Berkumpul (revisi)

32 2 0
                                    

"Mari pelan-pelan mencari tikus yang bersembunyi."
.

.

.

.

.

.

.

.



Sesuai rencananya, Regan akan berkunjung ke rumahnya. Entah jam berapa tapi Nabila berharap laki-laki itu datang dengan para kurcacinya. Bell rumahnya berbunyi beberapa kali, Nabila bangkit dari ranjang mulai berjalan menuju pintu utama.

Pintu itu terbuka lebar, menampilkan Regan dan kedua sahabat di ambang pintu. Nabila mempersilahkan mereka masuk ke dalam dan menyuruhnya duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

Tamu adalah Raja, Nabila menawarkan  apakah mereka akan minum. Mereka mengangguk, Nabila mengambil jus mangga yang masih tersegel di dalam kulkas menuangkannya ke dalam gelas lalu membawanya keluar.

"Nah."

"Oh, terimakasih."

Regan mengambil tas yang ia simpan di bawah dekat kakinya, kini tas itu berada di pangkuannya. Mengeluarkan buku yang sengaja laki-laki itu bawa dari rumah, entah berguna atau tidak tapi Regan yakin buku itu dapat berguna nantinya. Nabila membawa ponsel lamanya yang ia sudah isi saya, untungnya ponsel itu masih hidup.

"Gimana?"

Nabila menggelengkan kepalanya. "Belum gue cek."

"Kita lihat sama-sama." Regan menggeserkan tubuhnya lebih rapat dengan Nabila begitu pun dengan Fatih dan juga Ikbal.

"Lo yakin itu masih ada?" tanya Fatih, ia realistis saja. Ponsel itu sudah lama tidak di gunakan, mungkin saja filenya hilang karena di makan virus.

"Semoga saja ada."

"Hm."

Regan menatap kearah Fatih dan juga Ikbal yang tengah menatap ponsel yang di pegang oleh Nabila. Regan mengeluarkan laptop miliknya lalu menepuk paha Fatih yang ada di sebelahnya. "Bisa bantu gue engga, Tih. Cek siapa aja yang datang."

"Tentu."

Laptop yang tadinya ada di Regan kini beralih tempat. "Semuanya ada di sana."

Ikbal dan Fatih mengangguk, ia mulai mencari file yang di maksud oleh Regan. Ikbal mengambil buku yang tergeletak di atas meja, menuliskan nama-nama yang ada di sana. "Ketemu."

Ikbal menghela napas panjang, memang Fatih bisa di andalkan jika sedang keadaan seperti ini. "Lo tulis semuanya."

"Oke."

.

Regan mendekat kearah Nabila, netra mereka fokus pada ponsel yang sedang Nabila pegang. Mereka menghela napas lega saat video itu masih ada, masih bisa ia cari titik terangnya sekarang.

"Coba puter," ucap Regan setelah mengambil buku dan juga pulpen miliknya. Ia akan menulis siapa saja yang terlihat di dalam video.

Bila Dan Lukanya (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang