*
Di dalam tidurnya, Jeon JungKook merasa gelisah, kulit wajahnya beberapa kali akan berkerut seperti tengah berperang dengan sesuatu pikiran yang rumit.
Di dalam mimpinya, Jeon JungKook tidak tahu mengapa dia bisa berada di suatu tempat yang mana sangat asing baginya. Tidak hanya itu saja, dia sendiri bahkan tidak seperti dirinya yang kini tengah memakai pakaian khas seorang prajurit namun jelas bukan dari bangsanya. Dimana dia?
Jeon JungKook menatap sekelilingnya, tidak ada seorangpun disana selain dirinya. Ruangan yang dia yakini sebuah istana itu jelas terlihat sangat kuno, jauh dari masa peradaban yang dia pijak di masa kekuasaannya tersebut. JungKook berjalan lurus mengikuti arah cahaya matahari menyorot dari sudut tertentu. Belum benar-benar bisa keluar, JungKook justru di hadang oleh seseorang yang setidaknya cukup familiar olehnya.
Bukankah itu Kim Taehyung?
Kim Taehyung yang merupakan salah satu dari peserta selir nya? Bagaimana bisa dia berada di mimpi yang sama dengannya? Lalu apa itu? Kenapa pakaian yang dikenakan oleh Taehyung justru jauh lebih glamor di bandingkan dengan dirinya yang jelas-jelas adalah seorang rajanya?
Kim Taehyung yang di lihat oleh JungKook memiliki penampilan yang sangat agung, mengenakan gaun mewah layaknya seorang ratu di zaman kuno lengkap dengan mahkota besar di atas kepalanya, di tangan kirinya dia membawa sebuah belati yang di bersarungkan pembungkus terbuat dari kulit harimau asli, keduanya saling menatap dengan mantap.
JungKook sejenak sedikit linglung, dia ingin bertanya, tapi justru yang dia ucapkan sungguh tidak selaras dengan apa yang ingin dia tanyakan.
" Aku milikmu, Yang Mulia- "
Mendengar apa yang JungKook ucapkan, seperti sebuah mantra yang sangat ajaib, kulit wajah kaku Kim Taehyung perlahan mengendur dan dia tidak tersenyum, sebaliknya dia justru menyeringai kejam namun sangat indah.
" Ya. Kau memang milikku- Jeon JungKook."
JungKook tersentak, dia lantas segera bangun dan duduk di tepian ranjang nya, tubuhnya berkeringat lantas mengusap wajahnya dengan punggung tangannya sendiri. JungKook menunduk, menatap lantai kayu di bawah kakinya, keningnya berkerut, berpikir keras tentang apa yang baru saja di mimpikan itu.
Apa maksud dari mimpi tersebut?
Sejujurnya JungKook bukanlah tipe orang yang percaya akan hal-hal seperti hal tersebut, namun di mimpinya kali ini, JungKook merasa bahwa dia tidak bisa menyepelekannya, terlebih lagi ada sosok lain yang jelas dia kenal muncul di dalamnya. Begitupun dengan interaksi singkat yang mereka katakan-
Taehyung melirik keluar jendela, cahaya perut ikan (subuh) telah muncul di langit, tidak ada waktunya kembali tidur, JungKook putuskan untuk bangkit dan pergi mandi. Dia harus ke barak militer setelah ini.
" Masuk! "
Segera beberapa pelayan wanita yang menjadi pengikutnya masuk setelah mendengar perintah JungKook. Selagi JungKook sibuk di pemandian, mereka pun dengan cepat bergerak membereskan semuanya.
*
Di barak militer, Jeon Jungkook terus mengasah kemampuan nya dengan berlatih bermain pedang dengan beberapa jendral tangguh yang dia miliki. Sebenarnya ini sangat tidak seimbang, tapi justru sebaliknya, justru para jendral itulah yang mengalami sedikit kewalahan pasalnya JungKook kali ini seperti tengah mencari bahan pelampiasan kekesalannya.
*Srett!!
*PRANG
Dalam sekali ayunan, pedang di tangan Seung Heon- jendral 1 miliknya jatuh ke tanah dan JungKook segera memblokir gerakannya dengan menyilangkan pedang di perpotongan garis leher pria tersebut, sejenak semuanya membeku di tempat.
Nafas semua orang disana membeku tapi JungKook jelas memburu, mendengus kasar, menarik pedangnya dan membiarkan Seung Heon jatuh berlutut di tanah, menatap kosong ke arah JungKook yang kini telah pergi setelah menyarungkan pedangnya ke temannya.
" Hei, kau baik-baik saja? "
Seorang pria- Yugyeom sang jendral 2 mengulurkan tangannya kepada Seung Heon dan di sambut kuat olehnya.
" Yang Mulia sepertinya dalam suasana hati cukup buruk? "
" Ku pikir juga begitu- kau tidak lihat bagaimana dia tadi seperti benar-benar ingin memotong leherku!? "
" Sudahlah! Ayo istirahat! "
Di tempat lain, Jeon JungKook yang berjalan di ikuti oleh penasehat serta para prajurit nya melewati sepanjang lorong dan kebetulan melewati sebuah gazebo dimana dia bisa melihat sosok yang dia mimpikan semalam- Kim Taehyung tengah duduk santai, menyulam kain dengan raut wajah begitu tekun.
Jeon JungKook untuk sesaat berhenti dan memperhatikan sosok pemuda cantik disana. Dan orang orang disana jelas tidak buta, para pelayan saling melempar pandang dan menunduk untuk tersenyum dalam diam. Apakah kaisar mereka akhirnya telah menemukan sosok yang akan dia pilih kelak?
Hanya dua menit, ketika pandangan keduanya tak sengaja bertemu di udara, JungKook tertegun ketika melihat senyum manis yang di lemparkan Taehyung padanya. Taehyung juga tidak lupa untuk bangun dan menunduk memberikan salam kepadanya.
" Salam Yang Mulia- "
Jeon JungKook hanya menanggapinya dengan anggukan samar lalu berbalik pergi di ikuti oleh orang orang di belakangnya.
Disisi Kim Taehyung, dia lantas menunduk dengan perasaan tak karuan. Di satu sisi Taehyung merasa senang setelah bisa melihat bahkan sempat berinteraksi secara samar dengan sang pujaan hati tapi disisi lain Taehyung juga merasa sedih atas kondisinya saat ini.
Dia bukan lagi seorang ratu Victoria yang berkuasa dan mampu memiliki apapun dengan perintah suara, gerakan jari atau bahkan lirikan mata. Dirinya saat ini hanyalah seorang pria yang terlahir dari seorang selir, dan nasibnya juga tidak seberuntung Kim Taehyung di generasi kedua dimana dia memiliki sihir yang begitu kuat. Sihirnya saat ini memang tidak sepenuhnya pudar namun itu cukup membuatnya sedikit kewalahan.
Di belakangnya, para pelayan yang telah di tunjuk oleh kerajaan guna melayani nya lantas menatap hal tersebut dengan perasaan sedih, tahu bahwa tuan muda nya tengah bimbang.
" Pangeran, jangan bersedih, Kaisar Jeon telah melihat anda- sekalipun hanya sekilas, tapi yang rendah ini yakin bahwa di hati Kaisar telah meletakkan posisi pangerannya? "
Taehyung tidak langsung menjawabnya, tapi dia dalam diam membetulkan, mengangkat kepalanya lantas tersenyum guna menutupi kilasan di balik cahaya bola matanya.
" Aku tahu....."
" Tidak ada waktu lagi. Jika memang aku harus melakukannya, maka aku harus melakukannya. Perjuanganku tidak boleh berakhir di titik ini.... Aku harus mencari tumbal terlebih dahulu. "
TBC!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ
Fantasyᴊᴜᴅᴜʟ : ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ ᴀᴜᴛʜᴏʀ : @ᴅɪᴀᴢᴏᴋᴛᴀғɪǫɪ ɢᴇɴʀᴇ' : ʙʟ | ʀᴇʙɪʀᴛʜ | ᴋɪɴɢᴅᴏᴍ ʀᴇǫᴜᴇsᴛ: @skomalasari508 ᴅᴇsᴄʀɪᴘᴛɪᴏɴ_ [~» Jeon JungKook atau di kenal sebagai masa kejayaan Jeon Empire merupakan raja pertama Dinasti Joseon, Korea, dan figur utama di...