Tama? (revisi)

39 2 0
                                    

Akhirnya tikus itu keluar."
.

.

.

.

Regan menghela napas panjang, ia memegang kuat flashdisk yang tadi ia dapatkan dari orang tuanya. Untung saja, mereka sedang merekam untuk dokumen acara yang sedang berlangsung. Regan dengan cepat berlari menghampiri mobil Fatih yang tidak jauh dari rumahnya berada. Di dalam sudah ada Fatih, Ikbal dan Nabila, dengan cepat Regan bergabung bersama mereka.

"Laptop." Nabila langsung menyerahkan laptop yang ada di tangannya pada Regan. Di dalam hatinya, ia memohon supaya kebenaran yang menang kali ini. Semuanya mereka serahkan pada maha kuasa, terhubung.

Semua data yang berada di flashdisk kini muncul di komputer. Regan menoleh kearah Ikbal yang duduk sampingnya. "Ponsel gue di tas tolong." Ikbal dengan cepat mengambil tas yang tergeletak  di bawah, membuka resleting tas tersebut kemudian mengambil ponsel pintar milik Regan.

"Nih."

"Cari kontak bokap gue."

"Hm." Ikbal mengutak-atik ponsel  itu, mereka tau kata sandi ponsel masing-masing dan tidak ada rahasia yang mereka sembunyikan.

"Ada."

"Yang ini?" tanya Ikbal sembari memperlihatkan ponsel. Regan mengangguk mulai mengetikkan nama yang sempat Ayahnya kirimkan kepadanya.

"Ketemu." Mereka menghela napas panjang.

Regan mengetik tombol putar, video itu berjalan dari awal hingga akhir pesta. Terlihat tidak jelas tapi Nabila menyadari sesuatu yang aneh di sana, ia meminta Regan untuk menghentikannya terlebih dahulu. Nabila memundurkan tanda lurus yang ada di bawah rekaman video. Nabila ingat jika Bila meminta minum kepadanya tapi saat ia sudah membawanya, sahabatnya malah bilang sudah ada.

Mereka saling pandang satu sama lain. "Minuman itu."

"Iya, iya, itu kayaknya."

Saat Bila mengambil minuman, pelayan yang mengantarkan tidak terlalu jelas. Akhirnya Nabila kembali melanjutkan video tersebut sembari memperhatikan setiap pelayan yang muncul di setiap video. 

"Foto pelayan itu." Mereka menemukan wajahnya lebih jelas. Fatih langsung memotret layar komputer yang menampilkan wajah pelayan tersebut. Dari yang mereka lihat, laki-laki setengah paru baya memakai seragam pelayan.

Kisaran umur 40 lebihan. Regan langsung bersuara. "Di sini gue udah engga ada, tapi Bila masih ada ngobrol sama Nabila."

Mereka mengangguk.

Di beberapa menit kemudian Bila meninggalkan pesta menuju kamar mandi seorang diri dan sampai video itu berakhir mereka tidak  Bila dan Regan tidak muncul kembali di pesta.

Mereka melewatkan sesuatu, ada satu orang lagi yang dari tadi tidak ada di sana.

"Cari orang ini."

_

Mobil yang di tumpangi mereka akhirnya sampai di tempat tujuan.  Regan keluar bersama dengan Nabila sedangkan Fatih dan juga Ikbal berada di dalam mobil. Regan langsung bertanya pada Mbak-mbak resepsionis yang ada di sana. "Saya mau tanya, Mbak Kenal dia?"

Regan memperlihatkan ponselnya, dua wanita itu saling pandang lalu mengangguk. "Beliau sering kerja di sini tapi hanya pada momen-momen besar saja."

"

Mbak punya alamat atau nomor teleponnya, saya butuh banget. Mbak butuh berapa saya kasih." Regan mengeluarkan dompetnya yang berada di sakunya.

"Saya cari dulu."

Bila Dan Lukanya (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang