10 ~ PUSAT PERHATIAN

8.1K 377 5
                                    

Anna harus menahan kegilaan berbelanja yang ada dalam dirinya. Tabungannya sudah tidak tersisa banyak semenjak membeli rumah, motor dan beberapa perabotan.

Kali ini, ia berbelanja baju untuk keperluannya nanti menonton konser. Karena Anna harus tampak mencolok untuk mendapat perhatian Ryan.

Itu adalah trik yang sering digunakan penggemar untuk mendapat attention atau caper pada sang idola. Anna tahu, karena ia sering bertemu dengan orang yang seperti itu.

Selesai berbelanja, Anna yang masih betah berkeliling mal di kejutkan dengan hal tidak terduga lain.

Seperti tersambar petir di siang bolong, seorang gadis kecil berkepang dua menghampiri dan memeluknya erat.

Dan lebih parahnya lagi, gadis kecil berpipi tembem itu memanggil Anna dengan kata menjijikan, yaitu 'Mama'.

"Aku bukan mamamu!" Anna tidak suka anak kecil. Ia benci suara tangis atau rengekan mereka.

"Mama ini Alana!" ucap gadis itu, tidak mau melepas pelukannya dari Anna.

"Aku bukan mamamu! Mending kamu cari mamamu, sana!" Anna mendorong Alana hingga jatuh ke lantai.

•••

Setelah dari mal, Anna kembali ke rumah dengan halaman hijau, beberapa tanaman kamboja putih dan pucuk merah menghiasi bagian depannya.

Melihat Sasa ada di rumah, Anna langsung duduk di depan wanita yang sedang makan siang itu.

"Hey! Kenapa kamu tidak pernah bilang padaku bahwa wanita ini punya anak?" tanya Anna meminta penjelasan Sasa.

"Kamu tidak pernah bertanya," respon Sasa simpel.

"Hari ini aku shopping 'kan, aku sangat terkejut karena ada anak kecil yang memanggilku dengan sebutan mama, mama, mama. Aku risih dengarnya."

"Alana maksud kamu?"

"Iya, kayaknya." Seingat Anna, nama gadis kecil itu memang Alana.

"Tapi, bukan itu saja. Ada nenek sihir di sampingnya."

Sasa menghentikan makannya, ia menatap Anna dengan wajah tertarik. Sepertinya, Anna sudah bertemu dengan Yuli---mantan ibu mertua jahanam--- itu.

"Lalu bagaimana?" tanya Sasa, ingin tahu kelanjutannya.

"Aku menamparnya. Dia hendak menamparku lebih dulu, jadi lebih baik aku saja yang menamparnya."

"HAHAHA!" Mendengar perkataan Anna, Sasa tertawa keras ada rasa puas dalam dirinya.

"Ada yang lucu? Baru kali ini aku melihat kamu tertawa segirang ini?" tanya Anna lebih kaget lagi saat melihat tingkah Sasa barusan.

"Sepertinya hilang ingatan dan menjadi gila ada untungnya."

•••

Hari yang Anna tunggu telah tiba. Sepanjang perjalanan dari rumah menuju lokasi konser Ryan Nall, ia menjadi tontonan banyak orang.

Tentu saja, penampilan tidak biasa ini pasti akan membuat setiap mata menoleh padanya.

Stadion serba guna terbesar itu, menjadi lokasi konser penyanyi pendatang baru yang memiliki banyak penggemar terutama para kaum hawa.

Sangat disayangkan Anna harus membuang uangnya untuk membayar tiket mahal demi duduk di barisan terdepan. Biasanya, ia dapat dengan mudah mendapatkan kursi VIP itu.

Tapi, kini berbeda. Anna harusnya minta tiket konser Ryan lebih awal jika tahu akan begini jadinya.

Sebelum konser dimulai, Anna meninggalkan kursinya untuk ke kamar mandi. Tidak boleh ada yang mengganggunya, ia juga tidak ingin minum atau makan agar tidak ada pembuangan yang terjadi.

The Second Life Memory (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang