JEP 52

1.7K 244 15
                                    

















*

Setelah perang kudeta di bawah kendali Permaisuri Park Jimin berhasil di tumpas, kini kondisi Ibu kota kekaisaran perlahan mulai hening. Selama seminggu belakangan ini, mereka terus berfokus pada titik perbaikan dan pemulihan seperti kondisi semula. Ada begitu banyak kekacauan yang terjadi, dan oleh sebab itu pengerahan pekerja di tekan untuk menambah kekuatan agar pekerjaan menjadi lebih cepat.

Kaisar Jeon JungKook yang sebelumnya sempat di hebohkan dengan kabar kematiannya pun sekali lagi harus ramai di kalangan masyarakat ketika sosoknya muncul di tengah tengah jalannya pertempuran, bahkan di kabarkan pula bahwa kematian Permaisuri Park Jimin yang telah melakukan kudeta di lakukan oleh sang Kaisar itu sendiri. Banyak dari mereka yang bertanya tanya, apa yang sebenarnya telah terjadi di istana?

Namun di balik kabar duka atas kematian sang Permaisuri- kabar bahagia muncul dari Selir Kim- yang berhasil melahirkan seorang putra seperti yang di inginkan Kaisar serta seluruh rakyat nya.

Atas kekacauan yang di timbulkan akibat peperangan, banyak dari mereka- pasukan tentara bahkan hingga rakyat sipil jatuh berguguran. Jeon Jungkook menatapnya dengan pandangan rumit, meskipun dia sebenarnya tidak begitu perduli mengingat sebagian besar itu adalah kelompok pengkhianat, namun tetap saja mereka dulunya pernah berada di pihaknya. Menyerahkan hidup dan mati mereka untuk istana. Dengan pemikiran yang matang, Jeon JungKook memutuskan untuk memerintahkan kepada beberapa pasukan untuk menggali tanah yang luas lalu menguburkan mereka secara masal disana. Tanah yang di gali berada tak jauh dari istana, itu berada di perbatasan istana bagian Timur Laut, dimana itu paling dekat dengan hutan. Jeon Jungkook percaya, jiwa mereka setidaknya masih memiliki tempat tinggal (hutan) setelah menempuh kematian.

Jika ada yang bertanya, lalu bagaimana dengan Permaisuri Park Jimin, maka akan di jawab bahwasanya setelah kematian nya dengan mengorbankan jiwa serta raga nya kepada Taehyung- jasadnya yang hampir tak lagi dikenali langsung di semayamkan di samping pemakaman keluarga dinasti Goryeo, terakhir kali adalah Jung Jae Hyun.

Kematian Permaisuri Park Jimin tidak banyak mengalami perubahan. Bahkan untuk Putri kecil yang dia tinggalkan pun juga terlihat seperti tidak pernah kehilangan seorang Ibu, karena atensinya sudah sepenuhnya di pusatkan kepada Kim Taehyung.

Sejak awal, setelah Permaisuri Park- berhasil melahirkan Putri Jeon Ji, kondisi tubuhnya segera menurun drastis. Dia jauh lebih sering sakit-sakitan dan terlihat pucat, lemah juga mudah lelah. Oleh karena itu Jiwanya dengan mudah di renggut dan di kuasai oleh roh LaLisa.

Tidak ada upacara pemakaman, semuanya dilakukan begitu sederhana bahkan Jeon Jungkook tidak perlu repot-repot untuk ikut menghadiri prosesi pemakaman tersebut. Karena dia sudah terlampau sibuk dengan tugasnya dalam memperbaiki setiap bencana kekacauan yang telah terjadi, namun begitu dia tidak pernah absen untuk selalu pergi mengunjungi Selir Kim- begitupun dengan bayi mereka.

Dikarenakan perang seminggu yang lalu, kondisi Paviliun Selir Kim Taehyung hampir tidak layak huni, pasalnya Paviliun tersebut sudah sangat hancur dengan kejadian pembakaran. Oleh karena itu, dengan kondisinya saat ini, Kim Taehyung untuk sementara waktu di pindahkan ke kediaman Kaisar- tepatnya di dalam kamar Kaisar Jeon JungKook.

Di dalam kamar, Kim Taehyung yang masih terlihat lemah hanya bisa terus bertahan dengan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk terus berbaring di atas ranjang seraya menatap bayi gemuk yang telah dia lahir kan. Sejujurnya Kim Taehyung masih merasa bahwa dia berada di alam mimpi. Bagaimana sebelumnya dia justru merasakan firasat buruk bahwa baik dia ataupun bayinya tidak akan selamat, tapi lihatlah kini, bayi gemuk itu bahkan terlihat sangat nyata di pelukannya. Tertidur lelap begitu damai seolah olah sama sekali tidak merasa terusik sekalipun Kim Taehyung mengguncang nya. Benar-benar bayi pemalas!

