*
*Krak!
Kim Taehyung dengan santai melepaskan pegangannya pada benda yang di pegang nya sedari tadi, seonggok mayat kering tak berbentuk lagi itu nyaris tak bisa di kenali, jatuh menghantam batu batu sungai di bawahnya hingga menimbulkan bunyi sedikit dramatis seperti patah tulang secara renyah di beberapa bagian.
Kim Taehyung menatap dengan pandangan kosong, perasaan puas dan gugup menguasai dirinya, setidaknya untuk saat ini. Kim Taehyung tanpa sadar menyentuh permukaan perutnya yang sudah mulai berisi, tersenyum tipis dan mengusapnya lembut.
" Apakah kamu senang? " Monolognya pada diri sendiri. Kim Taehyung mengedarkan pandangannya lalu kembali menatap mayat di bawah kakinya, dengan enggan menjentikkan jarinya lalu segera muncul api hitam yang melahap mayat tersebut tanpa jejak. Sebelum meninggalkan tempat, Kim Taehyung sekali lagi menatap ke tempat jejak dimana mayat tersebut terbakar oleh api sihirnya, memastikan tidak ada jejak yang tertinggal barulah dia dengan santai meninggalkan lokasi tersebut. Berjalan menapaki bebatuan sungai terus bergerak ke arah hilir.
Semenjak dimana dia di nyatakan hamil, Kim Taehyung sering kali merasa lemas akibat perasaan tidak nyaman yang di deranya. Dia tidak mual, tapi sering kali tanpa sepengetahuan orang orang bahkan Jeon JungKook, Kim Taehyung akan terbatuk memuntahkan seteguk darah segar, dan hal inilah yang membuatnya semakin hari semakin pucat.
Jeon JungKook yang sama sekali tidak mengetahui alasan utama di balik kepucatan yang di derita Taehyung hanya menganggap nya bahwa hal tersebut merupakan hal umum yang di alami para pemula hamil muda. Namun begitu tidak menampik perasaan cemas di hatinya mengingat kondisi Taehyung yang sepertinya sangat asing oleh mereka. Dia pernah melihat kondisi kehamilan yang di alami Park Jimin sebelumnya, dia juga mengalami kesulitan awal kehamilan tapi apa yang di derita Taehyung tidak sepenuhnya seperti Jimin. Taehyung bahkan terlihat semakin kurus. JungKook terus memantaunya dengan bantuan tabib istana, meresepkan ramuan ramuan isotonik guna menjaga imun tubuhnya.
Taehyung dengan patuh menuruti semua yang JungKook atur untungnya, tapi Taehyung tentu tidak akan mengatakan yang sebenarnya alasan di balik kenapa dia selalu memuntahkan darah di setiap dirinya merasa emosional, yang pasti Taehyung terus ketergantungan akan darah setiap gadis muda di sekitarnya selama kehamilannya guna menentang janin bayi di rahimnya tersebut.
" Tuan! Tuan- anda darimana saja? Yang Mulia Kaisar- risau mencari anda!? "
Bertepatan dengan itu, sosok yang di sebutkan muncul dengan langkah tergesa gesa dan raut wajah cemas bercampur marah, pelayan itu dengan cepat menyingkir dan membiarkan keduanya berbicara.
" Darimana saja kamu!? "
" Yang Mulia- "
" Tidak tahukah kamu dimana kamu berada sekarang? Hutan ini terlalu berbahaya terlebih lagi kamu sedang hamil muda!? "
Kim Taehyung mengedipkan matanya menatap wajah Jeon JungKook yang kaku di depannya bahkan tanpa sadar ikut menaikkan nada suaranya dari biasanya. Sejenak tidak ada suara di sekitar mereka, bahkan untuk seekor burung pun merasa enggan untuk berkicau, hanya suara dari deru air sungai yang menghantam batu mengisi kesunyian hutan tersebut.
Melihat tidak adanya respon yang Taehyung berikan padanya, Jeon JungKook seketika sadar dengan apa yang baru saja dia lakukan terhadapnya, dengan cepat menarik tubuh ringkih tersebut ke dalam pelukannya.
" Maaf, maaf, Yang Mulia ini hanya merasa khawatir kepadamu. Kau sedang hamil anakku dan hutan sangat tidak cocok untukmu. "
Kim Taehyung tetap diam, tanpa mau repot repot membalas pelukan Jungkook, dan hal tersebut membuat JungKook semakin merasa tidak nyaman. Dengan sekali sentak, tubuh Kim Taehyung segera berada di pelukan Jungkook dan di bawa masuk ke dalam tenda penginapan mereka. Mendudukkan dirinya di atas dipan yang telah di persiapkan dan membiarkan Taehyung duduk di pangkuan nya, JungKook tetap tidak melepaskan pelukannya dari tubuh tersebut.
