SPOILER WARNING!
Penerbit : Haru
Tahun Terbit : Jawa Timur, Juli 2024 (cetakan pertama)
Tebal Buku : 392 hlm; 19 cm
ISBN : 62-3723-9156-151
Genre : Mature; Slice of Life; Historical~~~~~~~~~~~~~~~
Kata orang, cinta itu membutakan dan menghilangkan akal sehat. Aku sadar aku sudah sering mengatakan dan menggunakan kalimat ini sebagai pembuka (maafkan daku yang malas cari kata baru 🤪) tapi memang nyata inilah yang terjadi, bahkan menjadi titik fokus utama pada kisah kali ini.
Berlatar pada Negeri Bunga Sakura tahun 1920an, Novel ini mengisahkan hubungan antara suami-istri yang tidak biasa pada zamannya itu. Kawai Joji, protagonis kita yang berusia 28 tahun yang berprofesi sebagai seorang insinyur di sebuah perusahaan listrik alias seorang pria mapan, berkenalan dan tanpa sadar jatuh cinta pada seorang gadis pramusaji di sebuah Cafe bernama Naomi. Melalui pertemuan demi pertemuan, mereka mulai akrab secara wajar, dan tak memerlukan waktu lama, Joji menawar kepada Naomi, lebih tepatnya mengajak untuk tinggal bersama, dengan tujuan men-grooming sang gadis menjadi wanita idealnya untuk kelak dinikahkan jadi istri.
Pada zaman yang mulai memasuki era modern, Jepang pun tidak luput dari bergabungnya budaya Barat, mulai dari fashion, makanan, begitupun gaya bersosialisasi. Meskipun Jijo mengaku dan terlihat jelas bahwa dia adalah pria kampungan (tumbuh besar di desa dari keluarga petani) dengan sifat yang lumayan kulot dan anti sosial, tetapi ia mempunyai ketertarikan yang kuat terhadap perempuan gaya barat. Naomi yang kala itu baru berusia 15 tahun, mempunyai penampilan yang lumayan barat-baratan. Itulah yang membuat Joji dengan cepat terpikat padanya, mengabaikan fakta ia mempunyai pengalaman nol dengan perempuan, dan berniat memoles Naomi yang dari gadis biasa menjadi wanita luar biasa. Ia menawarkan pendidikan, yang di mana berfokus pada berlatih bahasa inggris, bermain musik, dan berdansa.
Mempersingkat cerita, awalnya rencana ini berjalan dengan baik. Namun tak bisa dipungkiri, lambat laun wajah asli Naomi pun terkuak. Bagaikan boneka yang sangat berharga, Joji selalu merawat Naomi dengan baik, memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya. Dari yang pertama sungkan dan humble, Naomi berubah menjadi manja dan keras kepala. Ia boros, menghambur-hamburkan uang sesuka hatinya, sangat suka pesta, berteman liar, dan berhura-hura. Dan yang paling mengejutkan (tapi sudah sangat bisa ditebak) Naomi pun berteman dengan banyak lelaki dan berhubungan dengan mereka alias selingkuh.
Segala keburukan dari diri Naomi terbongkar sudah. Perpisahan akibat kekecewaan dan rasa pengkhianatan ini tak terelakkan, lantas Joji yang begitu murka pun mengusir Naomi karena tak mampu memaafkannya. Sayang sekali, lelaki ini tolol. Tidak sampai 24 jam dari amukannya, ia sudah menyesal. Joji yang begitu terbutakan oleh cintanya terhadap Naomi, pada akhir cerita pun memaafkan dan menerima Naomi kembali, melanjutkan lagi hubungan suami-istri tidak biasa mereka. Dari awalnya di mana Joji yang berkuasa, berbaliklah posisi mereka begitu cepat, jadi Joji sudah jatuh ke tahap "tidak bisa hidup tanpa Naomi". Biarlah Naomi mau berbuat apa, asalkan wanita yang begitu ia cintai dan terobsesi akan kecantikan dan keelokan tubuhnya selalu ada di sampingnya, Joji sudah siap akan segala konsekuensinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Review - Mariani Marzz
Random~To be read or must to be read~ Coret-coretan yang berisikan review novel berbagai macam genre (terutama romance) Sebagai pengingat juga cerita apa saja yang sudah pernah dibaca & dikoleksi Silakan singgah untuk baca, mana tahu dapat rekomen bagus ...