*
Hanya dalam semalam, ada begitu banyak kejadian yang terjadi di kota kekaisaran. Tidak hanya kota yang hancur di porak-poranda oleh hujan badai, tapi penyakit musiman pun mulai muncul seperti muntaber. Tidak hanya itu saja, berita yang jauh lebih menggemparkan adalah kematian selir Kim Yeri di istana dengan gantung diri.
Di istana, sekian kematian Yeri, beberapa orang juga kesakitan seperti Baek Jiheon yang masih mengalami demam, Shin Ryujin yang lemas dan Kim Taehyung yang tak sadarkan diri, termasuk permaisuri Jimin yang terlihat sangat pucat ketika menghadiri prosesi pengantaran mayat Kim Yeri di pimpin oleh Jenderal Kim Yugyeom.
Menteri Kim- Ayah Kim Yeri beberapa kali jatuh pingsan, terlebih lagi ketika jasad putrinya baru di turunkan dari tapi dan di masukkan ke dalam peti mati dan di gotong ke atas tandu. Kaisar Jeon Jungkook tidak banyak membantu, dia cenderung lebih banyak diam menatap semua tanpa ekspresi tapi siapa yang tahu dengan apa yang dia pikirkan saat ini?
Di sampingnya, Park Jimin juga tak jauh berbeda dengan Jeon Jungkook, dia hanya diam, kulitnya sangat pucat seperti kurang darah, ada lingkaran hitam di bawah matanya, orang orang berpikir sederhana, dia pasti juga terpukul atas kejadian ini. Putrinya- Jeon Ji di titipkan pada pengasuh.
Setelah keberangkatan rombongan keluar istana, tanpa di duga rombongan kereta dari keluarga Shin datang memasuki halaman istana, kebetulan disaat yang bersamaan Kaisar Jeon Jungkook belum kembali ke dalam istana. Ayah dari Shin Ryujin adalah seorang bangsawan, dia turun dari kuda dengan penampilan yang sangat gagah, tak heran semua keturunannya tidak main main, dia memiliki seorang putra dan dua orang putri yang sebelumnya di antarkan ke istana, tapi semenjak kematian putrinya- Shin Yuna, membuatnya cukup terpukul, meskipun putri ini terlahir dari seorang selir, tapi itu adalah putrinya. Dan kini, di tambah dengan kabar Shin Ryujin yang jatuh sakit, bersamaan dengan kematian selir Kim Yeri membuat keluarga Shin sekali lagi harus waspada.
" Salam Yang Mulia Kaisar- "
Rombongan keluarga Shin di pimpin kepala keluarga pergi menghadap Kaisar Jeon JungKook, memberi penghormatan sampai akhirnya di balas dengan anggukan samar.
*
Karena kedatangan tak terduga keluarga Shin, dengan terpaksa rapat para menteri di undur, selain itu guncangan atas kematian Kim Yeri membuat suasana istana menjadi lebih dingin.
Perjamuan yang cukup dadakan ini di alihkan ke ruang tengah, semua orang duduk disana dengan Jeon JungKook memimpin di atas kursi kebesarannya.
" Pertama tama, saya sebagai kepala keluarga Shin meminta maaf kepada Yang Mulia Kaisar- karena kedatangan kami yang terkesan sangat tak terduga ini. Sebelumnya saya beserta rombongan juga turut berdukacita atas kematian Selir Kim- "
Kepala rombongan Shin untuk sejenak berhenti, melirik ke arah JungKook dan rombongannya, mendapat persetujuan bersyarat, barulah dia berniat kembali melanjutkan pembicaraan sebelumnya.
" Yang Mulia- saya tidak akan sopan untuk langsung berterus terang dengan apa maksud dari tujuan kami kemari. Saya- sebagai kepala keluarga Shin berniat menjemput kembali putri kami- Shin Ryujin dan membatalkan niat kami dalam keikutsertaan putri kami dalam berkompetisi pemilihan selir- "
Seketika para menteri di dalam sana saling melirik dan melempar bisikan atas pernyataan yang di ucapkan oleh kepala keluarga Shin barusan.
Tapi apa yang di harapkan dari ekspektasi orang orang disana justru tidak juga terjadi karena pada pasalnya Jeon JungKook yang di tujukan sama sekali tak memiliki ekspresi apapun di wajahnya.
Kepala keluarga Shin menatap Jungkook dengan panas dingin, dia tidak benar-benar berani menatap wajah dengan sepasang mata gelap itu lama lama. Tapi suara serak dengan nada rendah terkesan acuh tak acuh terdengar angkuh dimenit berikutnya.
" Pembatalan keikutsertaan putri Shin? "
" Ya- "
" Baik. "
Semua orang disana lantas tercengang, sama sekali tidak menyangka reaksi sang Kaisar Jeon JungKook yang terkenal sangat tegas, angkuh dan arogan itu akan seacuh ini ketika di singgung mengenai pembatalan yang biasanya dia tidak sukai ketidakpastian orang orang di bawah kekuasaannya tersebut.