" Taehyung.... "
" Yang Mulia- "
Jeon JungKook dengan Kim Taehyung saling menatap satu sama lain, jemari dingin milik Jungkook mengusap pipi tirus dan pucat Taehyung sampai akhirnya Taehyung kembali mau berbicara dengannya tapi dengan nada dan raut wajah tak berdaya.
" Yang Mulia- Selir ini hanya ingin pergi berjalan-jalan sebentar menikmati alam..."
" Ini Hutan- "
" Saya tahu! " Sebenarnya ini sudahlah sangat lancang karena Taehyung dengan berani memotong perkataan Jungkook yang dengan jelas-jelas merupakan seorang Kaisar, tapi karena Jungkook yang sudah sangat jatuh hati padanya, tentu saja dia tidak akan mempermasalahkannya.
" Yang Mulia- saya tahu Hutan adalah tempat yang berbahaya, tapi saya bisa menjaga diri. "
Mendengar ini sebenarnya Jungkook tidak setuju, dia ingin menyanggahnya tapi melihat Taehyung yang belum ingin di bantah pun dengan geram menahannya.
" Saya bersikeras ingin mengikuti Yang Mulia kemari karena saya ingin menikmati alam. Yang Mulia- saya telah di kurung di dalam istana semenjak hari dimana saya tiba di kota ini. Terlebih lagi saat ini saya sedang mengandung bayi Yang Mulia-, saya tidak tahan untuk terus di kekang. "
" Jadi, apakah kamu tidak senang? Tinggal dan mematuhi aturan istanaku? "
Kim Taehyung dengan cepat menggeleng dan menghela nafas pelan. " Yang Mulia- bukan begitu maksud saya... Saya hanya ingin menikmati sejenak udara segar diluar istana- "
" Cukup! "
Kim Taehyung terdiam, dia tidak takut, hanya saja di bentak seperti itu oleh orang yang begitu dia cintai hingga nyaris terobsesi bahkan bersumpah di setiap nafas reinkarnasi nya, dia akan menjemputnya untuknya sendiri, tentu saja membuat Taehyung sakit hati. Andai saja kekuatan serta status nya saat ini tidak lemah, dia pasti telah menampar wajah itu sampai seratus kali!!
Tanpa bicara Taehyung segera bangkit dan berdiri di depan Jungkook, sedikit menunduk dan berucap pelan.
" Maaf telah membuat Yang Mulia Kaisar- tidak senang, saya akan keluar sejenak."
" Taehyung- "
Taehyung mundur seakan-akan dia tak ingin di sentuh olehnya, JungKook pun segera berdiri tapi hal itu justru membuat Taehyung semakin terasing olehnya.
" Yang Mulia- tolong jangan memaksa saya."
Taehyung pun segera bergerak keluar tenda dan menuju tenda lainnya yang tak lain adalah tendanya sendiri. Dua hari yang lalu para prajurit di pimpin oleh Kaisar Jeon JungKook langsung berencana akan pergi berburu ke hutan. Hal ini selalu di lakukan pada setiap tahunnya di setiap musim akan memasuki musim dingin. Mereka akan berburu binatang berdarah panas guna menjadi stok makanan mereka. Dan kebetulan Taehyung selalu bersikeras untuk ikut. Pada awalnya hal ini di tolak keras oleh JungKook, tapi melihat Taehyung yang biasanya selalu patuh, JungKook pun akhirnya mengiyakan dengan syarat Taehyung harus selalu di awasi oleh para prajurit utusannya. Dan selama dua malam itupun Taehyung selalu tidur dengan JungKook meskipun dia memiliki tendanya sendiri, dan sepertinya akan berbeda untuk malam ini.
Melihat Taehyung yang memasuki tenda nya, para prajurit diam diam mundur dan mulai berjaga di lokasi yang di tetapkan. Jeon JungKook berdiri di depan tendanya menatap ke arah tenda Taehyung dengan linglung. Apakah dia telah berlebihan tadi?
Di dalam tenda, Kim Taehyung memejamkan matanya dan berbaring dalam suasana hati yang tidak senang. Perutnya kembali bergejolak tapi tidak sesakit sebelumnya mengingat dia baru saja memangsa. Taehyung dengan lembut mengusap perutnya dan menepuk nya pelan.
" Jangan membuatku tidak nyaman, tunggulah sampai besok pagi. "
TBC!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ
Fantasyᴊᴜᴅᴜʟ : ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ ᴀᴜᴛʜᴏʀ : @ᴅɪᴀᴢᴏᴋᴛᴀғɪǫɪ ɢᴇɴʀᴇ' : ʙʟ | ʀᴇʙɪʀᴛʜ | ᴋɪɴɢᴅᴏᴍ ʀᴇǫᴜᴇsᴛ: @skomalasari508 ᴅᴇsᴄʀɪᴘᴛɪᴏɴ_ [~» Jeon JungKook atau di kenal sebagai masa kejayaan Jeon Empire merupakan raja pertama Dinasti Joseon, Korea, dan figur utama di...