Stacey Lee - The Secret of a Heart Note

19 2 0
                                    

SPOILER WARNING!

Penerbit : SpringTahun Terbit : Jawa Timur, September 2018 (cetakan pertama)Tebal Buku : 348 hlm; 19 cmISBN : 978-602-6682-31-4Genre : Romance; Young Adult; Semi Fantasy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penerbit : Spring
Tahun Terbit : Jawa Timur, September 2018 (cetakan pertama)
Tebal Buku : 348 hlm; 19 cm
ISBN : 978-602-6682-31-4
Genre : Romance; Young Adult; Semi Fantasy

~~~~~~~~~~~~~~~

Menurutmu, apakah bisa seorang manusia hidup di dunia ini tanpa dan dilarang untuk merasakan cinta?

Aromateur, seorang ahli aroma pembuat parfum / ramuan cinta dengan berbahan dasar tanaman alami dan organik. Itulah pekerjaan Mimosa dan ibunya, sebagai dua orang terakhir di dunia ini yang bisa dan mampu meneruskan profesi ini, secara pekerjaan ini pun tidak hanya semata-mata tentang meracik dengan dosis tetap, melainkan secara khusus untuk masing-masing klien yang berbeda. Untuk ini, mereka berdua juga mempunyai keahlian khusus, kemampuan turun-temurun yang hanya dimiliki oleh para aromateur, hidung yang sangat peka untuk mencium bau, termasuk "bau emosi" yang dipancarkan oleh setiap individu setiap merasakan sesuatu.

Untuk memulai kisah, kita pembaca dibawa untuk mengikuti keseharian sang prota imut kami (seringnya dipanggil Mim). Tidak ingin hidup terkurung dalam rumah saja, selain bekerja sebagai aromateur Mim juga bersekolah seperti remaja pada umumnya. Terus terang untuk kegiatan ini lumayan ditentang oleh ibunya. Karena selalu menyentuh tanaman-tanaman yang utamanya untuk meracik obat cinta, secara tidak langsung tubuh mereka berdua pun terkontaminasi dengan baunya yang di mana dengan mudah bisa mempengaruhi orang normal lainnya. Selain itu, ada satu hal lagi yang sangat krusial, sebuah peraturan yang sudah menyerupai kutukan. Mereka, para aromateur dilarang untuk jatuh cinta, sebab jika terjadi, maka mereka akan kehilangan kekuatan mencium bau mereka yang sangat ekstraordinari ini, kehilangan jati diri yang membentuk seorang aromateur.

Meskipun begitu, mereka tetap tidak bisa benar-benar terpisah dari dunia luar. Jadi demi menjaga diri sekaligus tidak menginfeksi "virus cinta" kepada orang lain, dibuatlah ramuan semprotan penawar cinta yang diberi nama DCC (Dadah Cowok-Cowok).

Singkat cerita, klien baru mereka pun tiba hari ini, minta dibuatkan ramuan cinta untuk PDKT dengan calon pasangan. Klien mereka adalah guru matematikanya Mim, yang otomatis target adalah salah satu orang di sekolahnya juga, yaitu seorang pustakawati. Karena paling fleksibel, Mimosalah yang ditugaskan untuk memberikan ramuan cinta kepada target secara diam-diam. Karena sudah terbiasa, harusnya ini menjadi pekerjaan yang mudah. Namun sesuai yang kita duga, sesuatu terjadi. Mimosa tidak sengaja memberikan ramuan tersebut ke orang yang salah, seorang wanita janda yang bernama Alice. Seolah masih kurang serius, Alice ternyata adalah ibu dari idola sepak bola di sekolah Mimosa yang bernama Court, dan lelaki ini, yang pada suatu kejadian pernah diselamatkan oleh Mimosa, sepertinya mulai menaruh perhatian terhadap Mimosa juga, tak peduli sudah beberapa kali disemprot DCC.

Novel ini adalah terjemahan dari karya asli dalam bahasa inggris. Untuk kepenulisan, sang penerjemah bertugas sangat baik karena terjemahannya rapi dan mudah dimengerti. Tipikal novel luar negeri yang kualitasnya berbeda dengan karya lokal, gaya tulisan sang author sangat mendetail dan padat, mau itu deskripsi latar, ekspresi dan gerak-gerik para tokoh, terutamanya deskripsi majas akan bau-bau. Mimosa yang bisa mencium bau emosi orang-orang bahkan emosi dirinya sendiri, segala majas dan kiasan yang digunakan membuat pembaca seolah bisa membayangkan dan mencium bau tersebut secara langsung.

