Nonier - Dia

21 1 0
                                    

SPOILER WARNING!

Penerbit : GagasmediaTahun Terbit : Jakarta, Januari 2010 (cetakan pertama)Tebal Buku : 300 hlm; 13x19 cmISBN : 979-780-395-3Genre : Young adult; Romance; Slice of life; Chicklit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penerbit : Gagasmedia
Tahun Terbit : Jakarta, Januari 2010 (cetakan pertama)
Tebal Buku : 300 hlm; 13x19 cm
ISBN : 979-780-395-3
Genre : Young adult; Romance; Slice of life; Chicklit

~~~~~~~~~~~~~~~

"Kadang, kita mencintai seseorang begitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekadar bertanya, inikah sebenarnya cinta?"

Dia, bercerita tentang kisah cinta Denia yang harus rela melihat Janu--saudara jauhnya yang tumbuh besar bersama dan memendam cinta bertahun-tahun padanya--bertunangan dengan perempuan lain.

Sebagai perempuan yang pasif, Denia memilih untuk nangis bombay sendirian di kamar daripada membuat drama ala sinetron dan merusak hubungan asmara orang lain. Sayangnya ia terpaksa harus ikut serta pada acara tersebut sambil menahan air mata dan memamerkan senyuman palsu.

Momen dirinya yang sedang berlawan dengan kesedihan tanpa sengaja diabadikan dalam bentuk foto, dan tanpa sengaja pula ditemukan oleh Saka, si pria cool nan jutek serta tak berperasaan. Berawal dari ketertarikan kecil plus dengan pertemuan demi pertemuan yang tidak diduga antara Denia dan Saka, kisah cinta Denia semakin rumit jadinya.

Denia patah hati tanpa bisa menyatakan perasaan, Saka yang ternyata juga mengalami masa lalu yang sama dengan Denia mulai terus mengganggu gadis malang ini hingga ia tulus membencinya. Boleh dibilang Saka sukses membuat Denia terus memikirkannya tapi dengan pikiran dan rasa emosi yang negatif terhadapnya.

Singkat cerita, kisah ini memilih premis dan alur yang simple. Dimulai dengan putus cinta, ketemu dengan pria lain yang tak disangka menyita perhatiannya, dilanjut dengan hati yang mulai move on.

Nah, biasanya di saat para pemeran sedang pada tahap atau sudah hampir berhasil move on, biang kerok akan selalu muncul sebagai konflik, bahkan tak jarang sebagai klimaks. Tentu hal ini juga terjadi di sini. Rahasia Denia terbongkar, Janu yang memang sayang daridulu akhirnya sadar & menyatakan cintanya pada saudara perempuannya ini.

Bagaimana dengan endingnya? Cukup mudah ditebak, dan sesuai seperti dugaan kita semua, Denia tidak menerima Janu. Tanpa ia sadari, dirinya mulai berpaling dan menaruh rasa pada Saka. Tapi endingnya bukanlah happy ending, melainkan ending gantung! 😭

Karena novel ini ditulis dengan teknik showing seolah mempertunjukkan kehidupan Denia, alur cerita otomatis berjalan dengan lambat. Alhasil, sampai menuju ke ujung cerita pun si Denia masih belum 100% berhasil move on, dan masih dalam tahap denial akan rasa cintanya pada Saka. Sebab sepanjang cerita meskipun chemistry mereka bagus, hubungan mereka selayaknya Tom & Jerry.

Tidak hanya begitu, novel ini memiliki banyak tokoh dan pemeran. Ini poin plus yang bagus karena seperti quote andalanku, "dunia tidak hanya milik berdua." Denia adalah saudara Janu, sedangkan Saka adalah saudara Sasa--pasangan Janu. Secara tidak langsung boleh dikatakan jikalau tidak ada acara pertunangan ini, dua prota kita tidak akan pernah bertemu seumur hidup (agak lebay 😂).

Karena banyak tokoh sama dengan banyak interaksi, jadilah kita para pembaca bisa lebih mengenal dengan baik para prota melalui keseharian mereka. Akan tetapi, karena banyak tokoh pula jadinya banyak adegan yang menurutku sedikit mubazir. Kebanyakan dari mereka pun seolah tidak mempunyai porsi yang cukup untuk memperkuat konflik. Salah satu yang paling kuat dan cukup mengecewakan bagiku adalah Janu. Yup, dia karakter utama. Tapi selain muncul di klimaks (yang nyatanya singkat) dan beberapa kali di-mention saja, ternyata pas dirinya muncul pun kesannya seperti figuran, yang bertugas membuat hati Denia sakit saja.

Memanfaatkan fakta bahwa Denia sudah kenal Janu dari kecil & Denia yang memang ingin move on, author tidak ingin terlalu repot untuk sering memunculkan Janu. Beliau lebih fokus mendekatkan Denia dan Saka, sehingga ending sangat jelas siapa yang Denia pilih. You have no chance, Janu ma boy. 😤

Kemudian, novel ini ditulis menggunakan POV ke 3 serba tahu. Kembali lagi karena banyak tokoh, penggunaan sudut pandang ini tentu sangat cocok supaya gampang diikuti jalan ceritanya tanpa harus bingung dengan kelakuan banyak orang yang misterius. Tetapi ada kalanya informasi didrop terlalu banyak secara sekaligus berasa membaca sejarah (kebanyakan di awal sebagai pengenalan). Beberapa kali juga terjadi pergantian POV antar tokoh secara mendadak tanpa aba-aba, yang bisa pancing kebingungan karena kadang kala dua tokoh tersebut tidak berada pada tempat yang sama.

Untuk kepenulisan bagus, minim typo, dan cukup ringan untuk bahasa sehari-hari. Penggunaan diksi dan kosakata pun bagus, mendapatkan beberapa bahan pelajaran. 👍

Overall, ini kisah yang simple tapi cukup bermakna. Sebab, memendam rasa tanpa ada keberanian untuk mengatakannya dan berakhir dengan penyesalan serta sakit hati adalah hal umum yang bisa terjadi pada siapa saja, terutama kepada mereka yang notabene penakut dan tidak ingin keluar dari zona aman.

Walaupun sederhana dan ada beberapa poin minus seperti yang kusebut di atas, terus terang aku sangat menikmatinya. Di kala banyak cerita yang butuh berhari kuselesaikan, sampai ada yang harus memaksakan diri untuk membacanya, novel ini kuselesaikan dalam satu malam, rela begadang. Interaksinya bagus, humornya juga dapat. Beberapa kali aku cengengesan dengan tingkah Denia yang bikin ngakak.

Sejujurnya aku ingin memberi nilai 3.5. Cerita ini termasuk bagus, tapi tidak sampai ke 4 bagiku. But because dengan ending yang gantung, akhirnya aku berikan

Nilai: 🌻🌻🌻

Extra:

Tak kusadari, saat seperti biasa aku baca juga review-review pembaca lain, aku menemukan novel ini ternyata telah dicetak ulang oleh penerbit yang berbeda, yaitu Gramedia pada tahun 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak kusadari, saat seperti biasa aku baca juga review-review pembaca lain, aku menemukan novel ini ternyata telah dicetak ulang oleh penerbit yang berbeda, yaitu Gramedia pada tahun 2019. Sedangkan versiku yang sudah lama tahun 2010.

Katanya untuk versi gramed sudah ada beberapa perbaikan mengikuti zaman, tapi kurasa inti cerita tetap sama.

Bagi yang tertarik, novel ini tersedia dalam bentuk e-book. Tentu di olshop juga ada, baik yang versi lama maupun yang baru. Boleh silakan dicari lalu dibaca, supaya bisa ngakak bareng kita. 😙

Enjoy ~

Novel Review - Mariani MarzzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang