Kunthi Hastorini - Beautiful Goodbye

25 1 0
                                    

SPOILER WARNING!

Penerbit : Caesar Media PustakaTahun Terbit : Jawa Tengah, April 2013 (cetakan pertama)Tebal Buku : 250 hlm; 13 x 19 cmISBN : 978-602-18760-4-6Genre : Romance; Thriller; Politic

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penerbit : Caesar Media Pustaka
Tahun Terbit : Jawa Tengah, April 2013 (cetakan pertama)
Tebal Buku : 250 hlm; 13 x 19 cm
ISBN : 978-602-18760-4-6
Genre : Romance; Thriller; Politic

~~~~~~~~~~~~~~~

Jikalau aku sudah berkali-kali tertipu oleh muslihat desain cover yang cantik dan memikat, kali ini sungguh pukulan yang sangatlah dahsyat luar biasa luar nalar. Desain yang begitu soft pink, penuh rasa romance, bahkan disertai blurb tentang perpisahan dan cinta yang bittersweet. Nyatanya, semua ini hanyalah dusta, karena

Ini novel mengangkat plot cerita politik.

Ya, Anda tidak salah baca. Tidak hanya itu, ada juga selipan thriller-thriller ngeri gimana gitu. Penasaran? Mari kita masuk ke dalam pembahasan.

Freya Odelia, sang protagonis kita yang berkarier sebagai seorang penyiar berita. Kisah ini dimulai dengan perpisahannya dengan Kevin, kekasih tercinta di bandara karena sang pujaan hati akan memulai pekerjaan barunya di negara tetangga. Meski hati sangat menolak, tapi karena keputusan sudah bulat, Freya harus melepaskan kepergiannya merantau jauh.

Seusai itu, masuklah scene yang menceritakan keseharian Freya yang bekerja di Ibukota alias latar belakangnya. Cerita berjalan lancar dan wajar sebagaimana mestinya, kecuali satu. Tiada memberi jeda, baru saja Kevin sang pacar dinyatakan pergi jauh, langsunglah muncul pria lainnya di dalam kehidupan Freya, pria yang bernama Eros Agastya.

Baik secara langsung maupun tidak langsung, Freya dikenalkan sebagai karakter yang lumayan tertutup soal pergaulan. Dia selektif dan tidak mudah akrab dengan orang baru. Harusnya juga berlaku sama dengan Eros, tapi keadaan membuat mereka dekat dengan cepat dan tidak lazim.

Bermula dari Christy, teman dekat Freya yang lebih dulu menaruh perhatian kepada Eros. Secara tidak sengaja sang sahabat menciptakan kesempatan untuk kedua orang asing ini berduaan saja menghabiskan waktu bersama. Freya yang sadar ini salah tentu berusaha menjaga jarak. Tapi sekali lagi, sesuatu terjadi. Ethan dan Erik. Kedua kembar ini menjadi nama yang sering disebut di tempat kerja begitupun masyarakat umum karena telah menjadi tersangka buronan, pembunuh psikopat. Singkat cerita, pelaku adalah Ethan dan sudah ditangkap. Sebagai saudara, Erik pun diwawancarai. Dan tepat sekali, yang bertugas mewawancarai si saudara pembunuh adalah Freya. Sempat mengira tidak masalah, tapi salah. Erik ternyata juga bukan orang baik-baik. Karena semenjak itu, dengan anehnya Erik kerap membuntuti Freya, bahkan terang-terangan tertangkap CCTV hendak memasuki apartemen Freya.

Di antara banyak orang yang Freya kenali, kepada Eroslah ia meminta bantuan. Pria itu yang pertama kali terlintas di pikirannya, di kala Christy yang sungguh kebetulan bertugas keluar negeri dan Kevin yang jauh merantau tapi juga mendadak lost contact. Karena kebersamaan dan merasa dapat diandalkan, cinta pun perlahan tumbuh di antara mereka berdua. Satu sudah mempunyai pacar, satunya lagi tahu bahwa si lawan sudah punya pacar. Cinta terlarang yang harusnya tidak boleh ada.

Lho, Kak, di mana letak politiknya? Masih termasuk cerita roman biasa kok ini.

Ya, benar. Sampai di sini masih terasa kentara plot romannya, konflik mulai terlihat juga. Namun seolah kisah roman saja tidak cukup rumit, sang author pun munculkanlah problem baru, yang bahkan sekaligus merubah pase cerita seketika itu.

Berlatar Eros yang seorang aktivis anti korupsi, bersama rekan-rekan terpercayanya ia pun mulai menguak kebenaran akan para pejabat yang koruptor. Memasuki ARC ini, kepenulisan cerita seakan berbeda. Dialog antar tokoh yang tadinya terasa hidup penuh interaksi, sekarang menjadi sangat minim bahkan bisa dihitung jari. Author mulai sibuk menebar penjelasan yang harusnya detail tapi pendek, sebaliknya yang tidak begitu berguna malah dijelaskan panjang kali lebar. Topik politik ini pun hanya seolah disinggung, hanya di ujung tapi tidak berhasil masuk. Singkatnya untuk masalah politik ini menjadi konflik besar karena para pelaku sekaligus korban aksi korupsi penggelapan dana ini ternyata adalah papanya Kevin dan juga papanya Freya.

Dari masalah cinta merambat ke masalah keluarga. Awalnya, gaya kepenulisan sang author tergolong bagus bermajas dan mendayu. Tapi makin ke sini, pengulangan semakin terasa banyak dan terasa semakin mengganggu. Karena menggunakan POV3, perubahan sudut pandang yang awalnya hanya berpusat pada Freya seorang pun mulai silih berganti secara acak, termasuk keseringan menggunakan kiasan seperti "seseorang ini" yang membuat jadi bingung, sudut pandang siapakah sekarang ini berkisah?

Berbeda dengan cinta yang hanya butuh dua orang untuk memulai cerita, politik tentu membutuhkan banyaknya tokoh dan karakter yang terlibat. Sayang sekali, meskipun nama benar disebutkan, tapi mereka semua hanyalah figuran bernama, muncul hanya untuk ditumbalkan tanpa ada kesempatan sama sekali bagi pembaca untuk mengenal ini orang sekadar tinggi apa pendek. Begitu pun dengan sosok Christy dan Erik yang awal cerita sempat bermanfaat, tiba-tiba menghilang begitu saja, sama sekali terlupakan, seperti tidak pernah ada. Author yang terlalu fokus mendeskripsikan bagaimana keadaan fisik dan batin Freya sepanjang cerita, lupa cara memanfaatkan para tokoh yang ada. Sehingga penokohan di sini sama sekali tidaklah matang, mengecualikan nilai plus pada saat mendeskripsikan interaksi dan mimik antar tokoh yang lumayan detail dan ekspresif.

Untuk ending, hmm, bittersweet? Untuk kasus korupsi diselesaikan dengan ending yang baik, bahagia untuk keluarga Freya. Tapi untuk ending soal cinta, nah. Jadi sempat kubilang Kevin menghilang kan? Di tengah cerita dia muncul lagi, selipan konflik cinta saat konflik politik masih menggantung. Cinta segitiga, antara Kevin dan Eros, siapakah yang Freya pilih? Well, daripada memilih, Kevin yang paling kasihan di sinilah yang memutuskan untuk ikhlas dan merelakan Freya yang telah berpindah hati itu untuk mengikuti kata hatinya, bersama dengan Eros. Aku padamu Kevin 🤧

Overall, aku bingung. Kisah ini terlalu rumit untuk dikatakan kisah cinta biasa, sebaliknya kisah ini terlalu ringan untuk dikatakan politik penuh konflik. Setengah-setengah deh. Cinta ada, politik ada, tapi keduanya tidaklah matang. Aku menyukai bagaimana author menulis narasi, tetapi aku juga tidak suka caranya menulis penuh pengulangan. Kok jadi plinplan ya aku? 😅 Segitu dulu deh, pusing. Kabur sebelum digebukin, ah.

Nilai: 🌻🌻🌻

Extra:
Bagi yang tertarik dan ingin mencoba baca sendiri dan merasakan kebingungan yang sama denganku, buku ini masih tersedia secara preloved di olshop kesayangan Anda.

Sudi kiranya untuk selalu mendukung penulis. Karena mau seburuk apapun suatu karya, tetap akan ada orang yang menyukai suatu karya tersebut.

Enjoy~

Novel Review - Mariani MarzzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang