JEP 2

2.2K 260 4
                                    











*

Dalam sekejap mata, setahun lebih telah berlalu, Kerajaan besar yang sempat di Landa kehancuran tidak lagi tampak meninggalkan jejak. Semuanya berubah, bahkan jauh sangat berbeda dari sebelumnya di karena adanya kebijakan baru yang di tetapkan oleh si Kaisar Baru.

Jeon Jungkook ternyata benar-benar telah menepati janjinya, dia tidak hanya merubah tapi bahkan terus memajukan Dinasti yang dia pegang saat ini dengan sangat gemilang. Satu persatu prestasi dia tunjukkan kepada dunia, bahwa dia- dari Dinasti Joseon tidak hanya bermulut besar setelah berhasil menggulingkan Dinasti Goryeo.

Banyak bangunan infrastruktur telah dia dirikan guna membantu dan menunjang berbagai aktivitas di lingkungan masyarakat, membantu bahkan memberi patokan pajak dengan tarif yang telah di perkirakan tidak akan memberatkan rakyatnya. Sejauh ini, kehidupan disana terlihat baik baik saja.

Namun Jeon JungKook tetaplah Jeon JungKook, manusia yang akan selalu merasa kehausan, baik nafsu maupun lainnya.

Di hadapannya saat ini telah terbentang selembar kertas yang memperlihatkan peta negara yang tengah dia duduki saat ini. Cangkupan sangat luas namun mata gelap itu belum juga merasa puas, terlebih lagi dia tahu musuhnya tidak hanya dari Dinasti Goryeo tapi juga dari Dinasti lainnya, misalnya saja Jepang. Jeon Jungkook masih membutuhkan tanah dan tenaga lebih luas lagi untuk bisa menjadikan mereka tameng kekuasaan nya.

Maka dari itu, pertemuan dengan para menteri saat ini ialah tengah membahas bagaimana caranya agar mereka bisa lebih berkembang pesat, salah satunya adalah-

" Maaf menyela Yang Mulia- Yang rendah ini juga ingin mengemukakan pendapat."

JungKook menggeser posisi duduknya dan menetap sosok dari salah satu menteri nya yang barusan membungkuk dalam menghadapinya.

" Katakan. "

Perdana menteri itu sebelumnya mengangkat kepalanya terlebih dahulu, menatap Jungkook sejenak lalu meluruskan postur tubuhnya.

" Yang Mulia, Setelah setahun lebih kita semua berjaya, Permaisuri telah berhasil memberikan kita semua seorang putri yang sangat cantik. Tapi Yang Mulia- di era kita yang saat ini tengah bersaing dengan banyak negara, seorang putri tidak lagi masuk dalam hitungan. Kita semua juga membutuhkan seorang putra, seorang pangeran yang kuat untuk menjadi pedang Yang Mulia- di masa depan. "

" Jadi maksudmu, kau ingin aku memiliki seorang anak lagi? Putra? "

" Benar Yang Mulia- tapi, melihat kondisi permaisuri saat ini, tampaknya itu semua sangat tidak memungkinkan. Tidak hanya itu, selir Kim Yeri yang anda nikahi juga belum memperlihatkan tanda-tanda kehamilan. Jadi disini saya mengajukan permohonan maaf, sudikah Yang Mulia untuk menerima selir tambahan? " Setelah mengatakannya, menteri tersebut dengan hati hati menatap Jungkook lalu kepada para menteri lainnya yang tampaknya juga sependapat dengannya, oleh karena itu dia bisa sedikit tersenyum puas di dalam hati. Sekarang tinggal menunggu balasan dari Jungkook, jika pria itu menyetujuinya, akan ada hal besar yang akan dia dapatkan segera. Ini seperti sebuah kompensasi. Dan dia sangat menantikan nya.

Jeon Jungkook terdiam, tampak tengah menimang nimang saran tersebut.

Apa yang di katakan oleh menteri itu sama sekali tidak salah, JungKook tidak akan menentangnya. Setelah setahun lebih menjabat sebagai Kaisar pertama di era Dinasti Joseon, Jeon JungKook telah mengambil seorang permaisuri dan seorang selir.

Permaisuri tersebut bernama Park Jimin. Dia adalah pemuda cantik nan mungil, selain itu, Park Jimin tak lain adalah sahabatnya sendiri, sosok yang selama ini menemaninya dari awal dia memasuki istana dulu untuk berkolusi di dalamnya. Bisa di katakan, Jimin adalah saksi bisu bagaimana keseharian Jungkook dalam melakukan apapun.

ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang