JEP 18

1.8K 253 18
                                    


















*


" Tuan! Anda sangat indah!! "

Kim Taehyung duduk di depan cermin, menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin dengan tatapan tenang. Bangun lebih awal untuk berkemas di bantu oleh para pelayannya, mandi dengan pengharum beraroma bunga lalu di poles dengan sedemikian rupa hingga kulitnya tampak jauh lebih lembut dan bersinar.

Tubuhnya di balut dengan berlapis lapis kain tebal yang bahkan sangat berat lalu di lapisan terakhir adalah jubah bermotif Phoenix merah emas membuat tampilannya semakin agung. Aura keagungan pada tubuhnya tampaknya tidak main-main seolah-olah dia memang telah di takdirkan untuk mendapatkan posisi tersebut.

Para pelayan nya yang membantunya pun tak kuasa untuk tidak menunduk ketika melihat pancaran keagungan yang di miliki oleh Kim Taehyung. Tidak ada yang mencurigainya, sebaliknya mereka merasa bangga dengan kemenangan yang di raih Kim Taehyung untuk bisa menduduki posisinya di istana tersebut.

Bibir merah delima Taehyung di poles dengan pemerah lainnya sedikit, menyanggul rambutnya dengan kualitas terbaik, ketika pelayan itu siap dengan merapikan rambutnya, seorang jenderal bernama Kim Yugyeom datang untuk memberi aba-aba.

" Apakah calon pengantin siap? "

" Siap! Tolong tunggu sebentar! " Kepala pelayan Kim Taehyung dengan cepat berbalik, dia melirik ke arah dua wanita di sisinya untuk segera meletakkan lapisan terakhir dengan meletakkan kerudung merah tua berhiaskan batu permata di keempat sisi.


*


Musik dari beberapa alat musik tradisional khas Asia timur mengalun begitu monoton, para pejabat duduk bersama dengan begitu tertib, meskipun pernikahan dilakukan dengan sederhana namun jelas hal ini termasuk sejarah penting bagi mereka di awal dinasti Joseon setelah runtuhnya dinasti Goryeo.

Kim Taehyung di pimpin jendral Kim Yugyeom masuk di bantu oleh kepala pelayan bersama pelayan wanita lainnya guna mengangkat gaun tersebut ke tengah aula. Jeon JungKook telah menantinya, menatap sosok berbalut busana senada dengannya begitu dalam.

Sepanjang proses pemberkatan, semuanya berjalan dengan lancar. Tidak seperti pernikahan pada era modern, di era zaman tersebut yang jelas masih sangat kental dan sederhana. Setelah melakukan pemberkatan, baik Jeon JungKook maupun Kim Taehyung tidak bisa langsung bergerak bebas seperti di era modern, kedua mempelai justru kembali harus di pisah, Jeon JungKook akan tetap tinggal untuk minum anggur bersama para pejabat menteri sedangkan Taehyung akan lebih dulu di giring ke kamar pengantinnya, kamarnya yang baru telah di persiapkan khusus untuk Kim Taehyung sebagai status Selir Kim yang baru di istana tersebut.

Kim Taehyung yang di bawa kembali ke kamarnya yang baru dengan patuh duduk di tepian ranjang, kepala pelayan menatapnya sejenak sebelum pamit.

" Tuan- Tunggulah Kaisar kembali untuk membuka kerudung mu- hamba akan pergi berdiri di depan, panggil jika terjadi sesuatu. "

" Ya. "

Seperginya para pelayan itu, Kim Taehyung menunduk, menatap seikat bunga mawar yang masih segar terangkai indah di tangannya begitu dalam. Salah satu bunga tersebut masih terdapat sebuah duri di bagian tangkainya, dan Taehyung tanpa perasaan menggunakannya untuk melukai kulit ibu jarinya sendiri hingga mengeluarkan darah dan menodai ikatan rangkaian bunga tersebut. Memejamkan mata, merapalkan beberapa bait kalimat di dalam hati, berkonsentrasi penuh untuk melancarkan keinginannya akan sesuatu yang sebentar lagi akan terjadi diluar sana.

Beberapa jam yang lalu-

Rombongan keluarga Baek datang mengunjungi istana guna menjemput putri mereka setelah mengetahui bahwasanya bulan putri mereka- Baek Jiheon lah yang terpilih. Oleh karena itu, dengan kesadaran yang tinggi, mereka pun berinisiatif untuk pergi menjemputnya kembali meskipun pada awalnya terdapat sebuah emosi kecil di waktu berikutnya.

ᴊᴇᴏɴ ᴇᴍᴘɪʀᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang