"Tubuhku sakit, Tuhan!".
.
.
..
Bila tersenyum kecil seketika tubuhnya langsung bergetar saat Noval merampas ponsel yang ada di tangannya.Deg
Detak jantungnya seakan berhenti. Ia ketauan, bagaimana-bagaimana. Seluruh tubuhnya mendadak tidak berfungsi, ia mati kaku. Hanya bisa terdiam tanpa berani menoleh kearah Noval.
Karena Bila tau laki-laki itu pasti menatapnya dengan tatapan tajam dan juga wajah yang sangat menakutkan. Tidak salah lagi Noval menatap Bila yang sedang menunduk, ia memasukkan ponsel miliknya ke dalam saku.
Rambut legam milik Bila ia tarik begitu kuat dari belakang, tangannya mencengkram rambut hingga ujung akar. Bila meringis, pandangan mereka sontak bertemu.
Noval begitu menakutkan.
"Sialan."
Teriakkan itu tepat di depan wajah Bila.
Noval tersenyum tipis, melepaskan tangannya dari rambut Bila sembari mendorongnya menjauh.
"Anjing, bego, tolol."Semua perkataan itu keluar dari mulut Noval, Bila hanya menunduk sembari merasakan kepalanya yang berdenyut hebat, akibat tarikan yang diberikan suaminya.
Laki-laki itu kembali menatap Bila dengan tajam, setajam pisau.
Noval merubah posisinya menjadi jongkok berhadapan dengan Bila yang sedang menunduk."Liat gue." Suaranya masih terdengar datar.
Bila tidak menuruti perintahnya membuat Noval kesal hingga menaikkan nada bicaranya.
"Lo dengar engga?!"
"Tuli lo?!"
"Liat gue!"
"Liat!"
Bila tersentak, Dia memberanikan diri untuk melihat kearahnya dengan rasa takut.
Noval menunjukkan kening Bila. "Udah berani ya, sekarang lo?"
Seketika tubuhnya merinding.
Bila menggelengkan kepalanya, mulai berkaca-kaca. Noval berdecak saat melihat air mata itu keluar dari mata wanita itu.
"Pake nangis."
Tangannya mengusap pipi Bila dengan sedikit menekankan, Noval mendekatkan wajahnya membisikkan sesuatu. "Gue paling benci air mata lo, sialan."Noval benci air mata yang mengalir di pipi wanita itu. Noval benci semua tentang Bila sekarang, baik itu wajah, mulut hingga semua yang ada di tubuhnya ia sangat benci.
Sebelum kejadian itu terjadi, Mata bila begitu indah dan membuatnya kagum. Bola mata itu sangat cantik membuat ingin selalu menatapnya terus menerus.
Tapi sekarang ia benci itu semua, ia benci semua yang ia ucapkan dulu. Kata-kata manis yang ia keluarkan dulu, Noval tarik kembali.
Bila mencoba menahan air mata yang berada di matanya dengan sekuat tenaga, ia takut laki-laki itu akan lebih marah kepadanya.
Noval mencengkram pipi Bila begitu keras hingga wanita itu meringis.
"Lo tau artinya privasi? Hah?"
Netra laki-laki itu begitu tajam menatapnya, membuat tubuh Bila bergetar hebat.
Bila tak bisa membela dirinya sendiri saat ini, mulutnya seperti di lem. Rapat dan tidak bisa mengelak sedikit pun di hadapan Noval.
Siapa yang akan membelanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bila Dan Lukanya (Selesai)
Novela JuvenilWarning : 17+ Selesai Ada beberapa adegan kekerasan! _ Follow sebelum membaca. Jangan lupa tinggalkan vote. _ Abila harus menelan pil pahit ketika kejadian beberapa bulan menimpanya, ia hamil. Semua orang menghilang kekasihnya, Ayahnya dan dunia...