SPOILER WARNING!!
Penerbit : Gagasmedia
Tahun Terbit : Jakarta, 2009
Tebal Buku : 270 hlm; 13 x 19 cm
ISBN : 979-780-313-9
Genre : Teenlit; Slice of Life; Informative~~~~~~~~~~~~~~~
Hmm? Cover gambar kucing? Judul ada nama kucing? Novel yang isi ceritanya tentang kucing? Sikat!
Sesuai dengan judul yang tertera, novel ini bercerita tentang kucing dan juga cerita cintanya Lulu, sang protagonis kita. Lulu adalah salah satu mahasiswi yang sedang kuliah semester terakhir. Seperti kebanyakan gadis lainnya yang menjalani masa muda, Lulu tentu juga mengalami jatuh cinta. Lebih tepatnya ia sedang naksir berat dengan Gilang, salah satu mahasiswa di kampus yang sama namun beda jurusan. Demi bisa melihat dan memandangnya dari jauh (sebab belum saling kenal), Lulu bela-belain masuk kelas Mitologi Yunani, di mana dirinya itu anak Bahasa sedangkan Gilang adalah anak Filsafat, yang berarti ia tidak tertarik dengan pelajaran tersebut sama sekali, melainkan hanya untuk bisa sekelas dengan Gilang.
Di kehidupan universitasnya, Lulu tidak sendirian. Ia mempunyai sahabat bernama Reya dan Nino. Mereka bertiga sudah kenal dekat selayaknya saudaraan. Dan melalui Ninolah Lulu akhirnya bisa berkenalan dengan Gilang. Dari percakapan singkat, diketahuilah bahwa gebetannya ini penyuka kucing. Salahnya yang berbicara tanpa pikir panjang, Lulu berbohong jika dirinya memelihara kucing (padahal sentuh pun jarang sekali). Taktiknya sukses menarik perhatian Gilang, namun tidak sampai di situ, gebetannya sampai ingin datang ke kosannya untuk bertemu dengan kucing Lulu. Maka berasal dari sebuah kebohongan, mulailah kisah Lulu mencari kucing untuk dipelihara.
Singkat cerita, Lulu menghabiskan banyak hari untuk berkunjung ke berbagai pet shop. Kenapa harus beli padahal banyak kucing terlantar? Tentu saja karena yang dibohongi Lulu adalah "Memelihara kucing persia," yang harganya tidak main-main untuk anak kuliahan uang pas-pasan seperti dirinya. Of course, hasilnya nihil sebab duit gak memadai, giliran temu yang ok, sudah keburu sold out. Demi mengakhiri penderitaannya, Lulu menamatkan kisahnya dengan berkata kucing peliharaannya kabur. Hufh lega gak usah lanjut bohong.
Eit, belum berakhir. Gilang yang notabene cowok baik hati tentu gak tegaan dong (lagipula berhati baik adalah salah satu faktor yang membuat Lulu jatuh hati padanya juga). Atas dasar kasihan dan pas rumahnya sudah banyak kucing, ia memberikan seekor persia betina miliknya bernama Sesil. Jadinya Lulu pun beneran deh mulai memelihara Sesil si kucing persia yang imut nan lucu.
Jujur pada awal cerita, kisah ini dibawa dengan penulisan teknik Showing yang cukup bagus menurutku. Banyak hal yang harus Lulu lewati untuk mendapatkan kucing keinginannnya. Namun begitu sudah dapat kucing, Arc 1 seolah habis dan fokus pada kisah cinta Lulu sebagai Arc 2. Memang Sesil tetap ada dan membantu plot dengan bagus hingga akhir cerita, hanya saja menurutku keseringan ditelantarkan a.k.a menghilang dari cerita. Belum lagi, karena ini berkisah kehidupan sehari-hari Lulu, bagian ke-2 kebanyakan diceritakan menggunakan teknik Telling sehingga waktu cepat berlalu tanpa kita pembaca benar-benar turut serta menikmati kisah dan kejadian hari-harinya.
Dan berikutnya, cerita ini menggunakan sudut pandang POV 1. Seperti yang kubilang di atas, awalnya bagus, kita mengikuti gerak-gerik dan mendampingi Lulu. Tetapi ketika memasuki bagiab 2, kisah Lulu berubah menjadi diary Lulu. Hanya hal-hal penting yang ditulis dengan narasi, interaksi antar tokoh berkurang dialognya. Padahal Lulu sudah termasuk cukup dekat dengan Gilang--karena merawat kucingnya yang masih Gilang sayang. Tapi dikarenakan keseharian yang repeat, mungkin author pun bingung mau membuat dialog apa antara mereka. Intinya chemistry antar tokoh tidak begitu kuat, terutama dengan Gilang walau sering nongol.
Lalu ini sedikit plot hole bagiku. Memang ada penjelasan dan keterangan, bahwa Lulu itu tinggal kosan dengan duit pas-pasan dari ortu. Bahkan sering minta lebih untuk keperluan kuliah yang terkadang butuh banyak biaya. Banyak perlengkapan untuk merawat kucing yang diberi oleh Nino (pernah pelihara juga dulu) dan Gilang, tapi tetap saja merawat kucing tidak murah. Belum lagi diceritakan kalau Lulu sangat ketat menjaga kebersihan juga kesehatannya, yang artinya tidak diberi makan sembarangan, harus berkualitas. Dan hampir setiap Lulu lagi bersama Gilang, pastinya mereka keluar makan malam. Tidak mungkin selalu Gilang traktir kan? Walau ada beberapa resto murah, tetap saja mahal kalau sering keluar makan, pesannya jus sirsak lagi, bukan air putih.
Next kita masuk ke topik terpenting, kisah Cinta Lulu! Well, this one is very very super duper easy. Serius, pertama kali waktu zaman sekolah aku baca, beberapa halaman awal setelah pengenalan dan awal cerita, sudah kuketahui Lulu akan berakhir dengan siapa. Yup, dengan Nino. Untuk satu ini tidak kurahasiakan karena sudah termasuk cerita lama zaman SMS pulsa habis (lihat tahun terbitnya, gaes!)
Seperti yang kukatakan di atas, chemistry Lulu dan Gilang gak dapat, karena Gilang memang diceritakan cinta mati sama mantannya dan sibuk ajak balikan. Sama Nino lumayan banyak sih adegan, lebih menegaskan Lulu cukup ketergantungan dan sangat terbiasa meminta bantuan sahabatnya ini setiap ia menghadapi masalah. Memang ada hint rasa cemburu, tapi gak ada dramanya di sini, lebih ke pasrah aja deh atau terima dengan berat hati. Tapi anehnya, meski sudah sengaja ditulis kalau Gilang itu orang baik = akrab dengan siapapun, tapi bagaimana dirinya selalu main bareng dengan Lulu entah di kampus dan kosan (+ Sesil jangan lupa), memang wajar Lulu kena PHP. Nolak yang jelas kek, padahal Lulu tipe karakternya gak bisa sembunyiin perasaaannya (tampak jelas di muka). Entahlah Gilang itu pura-pura bodoh atau sengaja ingin diatas angin. Intinya sudah jelas, tidak ada yang namanya Second lead syndrome.
Untuk kepenulisan di sini masuk kategori ringan, tapi editor kurang teliti karena banyak typo, sampai salah nama lagi buat aku bingung pas baca kok dia muncul mendadak. Hanya saja informasi cukup baik, termasuk tips-tips merawat kucing. Lumayan untuk dijadikan pelajaran atau catatan bagi yang tertarik.
Overall, ini kisah yang cukup simple. Berawal dari bohongan menjadi nyata dan menjalin hubungan itu termasuk plot yang mainstream. Memang uniknya di sini tidak hanya fokus kisah cinta, tapi ada kucingnya. But tetap dengan ending yang sangat mudah ditebak, plot kucing hanyalah plot. Tapi tetap aku menikmati bacaan ringan ini. Aku suka dengan info-info yang diberikan. Di dalamnya juga terselip banyak quotes serta lirik lagu, lumayan nilai plus sedikit.
Nilai: 🌻🌻🌻
Extra:
Karena ini novel lama, pas kucek yang tersedia untuk dibeli hanyalah di olshop dan masuk golongan bekas. Maklum jadul. Tapi masih bagus & layak untuk dibaca, terutama bagi penyuka kucing bisa membayangkan tingkah laku Sesil yang kucing banget.🐈Enjoy ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Review - Mariani Marzz
Acak~To be read or must to be read~ Coret-coretan yang berisikan review novel berbagai macam genre (terutama romance) Sebagai pengingat juga cerita apa saja yang sudah pernah dibaca & dikoleksi Silakan singgah untuk baca, mana tahu dapat rekomen bagus ...