*
" Selir Kim- tetaplah disini, kami akan melindungi mu! "
" Jangan khawatirkan aku, tapi khawatirkan lah diri kalian sendiri. "
Ajudan Jung Hoseok dan Penasihat Jeon Wonwoo tidak sempat memikirkan arti dari kalimat tersebut, rasa panik jelas melanda ekstrim, mereka dengan cepat berbalik pergi menutup pintu rapat-rapat menyisakan Kim Taehyung seorang diri di dalam ruangan yang cukup gelap namun sama sekali tidak pengap tersebut.
Kim Taehyung masih mempertahankan senyuman di wajahnya, menatap lurus pada pintu yang tertutup rapat dan terkunci kuat dari luar dengan pandangan tenang. Dia sama sekali tidak merasa panik, sebaliknya dia justru terlihat sangat santai seolah-olah dia tengah memainkan sebuah permainan petak umpet. Tidak ada yang dapat di lakukan, Kim Taehyung berbalik untuk melihat situasi di dalam ruangan tersebut. Meskipun kondisinya cukup gelap, tapi dia masih mampu melihat beberapa barang dan benda disana. Itu tidak seperti ruang bawah Tanah yang penuh debu dan banyak binatang kotor nan menjijikan, sebaliknya ruangan tersebut terlihat sangat bersih dan berbau samar samar menyerupai aroma khas Kaisar Jeon JungKook. Satu alis Kim Taehyung terangkat, apakah suaminya pernah menginap di ruangan tersebut? Untuk apa? Dan kenapa?
Kim Taehyung mendudukkan dirinya di tepian kasur, merasakan tekstur empuk dan lembut benda yang dia duduki membuatnya cukup nyaman, memejamkan mata dengan satu tangan mengusap perutnya. Gelembung ilusi berisikan Jeon Ji muncul di sisinya, gadis kecil itu masih tertidur dengan sangat lelap, Kim Taehyung membiarkannya tanpa ingin membangunkannya, selain itu perang belum berakhir, jadi dia masih akan melepaskannya.
" Berkumpul semuanya untukku "
Dalam keheningan, angin yang muncul berhembus entah darimana asalnya itu perlahan mengelilingi tubuh Kim Taehyung sampai suhu perlahan mulai turun ke titik beku, kabut asap hitam menggulung gulung di udara perlahan turun dan membentuk sebuah koloni menyerupai prajurit berbaris rapi di hadapan Kim Taehyung.
" Yang Mulia- "
Mereka membungkuk penuh hormat layaknya seorang prajurit sejati, tidak berani menantang langsung mata Kim Taehyung yang manaa membuatnya tersenyum puas.
" Yang Mulia ini, punya tugas untuk kalian- "
*
" Dimana!? Dimana dia!!? "
Park Jimin meraung marah karena tidak berhasil menemukan keberadaan Kim Taehyung, ruangan di paviliun Selir itu sudah lama hancur oleh nya tapi objek yang dia inginkan sayangnya tidak di temukan, Park Jimin sangat marah.
" Pengkhianat!! "
Ajudan Jung Hoseok muncul dengan kulit merah, dia benar-benar tidak menyangka suatu hari nanti permaisuri Park- yang selama ini mereka agung agungkan akan melakukan pemberontakan terhadap mereka semua. Seandainya Kaisar mereka masih hidup dan melihat semua ini, seberapa besar kecewa beliau?
Park Jimin menyeringai, menggenggam erat gagang pedangnya siap untuk melawan pria di depannya itu.
" Pengkhianat? Bukankah kalian lah yang berkhianat padaku? Aku adalah Permaisuri kalian! Aku adalah istri dari Kaisar agung kalian! Seharusnya kalian berpihak padaku, bukan pada Selir rendahan itu!! "
Ajudan Jung Hoseok mengernyit, dia dan lainnya sepertinya telah buta sebelumnya. Pasti ada yang salah dengan mata mereka.
" Kau bukan Permaisuri Park- Permaisuri Park- kami tidak bengis seperti mu! "
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ
Fantasyᴊᴜᴅᴜʟ : ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ ᴀᴜᴛʜᴏʀ : @ᴅɪᴀᴢᴏᴋᴛᴀғɪǫɪ ɢᴇɴʀᴇ' : ʙʟ | ʀᴇʙɪʀᴛʜ | ᴋɪɴɢᴅᴏᴍ ʀᴇǫᴜᴇsᴛ: @skomalasari508 ᴅᴇsᴄʀɪᴘᴛɪᴏɴ_ [~» Jeon JungKook atau di kenal sebagai masa kejayaan Jeon Empire merupakan raja pertama Dinasti Joseon, Korea, dan figur utama di...