Di tengah-tengah keheningan, terdengar suara sedikit keributan di depan, Kim Taehyung lantas mengangkat kepalanya menatap lurus ke depan dimana sosok Jeon JungKook baru saja kembali dengan raut wajah kelelahan namun begitu dia tetap berusaha menyembunyikannya dengan memberikan senyuman terbaiknya kepada pasangannya tersebut. Kim Taehyung membalasnya serupa, tidak ada alasan untuk menolaknya bahkan ketika Jeon JungKook tanpa peringatan langsung membubuhkan sebuah ciuman manis di sudut bibirnya lantas berbisik-

" Aku merindukanmu. "

Senyum manis Kim Taehyung langsung berubah menjadi senyum malu-malu. Semenjak dia kembali, sikapnya sangatlah jauh berbeda, ini seperti pasangan muda puber tak tahu malu, mengumbar gelembung merah muda dimana-mana tanpa memperdulikannya perasaan malu dan mual orang lain yang melihatnya.

Pandangan Jeon JungKook jatuh ke buntalan gemuk di dada Kim Taehyung, mengulurkan satu jari telunjuk dan sedikit menyodoknya berniat menggoda.

" Tertidur begitu lelap tidak perduli Ayah Kaisar nya disini, bagaimana kabarnya, apakah dia menyusahkan mu? "

Kim Taehyung sedikit mengguncang nya berniat untuk menyerahkan gumpalan bayinya kepada JungKook, dan JungKook pun dengan kooperatif segera menyambutnya suka cita. Dia tidak lagi ragu bila melakukan hal ini, mengingat dia telah berpengalaman pada bayi Jeon Ji. Ah~ menyebut bayi Jeon Ji, Putri kecil itu saat ini juga sama halnya dengan bayi gemuk itu dimana mereka sama sama tengah tertidur pulas!

Dengan tangan terentang, perut gemuk dengan mulut sedikit terbuka, Putri Jeon Ji sama sekali tidak terusik dengan kedatangan Jeon JungKook di dekatnya. Sejak Permaisuri Park- tiada, putri Jeon Ji hanya menanyainya sekali dan Jeon JungKook lantas menjawabnya dengan blak-blakan tanpa berpikir apakah itu akan menyakiti hati kecil putrinya atau bahkan, apakah perkataannya tersebut sudah dapat di cerna oleh otak polosnya?

" Bagaimana dia bisa menyusahkan ku, jika hampir seharian hanya tidur? "

" Benarkah? Sungguh, benar-benar pangeran pemalas! "

Meskipun ucapan nya sedikit menyimpang namun Jeon JungKook dalam suasana hati yang amat sangat baik, jelas dia tidak bermaksud menyela anaknya, ini hanya godaannya saja.

" Dia masih bayi.... "

" Aku tahu.... Aku tahu.... Aku hanya menggoda mu saja.... "

Jeon JungKook bangkit, membawa bayinya ke arah buaian yang sebelumnya di gunakan oleh Jeon Ji dan sekarang telah di wariskan kepada adiknya. Setelah meletakkan nya di buaian begitupun dengan Jeon Ji yang dia pindahkan ke kemar sebelah membiarkan mereka di asuh oleh pengasuh nya, barulah Jeon JungKook kembali, mengambil posisi berbaring di sebelah Kim Taehyung setelah lebih dahulu melepaskan jubah luarnya. Menarik tubuh itu lembut, memastikan  dirinya tidak melukai pasangan.

" Aku benar-benar merindukanmu.... "

Kim Taehyung balas memeluknya, bahkan ikut terkekeh kecil sedikit geli ketika mendengar nada suara manja sang suami di dadanya.

" Bukankah aku selalu disini bersama mu? Lalu untuk apa rindu? "

Jeon Jungkook mendongak, membubuhkan ciuman di bilah bibir Taehyung tapi tidak berpindah lebih jauh, istrinya baru saja melahirkan seminggu yang lalu, bagaimana mungkin dia langsung membajak nya dengan begitu semangat? JungKook harus berpuasa, setidaknya sampai sang istri kembali pulih dan kuat dalam meladeninya yang banyak maunya ini.

" Bagiku, tidak melihatmu barang sedetik tetaplah memunculkan perasaan rindu. Tolong peluk aku lebih kuat. "

Kim Taehyung mengiyakan. Hari ini, setelah puas bermain dengan kedua bayinya, saatnya dia harus membagi waktunya dengan memanjakan bayi besarnya!

" En. Kalau begitu- rindukan aku seribu tahun lagi? "

" Akan selalu begitu. "

Jika kalian ada yang bertanya apakah bayi gemuk sudah di beri nama, sudah. Lalu, siapa namanya? Maka, sebut saja itu adalah Jeon ViDen.

Jeon ViDen

Jeon JungKook lah yang memberikan nama tersebut kepada bayi mereka dan Kim Taehyung juga menyetujuinya. Menurutnya, ViDen artinya adalah berpengetahuan, JungKook ingin putranya kelak akan berdiri menggantinya dengan sangat tangguh dan tentunya berpengetahuan lebih luas dari kedua orangtuanya.






TBC!!!

ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang