"Semua sesuai dengan rencananya."
..
.
.
.
.
.
Hari ini Nira merasa tubuhnya terasa berbeda, tubuhnya lemas dan tidak ada tenaga untuk bangkit. Sepanjang malam mereka menghabiskan waktu bersama, Noval selalu menginap setiap hari di rumahnya.
"Huek." Nira menutup mulutnya, air liurnya tiba-tiba pahit.
Ia langsung mengambil kalender yang Nira simpan di atas nakas. Tamu bulanan yang harusnya datang setiap awal bulan kini tidak kunjung menyapa. Nira memegang perutnya, senyumnya merekah. Dengan Ini Noval tidak akan lari kemana-mana, selamanya laki-laki itu akan menjadi miliknya.
Setelah Noval pulang, Nira menyempatkan diri untuk pergi ke apotik. Mengecek benar atau tidak ia sedang mengandung, dengan tespek yang ada di tangannya Nira berjalan gontai memasuki rumah yang kosong ini.
Dan benar, ia hamil.
Bertapa senangnya hatinya sekarang, impiannya kini terjadi. "Lo engga bisa lari dari gue."
_
Bila memegang ponsel di tangannya, pikirannya berkelana. Memikirkan hubungan antara Noval dan kekasihnya sudah sejauh mana. Hubungan suami istri sepertinya memang sudah sering mereka lakukan, Bila tidak pernah lupa dengan kejadian tersebut.
Bagaimana hebatnya deru napsu yang mereka keluarkan kala itu di kamar yang sedang ia tatap. Menyedihkan, hubungan dengannya dulu tidak sampai pada titik itu.
Semua pekerjaan rumah sudah selesai, Bila mengambil buku milik Noval yang tersimpan bawah meja. Membuka buku tersebut, tiba-tiba matanya berkaca-kaca. Ia sangat merindukan suasana sekolah, Bila ingin sekolah kembali jika ia sudah melahirkan nanti.
Mimpinya masih berusaha ia raih kembali. Bila berusaha bangkit lagi dan lagi walaupun memang susah. Dengan cepat soal itu selesai ia kerjakan, Nabila selalu membawakannya buku miliknya, menyuruhnya untuk mencatatnya.
Dengan senang hati Bila menerimanya.
Bila langsung menyimpan kembali buku yang sedang ia pegang ke tempat asalnya ketika mendengar suara pintu utama di buka. Noval masuk ke dalam dengan membawa kantung plastik berwarna hitam di tangannya, Bila merasa itu adalah makanan karena wanginya begitu membuat liurnya menetes.
Noval berjalan menuju ke dapur, sesekali Bila mengintipnya. Ternyata laki-laki itu sedang menyantap makanan yang tadi ia bawa. Bila memegang perutnya, tiba-tiba saja berbunyi. Ia menginginkannya tapi sayangnya Bila tidak berani.
Setelah Noval tidak ada, Bila menuju dapur. Untung saja ada sisa makanan di mangkuk tersebut, Bila memakannya.
"Enak."
_
"Gue hamil." Seperti bom meledak, Noval membisu di tempat. Telinganya seperti tidak berfungsi baik, ia menoleh kearah Nira. "Coba ulangi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bila Dan Lukanya (Selesai)
Novela JuvenilWarning : 17+ Selesai Ada beberapa adegan kekerasan! _ Follow sebelum membaca. Jangan lupa tinggalkan vote. _ Abila harus menelan pil pahit ketika kejadian beberapa bulan menimpanya, ia hamil. Semua orang menghilang kekasihnya, Ayahnya dan dunia...