*
" Yang Mulia- hamba membawa Selir Kim Taehyung kemari- "
Jung Hoseok menyingkir ke tepi, memberi jalan kepada Kim Taehyung untuk maju menghadap Kaisar Jeon JungKook dan di sambut dengan hangat, tapi Park Jimin justru menatapnya dengan rumit, sedikit menoleh kepada JungKook dan berbisik pelan padanya.
" Yang Mulia- mengundang Selir Kim? "
" En. "
Di akui oleh JungKook secara terang terangan membuat Jimin sedikit tidak senang. Dia menatap Kim Taehyung yang tengah membungkuk memberi salam padanya lantas mendengus.
" Duduklah di kursi mu. "
Kim Taehyung menurut, dia dengan sopan mengambil posisi tempat duduk di posisi paling ujung dari yang lain. Secara kebetulan, Bayi Jeon Ji juga berada di dekatnya bersama sang pengasuh. Bayi itu menatapnya dengan mata bulat hitam penuh keingintahuan, segera tanpa rasa takut bayi itu bersorak khas suara bayi lima bulan berbalik merentangkan kedua tangannya kepada Taehyung.
Baik pengasuh maupun Kim Taehyung tidak langsung bergerak, mereka sama sama menoleh kepada JungKook dan Jimin terlebih dahulu.
Jeon Jungkook hanya tersenyum puas dan Park Jimin mau tak mau tentu harus bertindak sama, tersenyum manis dan berucap senang.
" Serahkan padanya, sejak hari dimana Selir Kim Taehyung tinggal di istana ini, dia juga merupakan Ibu dari putriku- Jeon Ji... "
Tidak ada yang salah dengan kalimat tersebut, bahkan bagi mereka yang tidak mau repot repot berpikir akan menganggap nya normal, tapi tidak dengan Taehyung. Kalimat tersebut jelas merupakan provokasi secara halus yang Jimin lontarkan padanya. Secara tidak langsung menyiratkan betapa tidak senangnya dia jika harus berbagi dengan yang lain. Jangan kira Taehyung tidak tahu, dia tidak bodoh dan juga tidak buta untuk melihat ketidaksenangan Park Jimin ketika dia memasuki pintu istana ini sebelumnya.
Segera setelah Permaisuri Park Jimin mengatakan hal tersebut, sang pengasuh pun dengan sigap menyerahkan bayi Jeon JungKook ke pangkuan Kim Taehyung dengan pondasi yang tepat. Bayi perempuan itu begitu tenang, dia cantik dan imut, Kim Taehyung tidak tahan untuk tidak membubuhkan beberapa ciuman manis di wajahnya yang mana justru mengundang gelak tawa dari bayi tersebut. Dia jelas sangat bahagia.
Melihat interaksi dua manusia berbeda usia di depannya, Jeon JungKook tidak tahan untuk lebih melebarkan senyuman di wajahnya, bahkan dia tidak segan-segan untuk bertepuk tangan hingga mengundang banyak pasang mata padanya, termasuk permaisuri dan selir itu sendiri.
" Sangat bagus! Sangat bagus! Sangat sulit bagi putriku untuk bisa mengenal dan mengakrabkan diri dengan lingkungan terutama dengan seseorang yang sangat jarang dia jumpai. "
Jeon JungKook sedikit menghela nafas, lalu melanjutkan dengan raut wajah agak putus asa. " Tapi lihatlah dia sekarang, gadis centil itu sudah berani di peluk oleh ibu barunya!? "
Penasehat Jeon Wonwoo juga berada disana untuk menyaksikan pertunjukan tersebut dan tidak tahan untuk tidak berucap kepada mereka semua atas pemikirannya sendiri.
" Setuju dengan pendapat Yang Mulia- Putri Jeon Ji adalah bayi yang masih sangat murni, dia jelas tahu siapa yang baik dan buruk untuk dirinya sendiri. Dan tampaknya dia dapat menemukan itu di dalam jiwa Selir Kim Taehyung.... "
Beberapa orang disana yang juga melihat lantas diam-diam mengangguk setuju. Kali ini tidak ada kontroversi seperti pada sebelum sebelumnya, dan mungkin itu memang benar apa adanya. Bayi jauh lebih murni di bandingkan mereka orang dewasa yang penuh kelicikan.
Melihat banyak yang setuju dengan dirinya, Jeon JungKook lantas memilih bangkit dari kursinya, berjalan mendekati Taehyung yang masih sibuk bersenda gurau dengan Putri Jeon Ji, meraih dan mengambilnya ke udara yang mana mengundang pekikan di sertai raut wajah kaget bayi itu berhasil mengundang gelak tawa orang banyak.
Untuk waktu yang lama, akhirnya mereka semua menyadari bahwa semenjak sosok Kim Taehyung di terima di istana tersebut, telah cukup banyak perubahan yang terjadi di sekitar mereka, termasuk sikap sang Kaisar itu sendiri akhir akhir ini yang jauh tampak lebih santai dan tidak sekaku pada sebelumnya.
Jika orang orang pada sibuk dengan kebahagiaan di depan sana, Park Jimin justru hanya mampu tersenyum tipis. Ada terlampau banyak emosi yang dia simpan saat ini, dan saking banyaknya itu, Park Jimin hanya bisa melampiaskan nya dengan meremat telapak tangannya sendiri hingga tanpa sadar telah melukainya dan meninggalkan jejak darah yang dia simpan di balik lengan baju kebesarannya.
*
Di tempat lain, sosok MingYu tengah sibuk membelah kayu di halaman pada sebuah pondok kecil tengah hutan yang mana masih berada di kawasan kerajaan Selatan milik Raja Kim Soohyun.
Kim MingYu terus mengampak, membelah sepotong demi sepotong kayu hingga membentuk tumpukan kayu yang mampu di gunakan selama satu musim ke depan. Dari dalam pondok, terlihat sesosok wanita cantik muncul dengan membawa baki kecil berisikan sepoci teh, cangkir dan semangkuk kudapan ringan buatan tangannya sendiri, berjalan mendekati MingYu tapi segera berbelok ke arah yang jauh lebih aman dari terbasan tersebut, meletakkannya disana lalu melirik ke arah MingYu yang sudah banyak mengucurkan air keringat pada tubuh atasnya yang mana memang sengaja tak di balut kain, memperlihatkan otot otot perut dan dada yang sangat kokoh.
" MingYu, istirahat lah sejenak! "
Tepat pada kepingan terakhir, Kim MingYu dengan kasar melemparkan kayu nya ke tumpukan dan membiarkan Kampak tergeletak di tempat pemotongan, bergerak ke samping dan mencuci tangan pada tolong berisi air yang memang di sediakan untuk membasuh tangan ataupun kaki jika dari luar. Setelahnya barulah dia mendekat, duduk berseberangan dengan wanita itu dan tidak sopan untuk langsung menyambar air untuk diminum, tiga kali teguk barulah dia bisa menghela nafas lega.
" Kakak sudah berhasil memasuki istana dan menduduki status selir disana, aku sangat merindukan nya.... "
Gumam gadis itu pelan namun dapat di dengar dengan jelas oleh MingYu yang memang duduk di depannya.
MingYu mendengus, meletakkan cangkir kosong itu ke atas meja kayu buatannya dan menerawang ke arah hutan.....
" Lusa aku akan mengunjungi nya ke istana, apakah ada yang ingin kau titipkan untuk Kakak tercinta mu........ Shin Ryujin??? "
TBC!!!
Diqi:
Nasib udah di tinggal nikah sama teman sekarib, iri? Enggak kok. Cuma pingin dikit! Dikit! Kapan ya.......
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ
Fantasyᴊᴜᴅᴜʟ : ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ ᴀᴜᴛʜᴏʀ : @ᴅɪᴀᴢᴏᴋᴛᴀғɪǫɪ ɢᴇɴʀᴇ' : ʙʟ | ʀᴇʙɪʀᴛʜ | ᴋɪɴɢᴅᴏᴍ ʀᴇǫᴜᴇsᴛ: @skomalasari508 ᴅᴇsᴄʀɪᴘᴛɪᴏɴ_ [~» Jeon JungKook atau di kenal sebagai masa kejayaan Jeon Empire merupakan raja pertama Dinasti Joseon, Korea, dan figur utama di...