Bertengkar (revisi)

195 9 0
                                    

Luka itu sudah menjadi satu
.

.

.


Noval menarik tangan Bila dengan kasar, Regan yang melihat itu langsung bergegas menolongnya. Tapi Noval mengetahui gerak-geriknya, laki-laki itu
menendang dada Regan membuatnya jatuh tersungkur. Bila tampak terkejut dengan kejadian barusan, ia terdiam tanpa berpikir apapun. Tubuhnya di seret paksa oleh Noval menuju apartemen.

Regan memegang dadanya yang sesak, tendangan yang di berikan oleh Noval begitu membuat dadanya  nyeri apalagi tanpa aba-aba membuatnya tidak bisa melawan atau pun menghindar.

"Sakit!" Noval tidak menanggapinya, yang di pikirkan laki-laki itu membawa Bila jauh dari Regan.

Noval membuka apartemen dengan kasar, ia menarik tangan Bila membuat gadis itu terseret. Noval mendorongnya, Bila jatuh ke ranjang. Gadis itu meringis sembari memegang perutnya yang nyeri akibat dorongan yang di lakukan oleh Noval.

Noval mendekatkan wajahnya pada Bila, gadis itu menghindar. Laki-laki itu malah tersenyum nakal, sangat menakutkan dan juga penuh nafsu.

Bila belum pernah melihat Noval seperti ini, matanya begitu merah. "Kamu mau ngapain?" tanya Bila.

Noval tak mendengar kata itu, ia terus mendekat kearah Bila. Melumat leher gadis itu dengan brutal, Bila mendorong kuat tubuh  Noval yang semakin lama malah semakin tak terkendali.

"Lepas." Noval beralih mengecup bagian bawah dekat dengan dada, Bila berusaha untuk tidak bersuara.

"Apa dia ambil ini dari gue?" tanya Noval sembari mengusap bibir Bila yang merah merekah.

Bila menggeleng. Noval tersenyum seperti tidak percaya, ia mendaratkan bibirnya di bibir Bila lalu melumatnya.

Bila kehabisan napas, ia kembali memukul tubuh Noval yang berada dihadapannya. Noval melepaskan tautannya, ia melepaskan baju yang ia pakai kemudian melanjutkan apa yang sudah terlanjur ia lakukan.

Bila hanya menangis kesakitan, tubuhnya begitu hancur. Noval melakukannya dengan begitu kasar, tidak memperdulikannya. Laki-laki itu bahkan menekan perutnya hingga membuat bayi yang di dalamnya memberontak begitu kasar dan juga memilukan bagi Bila.

Noval nampak masih bergairah seorang diri, Bila hanya meringis dalam diam merasakan tubuhnya yang perlahan-lahan seperti mati rasa. "Gue engga akan berhenti sebelum gue puas."

Noval mengigit telinga kanan Bila.

_

Keesokkan harinya, Bila terbangun dari tidur panjangnya. Wanita itu meringis karena tubuhnya begitu nyeri dan perih.

Bila menjatuhkan air matanya saat melihat ranjang di sebelahnya kosong, ia tak tau laki-laki itu ke mana setelah melakukan itu padanya.

Tangannya sedikit memar di pergelangan tangannya, genggaman Noval kemarin begitu kuat dan juga kasar. Bahkan ia tak bisa menarik atau melepaskan genggaman tangan tersebut.

Bila menatap dirinya, ia memeluk tubuhnya dengan selimut. Wanita itu seperti devaju, bagaimana tidak kejadian ini sama seperti enam bulan yang lalu.

Kejadian yang sama, saat ia terbangun tanpa sehelai benang. Bila menghapus air matanya, ia tak boleh lemah hanya karena ini.

Bila mengelus perutnya dengan kasar sembari sedikit menekannya. Ia sangat menyesal tidak membunuhnya saat itu, kalau ia bisa membunuhnya dulu mungkin kini Bila tidak seperti sekarang.

"Argh, lo rusak rencana gue." Bila menangis, ia menarik rambutnya dengan kasar mencoba melampiaskan amarahnya pada dirinya sendiri.

Perutnya tiba-tiba ngilu, Bila meringis seperti kucing yang kedinginan. Setelah beberapa menit akhir sakit yang ia rasakan berkurang, Bila memutuskan untuk beranjak.

Bila Dan Lukanya (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang