Hai Readers!
Ketemu lagi, di tanggal 21 ini.
Semoga hari kalian Senin selalu, ya, hehe.Karena sudah update, jadi akan update normal kembali satu bab per hari.
Kalau suka sama cerita ini, jangan lupa kasih bintang dan sukain. Biar aku menang event hehe. Hehe, canda^^ seikhlasnya aja.
•••
.
.
.Dona, nama itu sungguh mengganggu Anna sejak beberapa hari belakangan ini.
"Ada masalah apa?" tanya Sasa menyadari, tidak biasanya Anna terlihat melamun cukup lama.
"Nggak ada apa-apa," jawan Anna sedikit tersentak. Ia menolehkan pada Sasa.
Kebetulan sekali, ada hal yang ingin ia tanyakan pada sepupunya itu.
"Oh, iya, Sa."
"Apa?" Sasa mengambil posisi duduk di sebelah Anna. Memindah saluran televisi untuk menonton sinteron kesukaannya.
"Kamu kenal Dona, nggak?!"
"Dona?!" Bagi Sasa, nama itu sama sekali tidak asing. "Kenapa, kamu tiba-tiba nanyain Dona, An?"
"Nggak apa-apa."
"Eeem ... seingatku kalau nggak salah, Dona itu orang yang ngajak kamu kerja di TQ Company. Kayaknya kalian satu SMA deh, dulu."
Pupil mata Anna melebar. Ia baru mengetahui hal tersebut dan sebenarnya itu sangat mengejutkan.
Seperti benang merah yang mulai terhubung, Anna mulai menemukan alur untuk sampai di ujung benang tersebut.
Sebenarnya, apa hubungan Dona, Bara dan TQ Company.
•••
Mengingat perkataan Sasa, bahwa dirinya dan Dona berada di satu SMA yang sama. Anna merencanakan pertemuan dengan salah satu teman sekelas manipulatif yang ia temui sewaktu reuni.
"Ini!" Anna menyerahkan satu tas mahal sebagai sogokan untuk Juni.
Beberapa kali sejak pertemuan itu, Juni menghubungi Anna untuk meminjam barang-barang mewah miliknya. Namun, Anna menolak.
"Makasih, An." Juni segera mengambil tas berwarna biru malam itu, menaruhnya di atas paha sambil tersenyum lebar. "Jadi, ada urusan apa lo mau ketemu gue? Ada yang bisa gue bantu?"
Anna tidak punya banyak waktu untuk basa-basi. Terlebih, ia tidak begitu kenal dengan Juni. Jujur, Anna juga tidak menyukai wataknya, dia jelas merupakan tipe penjilat yang suka menempel di mana-mana.
"Apa kamu kenal Dona?"
"Mbak Dona?"
"Iya, dia." Anna mengangguk.
Juni sempat bingung saat Anna menanyakan soal Dona.
"Oh, iya, ya. Kamu 'kan hilang ingatan." Juni menepuk jidat, menyadari kebodohannya.
"Jadi, kamu kenal siapa Dona 'kan?" tanya Anna lagi.
"Siapa, sih, alumni sekolah kita yang nggak kenal Dona, si Anak Ambisius itu?"
"Jadi, di mana Dona sekarang?" Anna benar-benar perlu bertemu dengan Dona. Ia ingin bertanya langsung alasan kenapa flashdisk kuning itu ada padanya dan hubungan apa yang dimiliki Dona dengan Bara?
"Mbak Dona, udah nggak ada."
"Apa maksud kamu?!"
"Maksud gue, ya Mbak Dona udah nggak ada. Dia udah meninggal," ungkap Juni.
![](https://img.wattpad.com/cover/344732264-288-k320915.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Life Memory (COMPLETED)
Romance~•~ follow dulu sebelum membaca, thx. Amanda Shopia artis paling fenomenal dengan banyak skandal dan anehnya ia masih wara-wiri di dunia hiburan. Arogan dan angkuh, hanya wajah cantik bak dewi itu yang menjadi daya tariknya. Tapi, dibalik itu semu...