SPOILER WARNING!!
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Tahun Terbit : Jakarta, Januari 2021 (cetakan pertama)
Tebal Buku : 400 hlm; 19 cm
ISBN : 978-623-04-0287-6
Genre : Romance; Mental Health~~~~~~~~~~~~~~~
Pernahkah kamu merasakan kehilangan?
Ya, semua manusia di dunia ini pasti pernah merasakan demikian, tidak peduli siapa pun itu. Hanya saja, cara setiap orang menunjukkan atau merespons akan rasa kehilangan tersebut pastilah berbeda. Dan, hal inilah fokus utama pada novel kali ini.
Cerita ini dimulai dengan Kai Deverra, seorang pembalap F1 perwakilan Indonesia ini sedang dalam hari Race Day-nya. Ia, yang biasanya adalah jagoan dengan performanya yang bagus, pada balap kali ini nyatanya dalam kondisi yang tidak fit baik secara fisik maupun batin. Faktor utama penyebab drop-nya adalah surat undangan yang ia terima, undangan pernikahan Claire alias mantan tercintanya. Singkatnya, hubungan 4 tahun mereka kandas karena sang mantan yang selingkuh. Tetapi bukannya menyalahkan keadaan maupun pasangan, Kai justru menyalahkan diri sendiri yang tidak bisa menjadi pria yang sempurna untuk Claire. Oleh karena kondisinya yang tidak maksimal tapi tetap memaksa untuk ikut balap, kecelakaan pun terjadi.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa profesi pembalap itu cukup beresiko dengan keamanan, sehingga tim medis pastinya wajib ada dan ikut serta dengan setiap tim perwakilan negara. Divas, seorang dokter muda yang sementara menggantikan Dokter Nima (adik Kai) pun menjadi orang yang paling sibuk pasca kecelakaan untuk merawat pembalap mereka yang terluka. Namun, alih-alih bersifat sopan seperti dokter pada umumnya, Divas yang secara tidak langsung mengetahui kebandelan Kai untuk tetap turun lapangan mengabaikan kondisi tubuh pun tanpa segan-segan langsung menunjukkan watak aslinya yang cukup keras, cerewet, dan menyebalkan, salah satunya adalah terus mengejek dan menyindir Kai. Apalagi setelah tahu patah hatinya, semakin menjadilah ia mempermainkan Kai yang lebih sering mati kutu dibuatnya.
Singkatnya, hubungan Kai dan Divas yang awalnya bagai Tom and Jerry yang kerap menyindir dan saling mengejek, perlahan mulai membaik dan mendekat. Jika hanya fokus pada hubungan mereka berdua, novel ini akan menjadi kisah yang lumayan simple seperti cerita-cerita lainnya. Akan tetapi, kisah ini menjadi lebih istimewa karena adanya lagi keberadaan pemeran utama berikutnya.
Zacchio, akrab dipanggil Kio. Laki-laki ini adalah kakak kandungnya Divas, yang sudah meninggal 10 tahun yang lalu tepatnya saat berusia 18 tahun karena penyakit kanker yang dideritanya. Tidak, ini bukan spoiler. Kemunculan Kio ini ditulis dengan flash back, saat dirinya masih hidup. Kisah Kio tidak hanya semata-mata flash back tambahan untuk memperbanyak latar belakang, melainkan dirinya sendirilah menjadi sosok yang penting dan sangat berpengaruh dengan masa depan. Lebih tepatnya, perbedaa kehidupan keluarganya: Papa, Mama, dan Divas, saat Kio yang masih hidup dan tidak.
Kepenulisan. Novel ini lumayan tebal, sepanjang 400 halaman. Tetapi tidak ada saat-saat merasa bosan atau ngantuk karena memang se-page turner itulah cerita ini. POV yang digunakan adalah POV1 yang berganti-ganti tokoh. Walaupun pembawaan narasi mereka pukul rata sama, tapi tidak begitu sulit untuk dibedakan. Hanya saja ada satu point yang sedikit menggangguku, yaitu percakapan/ dialog dari orang yang berbeda tapi sering disatukan dalam paragraf yang sama, belum lagi dialog tag yang minim digunakan, jadi ada beberapa kali aku sempat kebingungan ini dialog siapa yang ngomong? 🤔
Bahasa yang digunakan termasuk bahasa keseharian yang lumayan gaul, terbukti dari narasi yang menggunakan kata ganti "gue" daripada "aku". Walaupun begitu, nyatanya sang author sangat jago bermain kata menjadi cukup puitis dan menyentuh hati. Memang ada beberapa nama adalah ciptaan/ fiktif, tapi riset yang dilakukan oleh author pun patut diacungkan jempol. Belum lagi profesi kedua prota kita itu tidak umum (pembalap dan dokter) butuh banyak ilmu yang mendukung dan author berhasil menulisnya dengan baik.
Penokohan. Terlepas dari gaya narasi yang hampir sama semua tokoh, sifat dan karakteristik para tokoh tersirat dengan sangat baik. Tidak seperti penulis pemula yang suka sekali menjabarkan sifat tokoh secara langsung/ telling, Kak Val tentunya bukan penulis amatir yang menulis seperti itu. Beliau secara pelan tetapi repetitif menunjukkan kebiasaan para tokoh, alhasil dengan perlahan pula kita mulai mengerti seperti apa ciri-ciri yang membangun jati diri si tokoh. Percakapan mereka yang mengalir, gaya tubuh dan berbicara mereka yang variatif.
Tokoh yang muncul lumayan banyak. Ada beberapa peran pembantu yang jika kubandingkan, lumayan jarang dimunculkan. Tetapi hal ini tidak mengganggu jalan cerita. Para tokoh muncul sesuai dengan porsi dan membantu plot dengan baik.
Plot & alur cerita. Seperti yang kukatakan di atas, alur yang digunakan adalah alur maju mundur dengan POV Zacchio penanda flash back/ masa lalu. Terus terang, saat POV Kio adegan/scenenya cukup random sebelum mencapai klimaks. Meskipun begitu, setiap episode terasa penting karena pada akhirnya selalu ada pesan yang ingin disampaikan.
Daripada kisah romansa antara Kai dan Divas, fokus utama novel ini lebih ke keluarga Divas, tentang kehilangan mereka dan bagaimana menjalani hidup selama tetap membawa serta luka dan rindu pada mendiang Kio yang sangat berarti. Tidak seperti pemuda lain yang lebih mementingkan diri sendiri, Kio sangat mementingkan keluarga mereka melebihi apapun, terutama adiknya Divas. Hubungan kakak adik ini sangatlah akur, bahkan kalau mau, bisa saja aku cap bahwa Kio punya sister complex yang berat 😂 Jika pada awal luka Kai berhasil disembuhkan oleh Divas, pada bagian berikutnya Kailah yang ingin bisa menyembuhkan luka Divas.
Ending. Kisah ini boleh dikatakan berakhir dengan happy ending, setidaknya hubungan Divas dan Kio yang sudah resmi bersama. Namun, kehidupan mereka akan tetap berjalan. Walau pelan, tapi mereka sekeluarga sudah berusaha untuk mulai move on alih-alih membohongi diri sendiri bahwa Kio seakan masih ada. Tidak gampang, tapi setidaknya mereka sudah lebih bisa tertawa lepas.
Overall, yang namanya kehilangan pasti akan dialami oleh siapa pun. Kisah ini menunjukkan serta mengajar bahwa masing-masing orang punya caranya untuk melindungi diri dan menyembuhkan diri juga, baik secara fisik maupun batin. Terkadang, ada orang yang bisa move on dengan sendirinya, tetapi ada juga yang membutuhkan bantuan/ dorongan orang lain terutama dari orang terdekat & terkasih. Kisah yang menguras emosi ini kuyakin pasti akan menjadi kisah yang bisa menginspirasi banyak orang, juga menjadi cerita yang bantu menyembuhkan luka akan sebuah kehilangan.
Nilai: 🌻🌻🌻🌻🌻
Extra:
Bagi yang tertarik, novel ini masih tersedia secara offline dan online di toko buku/ olshop kesayangan kalian. Mungkin kebanyakan inti cerita sudah kusampaikan, tapi novel ini sangatlah layak untuk dibaca langsung dan direnungi setiap pesan yang disampaikan melalui kisah mereka yang mungkin biasa tapi sejatinya luar biasa.Happy reading~
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Review - Mariani Marzz
Random~To be read or must to be read~ Coret-coretan yang berisikan review novel berbagai macam genre (terutama romance) Sebagai pengingat juga cerita apa saja yang sudah pernah dibaca & dikoleksi Silakan singgah untuk baca, mana tahu dapat rekomen bagus ...