*
Ketika pagi menjemput, seperti biasa Kim Taehyung akan bangun sesuai dengan pengaturan jam biologis nya. Hal pertama yang dia lihat adalah suasana ruangan yang masih temaram mengingat belum ada seorangpun pelayan yang pergi membukakan jendela, dan selanjutnya yang dia rasakan adalah sebuah beban tambahan di atas perut bulat nya, sedikit kebawah dan Kim Taehyung secara refleks pun menoleh, menemukan sepasang mata gelap yang sangat dia kenal menatapnya lekat lekat, hampir saja dia berteriak kaget jika saja Taehyung tidak ingat dengan siapa dia saat ini.
" Yang Mulia-!? "
" Bangun? "
Kedua kelopak mata Taehyung berkedip membentuk kipas kecil yang cantik, Jeon JungKook tidak tahan untuk memajukan wajahnya dan mengetuk kedua kelopak mata itu dengan ciuman ringan.
" Yang Mulia- kapan Yang Mulia masuk ke sini? "
" Beberapa jam yang lalu-" Jeon JungKook menggeser tubuhnya dan mengangkat kepala Taehyung lalu meletakkannya di atas lengan Jungkook untuk di jadikan bantal tambahan, memeluknya lembut.
" Yang Mulia-ini mengingatnya."
" Mengingat apa? "
Sepasang mata gelap milik Jeon JungKook bergetar dan dia tidak tahan untuk menahan nafas sejenak sebelum akhirnya membongkar semuanya.
" Aku mengingat semuanya- Semua yang pernah Yang Mulia ini lakukan dan terjadi di kehidupan sebelumnya termasuk dirimu- Victoria Kim.... My V'Queen...."
Detak jantung Kim Taehyung berdegup kencang, dia tidak menyangka pengorbanannya selama ini akan membuahkan hasil dan itupun juga secepat ini. Di perkirakan sebelumnya hasil sempurna akan muncul setidaknya setelah bayi di perutnya lahir mengingat betapa sulitnya Taehyung melakukan ritual terlebih lagi kekuatan spiritual nya tidak lagi sekuat di kehidupannya sebelumnya.
" Kau- mengingatnya? " Tanya Taehyung dengan suara yang sangat lirih nyaris seperti bisikan, jika saja jarak di antara mereka tidak dekat mungkin saja Jeon Jungkook tidak akan mendengar.
" En. Aku mengingatnya. Semuanya. " Jeon JungKook sekali lagi mengecup kedua kelopak mata Kim Taehyung lantas bergumam. " Maaf untuk gugur lebih awal dan tidak bisa berada di sisi mu lebih lama."
"..............."
" Taehyung-ah, bagaimana..... Bagaimana dengan nasib bayi kita saat itu? Ingatkan ku- ingatanku terhenti tepat setelah kematian ku- aku tidak lagi tahu-"
Melihat raut pancaran kesedihan yang amat kentara di sepasang mata cantik Taehyung lantas membuat hatinya seketika tenggelam. Sepasang mata Kim Taehyung memerah, hidungnya masam dan dia merasa panas sendirian.
" Bayi itu mati..... A-aku tidak bisa menjagamu.... Mereka membunuhnya..... Bayi itu mati bersamaku....."
Jeon JungKook dengan cepat merengkuh tubuh Taehyung yang sudah bergetar ke dalam pelukannya, sedikit memberikan kekuatan dan mengecup penuh kasih sayang, tak lupa untuk mengusap punggungnya mencoba menenangkan sekaligus mencoba untuk berbagi kekuatan.
Kim Taehyung menangis, kali ini dia memang benar-benar menangis, hatinya tidaklah sekuat itu untuk mengingat semuanya terlebih lagi dengan kenangan gelap di kehidupan sebelumnya. Tidak seperti di kehidupan kedua dimana Jungkook yang memang sama sekali tidak mengingatnya, di kehidupan ini justru sebaliknya, Taehyung seketika merasa bahwa inilah saatnya dia memperlihatkan sisi terlemahnya tersebut terlebih lagi di hadapan sosok yang begitu dia cintai hingga menjadikannya obsesi pada setiap kehidupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ
Fantasyᴊᴜᴅᴜʟ : ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ ᴀᴜᴛʜᴏʀ : @ᴅɪᴀᴢᴏᴋᴛᴀғɪǫɪ ɢᴇɴʀᴇ' : ʙʟ | ʀᴇʙɪʀᴛʜ | ᴋɪɴɢᴅᴏᴍ ʀᴇǫᴜᴇsᴛ: @skomalasari508 ᴅᴇsᴄʀɪᴘᴛɪᴏɴ_ [~» Jeon JungKook atau di kenal sebagai masa kejayaan Jeon Empire merupakan raja pertama Dinasti Joseon, Korea, dan figur utama di...