14 ~ PEMAIN FIGURAN

6.9K 357 10
                                    

Seperti biasa, meskipun saldo tabungannya semakin menipis. Anna tetap berbelanja, ia mencicil untuk belanja baju baru seminggu sekali saja sekarang.

Lantunan melodi asal keluar dari mulutnya. Anna senang berjalan-jalan di mal untuk sekadar melihat pakaian yang tidak bisa ia beli. Jika itu adalah makanan, maka air liurnya akan menetes tanpa henti.

Bruk!

Anna terlalu fokus berjalan dengan mata jelalatan, hingga ia tidak sengaja menabrak tubuh seseorang yang sedang melintas.

"Aw!" Anna menjerit lalu memegangi kepalanya. "Maaf, nggak sengaja."

"Nggak apa-apa."

Suara berat pria yang berdiri di depannya terdengar tidak asing. Anna segera mendongak.

"Bara!" Anna mengenali pria itu. Ini pertemuan kedua mereka secara tidak sengaja.

Wajah Bara terlihat bingung saat Anna menatapnya tanpa berkedip.

"Kamu mengenalku?" tanya Bara memastikan.

Anna sontak menggeleng. Dirinya yang sekarang memang tidak, tapi berbeda dengan dirinya yang dulu.

Namun, sekarang berbeda. Bara mengenalinya lebih dulu.

"Bukankah ... kamu wanita bergaun pengantin di konser Ryan Nall?" tanya Bara, kejadian itu sudah berlalu. Jadi, ingatannya samar-samar.

"Iya, itu aku!" akui Anna girang. Setidaknya dengan hal ini, ia bisa berbincang lebih lama dengan Bara. Tidak hanya sampai di situ, Anna juga berakting kaget. "Oh, aku ingat sekarang! Kamu yang mengambilkan heelsku saat itu, kan?"

Bara mengangguk. "Bagaimana perasaanmu naik ke panggung hari itu, pasti mendebarkan?"

Sebenarnya tidak. Tapi, Anna menjawab sebaliknya.

"Aku lebih berdebar saat kamu di dekatku kayak gini, Bara."

"Aku penggemar yang beruntung." Anna tersenyum kikuk, menunjukan deratan gigi rapinya.

"Tentu saja, tidak mudah untuk menemui Ryan. Tapi, effortmu luar biasa, Ryan harus mengapresiasi itu."

"Hah?"

Anna bingung dengan maksud Bara barusan, pria itu mengeluarkan ponsel. Tidak butuh waktu lama, Bara menghubungkan panggilan video dengan Ryan.

"Yan, lo di mana?" tanya Bara.

"Gue lagi di luar kota, ada kerjaan. Kenapa?" balas Ryan ramah, ia juga menunjukan beberapa kru yang sedang bekerja.

"Nggak apa-apa, tebak gue ketemu siapa?"

Anna menoleh pada Bara. Ia melihat sisi lucu pria itu lagi setelah sekian lama.

"Hmm, Tamara?" Ryan sebenarnya bingung karena Bara tiba-tiba menelepon terlebih panggilan video, tidak biasnya.

"Bukan."

"Terus siapa?"

"Tadaaa! Gue ketemu cewek langka ini."

Mungkin, Ryan akan mengira jika Anna terlihat kaget dengan dua bola mata yang ingin keluar itu, karena panggilan video itu diarahkan ke wajahnya.

Itu jelas salah.

Anna terkejut karena Bara mengarahkan ponsel ke depan wajahnya, dengan posisi seperti memeluk tubuh Anna dari belakang. Ia bahkan bisa merasakan dada bidang itu menyentuh punggungnya.

Demi apapun, Anna sekuat tenaga menahan diri agar kakinya tidak melangkah mundur ke belakang.

"Dia, kan, Mbak yang pakai baju pengantin di konser gue!" Ryan berkata pada Bara, ia mengenali wanita itu.

The Second Life Memory (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang