Tamat (revisi)

36 2 0
                                    

"Pada akhirnya ia melarikan diri dari semesta."

Abila
.

.

.

.

.

.

.

.

Bila merapihkan baju miliknya ke dalam sebuah koper miliknya. Ia akan pergi tapi entah kemana yang pasti ia akan menghilang dari orang-orang.

Mulai kehidupan baru dengan orang-orang yang tidak mengenali dirinya dan juga namanya. Bila akan merubah namanya nanti, semuanya akan ia mulai dari awal kembali.

Bila memegang kartu dari Ayahnya,  Riksi menyuruhnya pergi karena kehadirannya hanya menanggung malu. "Lo beneran mau pergi besok?" tanya Nabila yang dari tadi memperhatikan gerak-gerik Bila.

"Hm."

"Gue ikut, ya."

Bila menggelengkan kepalanya.

"Tapi lo mau pergi kemana?" tanya Nabila.

"Pergi kemana orang-orang engga kenal sama gue."

"Lo bakal balik lagi ke sini, kan?" Bila membalikkan tubuhnya menghadap kearah sahabat. Ia mengangguk. "Iya."

"Gue tunggu, jangan lama-lama." Nabila memeluk erat tubuhnya sahabat, mereka akan berpisah setelah ini.

"Gue berharap di sana lo sehat, lupain  masa lalu. Hidup lo adalah milik lo sekarang, lo berhak hidup seperti apa yang lo mau."

Bila mengangguk kecil. "Gue bawa Lara ke sini, ya. Lo harus peluk dia untuk terakhir kalinya."

Bila mengangguk. "Hm."

Nabila berlari keluar kamar, Lara sedang di ajak berjemur oleh Ibu Aina di luar. "Bu."

"Mau bawa Lara." Nabila berhati-hati memindahkan Lara ke tangannya, bayi itu terusik karena tidurnya terganggu. "Kita pergi ke Ibu, yuk."

Bila membelai kening Lara dengan lembut, ia tersenyum tipis. Bayi yang dulu ingin dia gugurkan kini berada di dalam pangkuannya. "Lara, tumbuhlah jadi anak hebat," bisik Bila di telinga anaknya.

"Jangan tunggu Ibu, ya."

Bila memalingkan wajahnya, mata Lara sama seperti Tama.

"Ibu yakin kamu tumbuh menjadi anak kuat, harus patuh sama Tante Nabila dan yang lainnya. Harus jadi anak baik, ya, jangan rewel kalau Ibu pergi."

Satu hari ini Bila benar-benar memegang Lara dari pagi hingga malam hari. "Dia bakal jadi anak yang nurut," ucap Nabila.

"Harus."

"Jangan seperti Ibu, ya. Lara harus jaga diri baik-baik, makasih sudah memilih Ibu menjadi Ibu Lara kali ini. Tapi besok Ibu pergi."

Bila mengecup kening Lara yang tengah tertidur nyaman.

.

Bila Dan Lukanya (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang