Maaf baru update! Lagi sibuk sekali soalnya, jadi kalau ada typo bertebaran boleh ditandai ya, karena belum sempat revisi.
•••
.
.
.Sesuai kesepakatan mereka sebelumnya, Anna dan Bara bertemu.
Mulanya, Anna ingin membatalkan pertemuan mereka. Namun, ia mengurungkan niat tersebut untuk melihat lebih dekat. Sebenarnya ... orang seperti apa Bara itu?
Langkah Bara terhenti, melihat dari luar ke arah jendela kaca transparan yang menampilkan sepatu kaca di etalase toko.
"Wah, bagus banget. Pasti cocok denganmu ...."
"Aku?"
Bara mengangguk, ia melihat ke bawah sekilas untuk menebak ukuran kaki wanita cantik di hadapannya.
"Kamu tunggu di sana dulu," kata Bara sambil menunjuk pada salah satu kursi besi yang tidak jauh tempat mereka berdiri. "Ada yang mau aku cari di dalam."
Anna menurut, pikirannya terlalu kosong saat ini. Ia berjalan dengan pikiran kosong dan langsung duduk di kursi tersebut.
Menghabiskan waktu dengan Bara sungguh sia-sia. Ia tidak bisa melihat apapun, Anna juga tidak bisa menebak jalan pikiran pria itu.
Cukup lama menunggu, Anna mendongak saat Bara menyodorkan totebag padanya.
"Ini," kata Bara sambil tersenyum.
"Apa ini?" tanya Anna penasaran.
"Hadiah, untukmu."
Anna menerima totebag berisi hadiah itu dengan senyuman. Tidak mungkin, Anna tidak senang saat Bara memberikannya sesuatu.
Hanya saja ... kenapa?
"Kamu tidak banyak bicara hari ini. Apa sedang banyak pikiran?" tanya Bara menyadari perubahan Anna.
Anna hanya bisa mengangguk lemah.
"Kenapa Bara mendekatiku jika dia orang yang membunuhku?"
"Apa karena aku lupa ingatan?"
"Apa Bara mendekatiku dengan tujuan tertentu?"
Bara sengaja menghentikan langkah kakinya, untuk melihat sejauh apa Anna berjalan lurus ke depan.
Senyum terbit di bibir Bara, ketika melihat Anna hampir bertabrakan dengan orang lewat.
Anna meminta maaf, setelah menyadari kelalaiannya. Ia menoleh ke kanan dan kiri mencoba menemukan Bara.
Namun, pria itu berdiri jauh di belakangnya sambil melambaikan tangan.
Anna buru-buru berjalan menghampiri Bara dengan wajah mengerut kesal.
"Kamu berjalan terlalu cepat, Anna. Ayo, kita pergi bersama kali ini!" kata Bara dan secara tidak terduga-duga, ia langsung meraih tangan Anna lalu menggenggamnya erat.
Sedangkan, Anna hanya diam tanpa suara lalu mengikuti ke mana Bara pergi.
"Kenapa saat bersamamu, rasanya tidak sama seperti dulu lagi, Bara?"
•••
Bahkan, setelah pertemuan mereka berakhir dan Bara mengantarkan Anna pulang.
Tidak ada hal penting yang lelaki itu bicarakan padanya. Padahal Anna sudah menunggu-nunggu sebelumnya.
Selain kerindukan Bara padanya, Anna mendapatkan hadiah berupa sepatu cantik yang ia lihat di etalase saat itu.
Seorang membaca pikiran Anna, Bara menghadiahkan sepatu berukuran pas yang cantik di kakinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Life Memory (COMPLETED)
Romance~•~ follow dulu sebelum membaca, thx. Amanda Shopia artis paling fenomenal dengan banyak skandal dan anehnya ia masih wara-wiri di dunia hiburan. Arogan dan angkuh, hanya wajah cantik bak dewi itu yang menjadi daya tariknya. Tapi, dibalik itu semu...