Shin Ryujin siang itu juga di bawa kembali oleh keluarganya, jadi sudah sangat jelas bahwa saat ini hanya tersisa dia peserta yang tak lain Kim Taehyung dan Baek Jiheon. Para menteri mulai membicarakan hal ini di belakang kaisar, mereka semua mulai menerka mereka, siapakah yang akan di pilih olehnya, tidak peduli istana baru saja berduka, pengangkatan selir akan tetap di lanjutkan dalam tiga hari mendatang.
Banyak orang berpikir bahwa Baek Jiheon adalah kandidat terbaik, selain memiliki ambisi yang kuat, dia juga merupakan putra dari bangsawan terkenal di daerah barat, banyak orang orang telah mengenal keluarga Baek, terlebih lagi kepala keluarga Baek dan juga beberapa anggota keluarga nya juga merupakan anggota dewan setempat. Berbeda dengan Kim Taehyung. Dia- meskipun Kim Taehyung adalah putra dari seorang raja Kim Soohyun yang tak kalah hebat di selatan sana, tapi sayangnya dia juga hanyalah putra yang terlahir dari seorang selir. Hal ini membuatnya harus sedikit lebih kalah pamor dengan Baek Jiheon.
Kim Soohyun pun juga terlihatnya tidak terlalu perduli dengan putra ini, bahkan ketika Kim Taehyung di kabarkan ikut melamar, sang raja- ayah Kim itu sama sekali tidak mau ikut campur dalam hal tersebut di dalamnya. Hanya ibu selir dan juga putra dari selir kedua lah yang hadir di saat itu datang mendampinginya. Berita ini sejujurnya telah menyebar luas sejak kereta Kim Taehyung menginjakkan istana kekaisaran.....
Di dalam kamar, Baek Jiheon yang terlihat pucat karena terus bolak-balik ke kamar mandi tidak tahan untuk tidak tersenyum puas oleh kabar yang dia dapatkan dari pelayanannya tersebut. Duduk di kursi santai menikmati secangkir teh hangat yang baru saja di seduh dan meminumnya sedikit.
" Menurutmu, apakah Kaisar- akan benar-benar memilih ku? "
Pada awalnya Baek Jiheon sangatlah percaya diri akan dirinya sendiri, tapi melihat saingannya- Kim Taehyung yang tampaknya sangat jauh berbeda dari saingannya yang lain yang mana jelas cukup sulit di singkirkan, nyali Baek Jiheon sedikit terkikis. Namun setelah melihat kejadian hari ini, setidaknya saingannya- Shin Ryujin yang semula dia anggap juga tak kalah berat seperti Kim Taehyung justru telah tersingkir tanpa perlu di bermain kotor. Sekarang hanya tersisa dirinya dan juga Kim Taehyung....
Baek Jiheon ragu, namun kabar yang dia terima dari pelayanannya justru berhasil membuatnya agak nya sedikit terhibur. Bukankah ini merupakan suatu tanda bahwa dia akan menang?
Di sisi lain, kondisi kamar Taehyung justru terlihat sangat tenang. Taehyung dengan tenang terlelap damai di atas ranjangnya. Kulit wajahnya sudah tidak lagi se-pucat sebelumnya, dan kondisinya pun juga jauh lebih baik dari biasanya. Para pelayan nya tidak ada satupun yang berani masuk. Sejak Taehyung di temukan tak sadarkan diri di dalam kamarnya pagi tadi, tabib istana telah memeriksanya dan mendiagnosa bahwa dirinya mendadak mengalami lemah jantung yang mana membuatnya tak sadarkan diri untuk beberapa waktu. Jika di dunia nyata hal ini akan sangat fatal namun di dunia mereka yang alat alat masih begitu sederhana membuat mereka tidak bisa berbuat lebih selain memberikan beberapa ramuan obat penambah stamina tubuh.
Para pelayan itu dengan hati-hati memperlakukan Taehyung dengan begitu baik. Meskipun Taehyung tidak begitu banyak berinteraksi satu sama lain tapi setidaknya para pelayan itu masih sangat menghormatinya.
Di dalam keheningan sepasang mata hazelnut terbuka tanpa peringatan, Kim Taehyung tersenyum, atau lebih tepatnya menyeringai. Kesendiriannya membuat Taehyung dapat dengan leluasa bermain dengan pikirannya sendiri yang begitu licik, gumpalan asap pun juga ikut merasakannya dengan menari di udara, menandakan bahwa tuan mereka sedang dalam suasana hati yang baik.
" ......Sayang- kemari lah. Aku menanti mu. Cumbu aku seperti ku mencumbu mu di dalam mimpi...... "
TBC!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ
Fantasyᴊᴜᴅᴜʟ : ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇ ᴀᴜᴛʜᴏʀ : @ᴅɪᴀᴢᴏᴋᴛᴀғɪǫɪ ɢᴇɴʀᴇ' : ʙʟ | ʀᴇʙɪʀᴛʜ | ᴋɪɴɢᴅᴏᴍ ʀᴇǫᴜᴇsᴛ: @skomalasari508 ᴅᴇsᴄʀɪᴘᴛɪᴏɴ_ [~» Jeon JungKook atau di kenal sebagai masa kejayaan Jeon Empire merupakan raja pertama Dinasti Joseon, Korea, dan figur utama di...