JEP 23

1.5K 229 12
                                    













*

Satu persatu kain itu terlepas dan terjatuh ke lantai kayu, Kim Taehyung dengan perlahan menanggalkan semua kain yang melekat pada tubuhnya hingga terakhir menyisakan sepotong kain putih tipis yang membungkus area pribadinya.

Di langit, sang rembulan tengah bersinar terang, memantulkan cahayanya ke bumi dan menerpa kulit tubuh Taehyung yang sangat indah bagaikan mutiara murni yang baru saja terlempar ke permukaan dari dasar laut yang kelam. Kulit tubuhnya begitu indah dan kontras di malam hari, perlahan dia mulai bergerak mendekati tong kayu yang sebelumnya telah di isi air hangat oleh para pelayannya. Tapi bukan itu yang menarik perhatiannya saat ini, melainkan air yang berwarna merah menyala bagaikan genangan darah itu tengah menantinya untuk segera di nikmati.

Kim Taehyung memasukkan satu jarinya guna merasakan suhu, mengangkat lalu membawanya ke dalam mulut, mengecapnya dengan perasaan puas, tersenyum senang dan tak ragu untuk segera memasukkan tubuhnya ke dalam tong berisi genangan air merah darah tersebut. Berendam dalam perasaan yang sudah begitu lama dia rindukan, perasaan dimana pernah dia rasakan di kehidupan lamanya. Inilah dia- Victoria Kim- sang Ratu bengis di era kejayaan nya, yang gemar bermain dengan darah perawan demi kemuliaannya.

Masih di dalam ruangan yang sama, seonggok mayat wanita rusak menatap ke arahnya dengan mata kusam. Tidak ada jejak jejak penganiayaan pada tubuhnya, tapi sayatan kecil selebar potongan ujung kuku sangat menarik perhatian di leher kurus tersebut. Tubuhnya sangat pucat kering seperti mayat pada legenda legenda Colombia dimana disana terdapat golongan makhluk haus darah- Vampire....

Siapa lagi pelakunya jika bukan Kim Taehyung?

Kim Taehyung juga menatap mayat itu dengan bosan, sedikit mengangguk pemandangan tapi tidak menghilangkan jejak kepuasan di hatinya. Dengan sekali jentikan, asap hitam segera menggulung mayat tersebut dan tidak sampai sepuluh detik, hilang, menyisakan jejak asap hitam yang juga secara perlahan menguap ke udara bebas, tapi efeknya tetap terasa pada tubuh Kim Taehyung. Dia mengangkat kedua tangannya yang memperlihatkan betapa mulusnya kulit tubuh yang dia tempati, kencang dan juga lebih bertenaga di bandingkan dengan sebelumnya.

Air yang sebelumnya berwarna merah darah pun juga secara perlahan memudar dan segera kembali jernih layaknya air biasa tanpa campuran apapun selain air rendaman mandi seseorang. Kim Taehyung menyandarkan tubuhnya pada tong kayu tersebut, memejamkan mata dan bergumam-

" JungKook... Aku menginginkanmu.... "





*






Di tempat lain, Jeon JungKook tanpa alasan terbangun dari tidurnya. Tidak gegabah, Jeon JungKook justru sedikit mengusap wajahnya dan mencoba mengingat kembali apa yang membuat nya harus terbangun di tengah malam seperti ini? Padahal sebelum nya dia merasa tidak bermimpi sesuatu yang buruk seperti pada sebelum sebelumnya?

Ketika dia menoleh, yang pertama dia lihat adalah wajah Jimin yang masih dengan tenang memejamkan mata, pria cantik berstatus sebagai permaisuri nya itu tidur begitu disiplin, bahkan di tidur nya pun dia masih dengan senantiasa melipat kedua tangannya di atas perutnya. Jeon JungKook menghela nafas pelan, takut membangunkan nya, JungKook perlahan bangkit dan bergerak menuju ruang lain tepat di sebelah kamar tidur tersebut dimana itu adalah kamar putri nya- Jeon Ji yang juga terlihat masih dengan setia tertidur lelap.

Jeon JungKook menatapnya lama tanpa mengambil tindakan apapun, cukup dengan memperhatikan raut wajah tenang tertidur pulas nya putrinya itu setidaknya telah meredam perasaan aneh di hatinya. Cukup lama sampai akhirnya Jeon JungKook memilih untuk mengambil sebuah buku secara acak di lemari buku milik Jimin, membawanya ke dekat jendela dengan pemandangan rembulan yang indah di langit, Jeon JungKook mulai menekuni bacaannya. Tapi setelah beberapa waktu ke depan, bukannya fokus, Jeon JungKook justru malah terus di Bayangi oleh bayangan wajah Kim Taehyung......

Beberapa hari terakhir ini mereka telah bersama-sama memadu kasih tanpa alasan yang jelas selain keinginan JungKook yang secara tak terduga justru menginginkan seorang putra lahir darinya. Dan baru malam ini mereka berpisah karena Jungkook tentu hari tahu aturan bahwa dia juga memiliki Permaisuri di sisinya dan juga seorang putri yang tentu saja akan merindukan Ayah nya. Lalu, apa sekarang, apakah dia telah merindukan selir yang baru saja dia nikahi?

Menutup buku, bangkit, kembali meletakkan buku tersebut ke tempatnya dan ketika dia melangkah keluar dari bilik tersebut, mendapati sosok Jimin yang sudah duduk di tepian ranjang menatapnya dengan pandangan sayu.

" Apakah aku mengganggumu? "

Jimin menggeleng, sebaliknya dia bangkit dan mendekati Jungkook lalu dengan lembut mengambil tangannya dan di genggam hangat.

" Yang Mulia- kenapa tidak tidur? "

Mulut Jungkook sedikit berkedut, ingin mengatakan yang sebenarnya tapi entah mengapa hatinya justru berkata lain. Dia lantas tersenyum dan mengusap rambut Jimin yang sangat lembut itu.

" Yang Mulia ini hanya tiba-tiba merindukan putrinya. "

Jimin menatapnya dengan tatapan teduh, jelas dia menyimpan banyak pikiran di kepalanya tapi tidak berani mengutarakan nya, sebaliknya dia sedikit melirik ke arah belakang punggung Jungkook.

" Putri Jeon Ji hari ini tidur begitu cepat, Yang Mulia pasti masih ingin bermain dengannya. Bagaimana dengan besok? Biarkan Yang Mulia mengistirahatkan tubuh terlebih dahulu? "

JungKook mengangguk setuju, dan Jimin segera tersenyum lebar, dengan lembut menarik tangan Jungkook- menuntunnya untuk kembali berbaring bersamanya di tempat tidur mereka. Setelah membenarkan selimut keduanya, Jimin dengan tekun memejamkan matanya begitupun dengan JungKook, tapi setengah jam kemudian, JungKook tetap saja tidak bisa tertidur. Sekali lagi dia membuka kedua matanya dan sedikit melirik ke arah Jimin yang sudah bernafas teratur menandakan bahwa diri nya sudah kembali tertidur pulas seperti sebelumnya.

JungKook menghela nafas pelan. Bayangan bayangan wajah Kim Taehyung tidak bisa hilang dari pikiran nya. Entah apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Mungkin benar, bahwa dia sepertinya telah merindukan selirnya tersebut. Besok dia akan mengirimkan ajudannya ke kediaman selir itu untuk mengundangnya ke kediamannya.......






TBC!!!

ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang