuskan untuk berjalan ke perpustakaan yang sunyi daripada harus berada di kelas.

Posisi gedung perpustakaan berada di sebelah area kelas 12, mengharuskan Mala untuk melewati kelas Bian. Padahal ia mati-matian untuk menghindari kelas itu, apalagi teman sebangku baru Bian, Anala.

Mala sudah bertanya kepada Aldan, mengenai teman sebangku baru Bian. Dengan koneksi Aldan yang ada dimana-mana, ia berhasil mengetahui namanya. Anala.

Memang benar, ketika kita tidak mengharapkan sesuatu, hal itu malah terwujud.

Gadis itu melihat dari kejauhan, Nolan yang sedang menarik seorang gadis ke area perpustakaan. Gadis yang ditarik terlihat sesekali memberontak, tapi Nolan tidak sedetikpun melepaskan cekalan tangannya.

Rasa penasaran muncul dari dalam diri Mala, dengan langkah perlahan ia mulai mengikuti kemana kedua orang itu pergi.

Belakang perpus adalah tempat yang Nolan tuju. Kini Mala berada di balik dinding untuk menguping pembicaraan kedua orang itu.

Katakanlah tidak sopan. Tapi yang membuat Mala penasaran adalah saat Nolan menyebut nama gadis itu.

"Anala! Gue butuh penjelasan dari lo."

Hal itulah yang membuat Mala berani bertindak tidak sopan untuk menguping pembicaraan orang lain.

"Lo apa-apaan sih?" tanya Anala.

Nolan menunjuk wajah Anala dengan tangannya. "Lo! Kenapa bisa tau Bian ada urusan keluarga?"

"Dia yang ngasih tau gue. Udah? Lo narik gue kesini, cuman buat nanya hal kecil itu?" tanya Anala.

"Kenapa bisa? Kenapa bisa dia ngasih tau lo, sedangkan ke gue engga?" tanya Nolan.

Anala mengangkat kedua bahunya acuh. "Mana gue tau. Tanya ke orangnya sendiri."

Nolan mengeram kesal. Gadis di hadapannya berhasil membuat emosinya naik. "Lo ada hubungan apa sama dia?"

"Gaada hubungan apa-apa. Kenapa? Lo suka sama gue?" tanya Anala dengan nada menjengkelkan.

"Anala. Gue nanya serius," ucap Nolan.

"Loh gue juga jawabnya serius," sahut Anala.

"Kalian sedekat itu sampai Bian cerita tentang masalahnya?" tanya Nolan.

"Inti dari pertanyaan lo itu apa sih? Lo mau nanya gue ada hubungan apa sama dia? Gaada apa-apa. Gue berani sumpah kalau gue gada hubungan apa-apa. Cuman akhir-akhir ini gue emang deket sama dia, dia suka nemenin gue pergi dan antar jemput gue," jawab Anala.

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang