Pertarungan masih berlangsung, tapi bila harus di hitung maka dapat di katakan pasukan Park Jimin telah kalah baik dalam kekuatan maupun jumlah, jelas berarti keadaan semakin mendesaknya. Park Jimin semakin tidak sabar, menyerang Kim Taehyung dengan gerakan membabi-buta seperti baru saja mendapatkan suntikan darah ayam.
Kim Taehyung pun juga demikian, sebisa mungkin dia tetap bertahan dari setiap serangan acak Park Jimin, menangkis adalah keputusannya saat ini.
Menyerengit, Kim Taehyung asli di dalam ruang bawah tanah mulai merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhnya, baik tubuh asli maupun tubuh ilusi yang dia gunakan saat ini jelas terhubung, membuat kedua tubuh bereaksi. Melihat Kim Taehyung yang sepertinya sedikit kehilangan fokus membuat Park Jimin menyeringai, mengerahkan seluruh tenaga untuk menangkis salah satu pedang Kim Taehyung, memaksanya untuk mundur lalu menendang perutnya.
Kim Taehyung tentu saja terkejut, melihat arah pukulan membidik perutnya, Kim Taehyung secara refleks melindunginya dengan kedua tangannya, lalu terhuyung mundur lima langkah ke belakang, mengandalkan satu pedang untuk menahan beban tubuh sedangkan belatinya sudah jatuh terlempar akibat tangkisan kuat Park Jimin sebelumnya.
" MATILAH KAU KE NERAKA!!! "
Park Jimin tanpa ampun membidik dada Taehyung, menghunuskan pedangnya dan menancap tepat sasaran. Park Jimin menyeringai kemenangan tapi hanya dua detik sebelum senyuman itu hilang berganti dengan penuh kebencian.
" KIM TAEHYUNG!!!! "
Wujud dari tubuh Kim Taehyung yang telah dia tikam barusan nyatanya tidaklah nyata, menguap berubah menjadi asap hitam yang menyatu dengan udara. Meskipun Park Jimin telah mengetahui dan memperkirakan bagaimana akhirnya, tapi tetap saja, perasaan benci dan dendam semakin kuat di hatinya.
Disisi bersamaan, Kim Taehyung asli yang berada di dalam ruang bawah tanah terbatuk keras hingga mengeluarkan darah. Kim Taehyung tertegun, tapi kemudian dia menyerengit, perutnya terasa ngilu, bayi di dalamnya tidak berhenti untuk berulah, bergerak acak bahkan sampai membuat konsentrasi nya buyar. Kim Taehyung tidak menyalahkan bayinya atas tindakannya yang mana membuatnya harus kalau dalam bertarung melawan Park Jimin, Kim Taehyung hanya merasa waspada, instingnya mengatakan ada sesuatu yang sebentar lagi terjadi. Tapi apa itu? Lalu, Taehyung juga dapat merasakan aura yang akrab berada dekat dengannya, apakah itu keluarga nya? Atau mungkin itu Jeon JungKook yang berhasil kembali?
" Akh!? "
Kim Taehyung membungkuk, memegang perutnya yang terasa sakit, Kim Taehyung bergetar ketakutan, kulitnya semakin pucat dengan keringat dingin membasahi tubuhnya, bibirnya mencoba merapalkan beberapa mantra guna menenangkan bayinya tapi sepertinya tidak bekerja, sebaliknya rasa sakit itu justru semakin menekan jantung nya. Kim Taehyung jatuh bersimpuh di lantai dingin, perasaan di aduk dari dalam membuatnya cukup mual, sesuatu seperti tengah mencoba mengorek sesuatu di dalam sana, pikiran Taehyung kacau tapi entah mengapa Kim Taehyung mendadak gugup, apakah bayi nya akan lahir sekarang?
Tidak.
Dia tidak akan selamat kalau begitu. Baik dia maupun bayinya akan mati begitu saja, terlebih lagi Kim Taehyung baru saja menggunakan separuh jiwanya untuk di tumbalkan setidaknya itu membuatnya lemah untuk sekedar mengejan dan mempertahankan diri agar tetap terjaga selama proses persalinan. Kim Taehyung membutuhkan seseorang yang bisa memberinya kekuatan, untuk darah wanita muda, itu setidaknya membutuhkan dua puluh orang, JungKook- Taehyung tidak yakin apakah dia bisa, bahkan untuk kondisi tubuhnya saat ini, Kim Taehyung juga tidak mengetahui, dia harus kuat, dan keinginan Taehyung untuk memakan jantung dan roh LaLisa semakin kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ
Fantasyᴊᴜᴅᴜʟ : ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ ᴀᴜᴛʜᴏʀ : @ᴅɪᴀᴢᴏᴋᴛᴀғɪǫɪ ɢᴇɴʀᴇ' : ʙʟ | ʀᴇʙɪʀᴛʜ | ᴋɪɴɢᴅᴏᴍ ʀᴇǫᴜᴇsᴛ: @skomalasari508 ᴅᴇsᴄʀɪᴘᴛɪᴏɴ_ [~» Jeon JungKook atau di kenal sebagai masa kejayaan Jeon Empire merupakan raja pertama Dinasti Joseon, Korea, dan figur utama di...