Hanya saja karena ini menggunakan POV1 yang berpusat pada Mimosa, penokohan masih kurang maksimal bagiku. Interaksi dan chemistry antara Mimosa dan mamanya sangat kuat, belum lagi sifat seorang ibu yang dominan mengatur dan mendisiplinkan anak membuat Mimosa hormat serta takut kepadanya, tersalurkan dengan baik kepada pembaca, sehingga secara tidak langsung membuatku teringat kepada ortu sendiri akan didikan serta kasih sayang mereka kepadaku 🥰. Sebaliknya, hubungan Mimosa dengan Court sang ML (tidak ada saingan di sini) terasa tidak begitu mendebarkan alias tidak baper. Konflik di sini lebih ke konflik batin Mimosa, karena menurut peraturan dan kutukan yang sudah kujelaskan di atas, Mimosa dilarang jatuh cinta. Jadi bagaimana Court yang sudah kelihatan jelas menyukai Mimosa dan hanya tinggal sang protalah menerima atau menolaknya, kemudian tidak ada perjuangan lebih dari Court untuk mengejar cintanya. Well ... kurang development deh. Boleh dikatakan disinilah kekurangan dari menggunakan POV1, jadi tokoh lain tidak begitu disorot kalau saja si prota sendiri memutuskan untuk menjauh/ menyendiri.

Untuk plot cerita, boleh dikatakan ringan juga. Pengenalan latar, Mimosa yang membuat masalah, kemudian berusaha untuk memperbaiki masalahnya dengan mencari solusi. Mimosa digambarkan sebagai karakter yang lumayan keras dan berpendirian tinggi. Ia tidak menyerah sebelum benar-benar merasa buntu. Tapi dari sifat inilah masalahnya kian bertambah karena ia dominan memendam masalahnya sendiri. Kebanyakan tokoh marah atau merasa kecewa kepadanya pun karena dianya yang ingin menanggung semua masalah secara pribadi, sukar meminta bantuan. Untung saja, kisah ini berakhir happy ending yang berarti segala masalahnya diselesaikan dengan baik. Jadi sekali lagi, untuk cerita lumayan singkat, tapi bisa panjang hingga 300+ halaman ya karena banyak kiasan untuk mendeskripsi segala hal terutama bau-bauan.

Overall, ini cerita yang light yet meaningful. Memang tidak kuceritakan di atas, tapi Mimosa juga memiliki sahabat yang di mana hubungan mereka menjadi salah satu konflik karena adanya sedikit kesalahpahaman. Boleh dibilang, porsi cinta, persahabatan, dan kekeluargaan ditulis lumayan merata. Namun, hubungan Mimosa dengan ibunya kubilang lebih mendominasi karena segala tindakan yang ia lakukan itu karena tidak ingin mengecewakan juga tidak ingin dimarahi sang ibu, yang otomatis membuat Mimosa kerap memikirkan dan membahas ibunya meskipun perannya di tengah cerita sudah tidak begitu banyak. Sebagai anak remaja yang lebih suka menyendiri (karena takut menularkan virus cinta), Mimosa dicap anak kampungan dan di-bully secara verbal. Akan tetapi sekali lagi, ini tidaklah disorot karena sifat Mimosa yang cuek sekaligus novel ini ringan "ingin" fokus pada tema cinta.

Dengan sedikit bumbu fantasi, novel ini memberikan pesan moral terutama soal cinta yang mendalam, terkait pekerjaan mereka yang sebagai peramu eliksir cinta. Mau itu terhadap keluarga, teman, atau pasangan, rasa cinta memanglah luar biasa. Tak peduli seberapa banyak campur tangan orang lain dalam suatu hubungan, kitalah yang mampu menentukan apakah cinta ini layak dan pantas untuk diri sendiri.

Nilai: 🌻🌻🌻🌻

Extra:

Bagi yang tertarik, novel ini masih baru dan tersedia baik secara offline di toko buku maupun online di olshop. Semoga dengan membacanya, Anda-Anda bisa lebih memahami makna akan rasa cinta dan jatuh cinta itu.

Happy reading~

Novel Review - Mariani MarzzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang