JEP 32

1.5K 245 25
                                    

















*

Seekor burung elang besar tiba-tiba muncul dan hinggap di ambang jendela kediaman Selir Kim Taehyung, dia bertengger dengan sangat baik. Kim Taehyung yang semula sedang duduk di tepian ranjang, ketika melihat hal tersebut lantas segera bangkit untuk mendekati burung tersebut, dia tahu burung itu tidak tanpa alasan datang dan singgah di sini, pasti ada sesuatu terjadi padanya. Dan benar saja, sebuah besi kecil tercapit di tungkai kaki burung tersebut. Taehyung menggapainya dan menemukan segulung kertas kecil di dalamnya.

" Aku melihat Jung Jae Hyun, dia pada akhirnya berhasil bereinkarnasi di kehidupan ini. Kau...., berhati-hati lah, terutama pada Permaisuri Park- "

Kim Taehyung tersenyum simpul, meremas kertas tersebut hingga menjadi abu dan raib di tangannya seperti udara.

" Sudah ku duga. " Monolognya dengan anggukan pelan, berbalik- bertepatan dengan itu pintu kediamannya di ketuk dari luar dan segera muncul sesosok pelayan wanita cantik-

" Selir Kim- " Pelayan itu bukan miliknya, terlihat jelas dari wajahnya yang asing di mata Taehyung, tapi dia tidak bodoh untuk tidak mengetahui siapa tuannya.

Pelayan wanita itu tidak langsung mengutarakan niatnya, sebaliknya dia justru sedikit melirik ke arah balik punggung Taehyung dimana ambang jendela yang terbuka memperlihatkan pemandangan bebas diluar nya. Dia sejenal terdiam, karena sebelum dia bisa melihat sepenuhnya tadi, dia jelas merasa ada sesuatu di jendela itu tadi, tapi saat ini justru kosong. Apakah dia salah lihat?

" Ada apa? "

" Selir Kim- Permaisuri ingin anda menemui nya segera di halaman kediamannya saat ini. "

Kim Taehyung tidak banyak bertanya, meminta pelayan itu untuk memimpin jalan, Kim Taehyung dengan patuh mengikutinya bersama beberapa pelayannya.

Tibalah mereka di depan kediaman Permaisuri, pelayan itu lebih dulu melirik ke belakang lalu masuk, membiarkan Taehyung beserta rombongan nya berdiri sejenak di depan pintu.

" Yang Mulia- Selir Kim- ada disini. "

" Bawa dia masuk. "

Tak berselang lama, Kim Taehyung masuk seorang diri, sedangkan para pelayannya akan menunggu nya di luar pintu. Di karenakan tengah hamil, Kim Taehyung tidak di wajibkan untuk membungkuk terlalu lama di depan orang yang berstatus lebih tinggi darinya, jadi dia hanya menundukkan kepalanya untuk bersapa dengan Park Jimin.

" Salam Yang Mulia Permaisuri- "

Park Jimin sedang menyeduh teh di atas tungku perapian di samping mejanya, mengangkat matanya menatap wajah Kim Taehyung dengan tenang, melalui gerakan mata, Taehyung segera mengerti maksudnya. Mendudukkan diri di depan Park Jimin dan hanya di batasi oleh meja bundar kecil di antara mereka berdua.

" Apakah ada sesuatu sehingga Yang Mulia Permaisuri- memanggil Selir ini kemari? "

Teko teh itu menyemburkan uap panas, air di dalamnya mendidih dan sebagai seorang Selir, Kim Taehyung dengan pemahaman yang kuat lantas berhati-hati mengambilnya lalu menyeduh nya di kedua cangkir mereka.

" Apakah harus ada alasan bagiku setiap kali ingin bertemu dengan mu? Selir Kim-?"

Kim Taehyung tersenyum simpul, dia jelas tidak akan terpancing olehnya, " Maaf jika perkataan Selir ini telah menyinggung perasaan Yang Mulia Permaisuri- Selir ini hanya merasa gugup setiap kali bertemu dengan Yang Mulia- "

Park Jimin tersenyum singkat, mengambil cangkir tersebut meniupnya lalu meminumnya pelan. Begitupun dengan Kim Taehyung.

Beberapa pelayan milik Park Jimin masuk membawa nampan di tangannya masing-masing, jelas ada beberapa hidangan di sajikan di tengah-tengah mereka, terlihat dari jumlah porsinya, ini jelas bukan untuk makan tunggal, Park Jimin ingin dia makan bersamanya disini.

ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang