• 10

77 10 3
                                    

selamat membaca -!!

•••

Suara teriakan yang berasal dari lapangan masih terdengar nyaring, alasannya adalah karena ini final pertandingan futsal semua jurusan.

Pertandingan antara kelas 10 MIPA 2 VS 11 MIPA 1 memperebutkan juara satu di class meeting tahun ini.

"ALDANNNN!!! JOVANNNN !!! EZRAAAA !!! ADUH CAPEK KALO GUE SEMANGATIN SATU-SATU !! INTINYA SEMUANYA SEMANGAT !! HARUS MENANGGG!!" suara nyaring dari Zea terdengar hingga ke pojok lapangan.

"Je, suara lo bisa pelanin dikit ga?" tanya Mala.

Zea menoleh. "Gabisa. WOHOOOOO SEMANGATTT !! KALO BERHASIL MENANG, GUE TRAKTIR!!"

"BERANI TRAKTIR APA LO??" tanya Ezra dari tengah lapangan.

"APA AJA ASAL DIBAWAH GOCENG!!" jawab Zea.

Ezra mendelik. "ITU MAH GUE JUGA BISA BELI SENDIRI!"

"YANG PENTING NIATNYA COI!" balas Zea.

"SKIP!"

"Gatau diri banget tuh orang, udah di traktir. Nawar pula," ucap Zea.

Cia menoyor kepala Zea. " Ya kira-kira lah gila. Minimal traktir bakso kek, lah ini goceng bisa dapet apaan? Gorengan 2 biji."

"Dibilang yang penting itu niatnya. Kan nanti yang dicatat itu niatnya, bukan berapa duit yang dikeluarin," balas Zea.

Cia memutar bola matanya malas.

"Eh Mal, liat noh doi lo," ucap Arumi sambil menunjuk ke arah Bian dengan dagunya. Mala menoleh dan melihat Bian yang sedang duduk di pinggir lapangan sambil mengikat tali sepatunya.

Mala mengeluarkan ponsel dari saku training nya, membuka kamera lalu mengarahkan kameranya ke arah Bian yang masih fokus mengikat tali sepatu.

Cekrek.

Ketiga temannya menoleh ke arah Mala, sedangkan Mala menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Minimal kalo mau paparazi, di silent lah ya," ucap Arumi.

Mala terkekeh canggung. "Maaf maaf, lupa silent hp."

"Untung aja flash nya ga nyala!" sahut Zea.

"Daripada paparazi, mending lo minta foto bareng," ucap Cia.

"Gila lo! Gue ga seberani itu ya!" Mala menolak keras ide dari Cia, karena menurut nya itu akan membuat keadaan menjadi canggung.

"Mau gua comblangin?" tawar Arumi yang langsung dibalas gelengan kuat oleh Mala.

"Plis, percaya sama gue. Gue bakal berusaha buat Kak Bian jatuh cinta, pake cara gue sendiri," ucap Mala sambil menatap ketiga temannya satu persatu. Dan anehnya, ketiga temannya itu seakan terhipnotis oleh tatapan Mala dan perlahan mengangguk secara bersamaan.

"Baik. Pertandingan final antara kelas 10 MIPA 2 melawan 11 MIPA 1 sebentar lagi akan dimulai. Untuk para penonton diharapkan tidak melewati garis lapangan agar tidak menganggu pertandingan."

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang