SPOILER WARNING!!
Penerbit : Gagasmedia
Tahun Terbit : Jakarta, 2010
Tebal Buku : 334 hlm; 13 x 19 cm
ISBN : 979-780-440-2
Genre : Teenlit~~~~~~~~~~~~~~~
Cinta adalah permainan.
Lebih tepatnya, permainan hati. Kuakui bahwa cinta memang adalah permainan yang sangat menyita perhatian, pikiran, dan hati. Semua orang yang pernah jatuh cinta pasti merasakan hal yang sama, termasuk para karakter kita di novel ini.
Kisah bermula dengan Andra, sang prota kita yang berusia otw 17 tahun duduk di bangku STM kelas 2, mulai jatuh cinta pada pandangan pertama. Orang yang disukainya adalah Raka, seorang mahasiswa yang harusnya tidak akan pernah berhubungan dengannya, namun segala kebetulan yang terjadi mempertemukan dua raga ini.
Meskipun digambarkan memiliki tubuh yang kurus ceking, Andra ternyata sudah berlatih taekwondo sejak kecil (sabuk hitam) dan juga merupakan atlet sekolah dengan rekor lari paling cepat. Suatu hari saat hendak nongkrong dengan sahabatnya, ia menyaksikan sebuah pencopetan. Tanpa pikir panjang Andra langsung mengejar, berhasil menangkap pelaku, dan menyelamatkan tas milik sang korban, Jessica. Melihat aksi heroiknya, tentu Jessica jatuh cinta padanya tidak peduli jadi berondong sekalipun karena Andra lebih mudah darinya. Dan siapa sangka, Jessica adalah pacar Raka (yang berubah menjadi mantan), dan setelah mengetahui kedekatan Andra dan Jessica, Raka tanpa babibu langsung pergi menghajar si ceking kita.
Wait, wait, ini cinta segitigakah? Dan dengan jenis kelamin yang sama? Gay?
It's a prank!
Dengan sengaja author mendeskripsikan Andra yang berpenampilan serta bersifat jantan, yang nyatanya dirinya adalah perempuan a.k.a tomboi. Karena lingkungan dan pergaulan (tiga sahabat cowok semua) yang lumayan kasar, menjadi tomboi sudah merupakan kelaziman dan ia pun keterusan. Memiliki wajah yang tergolong cukup cantik tapi penampilan laki-laki, ia menjadi bishounen (pria cantik) dan membuatnya sungguh populer di kalangan perempuan.
Ketika fakta bahwa Jessicalah yang sibuk ngejar Andra dan bukan sebaliknya, Raka pun meminta maaf. Dan tak lama dari kesalahpahaman, hubungan mereka menjadi dekat bahkan sudah bagai kakak-adik. Lalu, apakah Raka tahu kalau Andra adalah perempuan? Of course not!
Well, walau berpenampilan cowok, tapi Andra tidak pernah punya niat untuk sengaja menyembunyikan gendernya dari siapa pun. Namun berbekal ucapan Raka--yang sakit hati karena Jessica--berkata "Benci dengan perempuan dan tidak mau dekat-dekat dengan mereka," Andra jadinya mati-matian menyembunyikan gendernya demi bisa bersama dengan Raka.
Apakah karena sejatinya Andra dan Raka adalah teman lawan jenis? Tanpa sadar kenyataan, Raka yang dengan cepatnya akrab dengan Andra, dan otomatis dengan cepatnya juga jatuh cinta pada Andra. Akan tetapi, Raka masih normal. Tidak ingin berpindah haluan, Raka sungguh berjuang keras untuk tetap lurus dan menolak menerima kenyataan dirinya menyukai Andra, bahkan menjauh darinya.
Lalu bagaimana dengan endingnya? Yes, this is teenlit. Pada akhirnya, Raka pun tahu gender Andra yang sebenarnya. Dengan diselipi drama, and finally, happy ending together.
Ini kisah yang cukup simple dan ringan. Bertemu, jatuh cinta, bersama. Yang membuat kisah ini sedikit berbeda tentu adalah Andra yang jadi-jadian ini membuat Raka kalang kabut sendiri dengan batinnya. 😜 Cukup unik, tapi juga cukup mainstream dengan alur yang sangat mudah ditebak.
Selain Andra dan Raka, di kehidupan mereka tentunya ada kehadiran orang lain juga, mulai dari sahabat, keluarga, dan sebagainya. Masing-masing dari mereka muncul dan membantu plot dengan baik, sayang sekali peran pembantu mereka sangat terbatas dan sayang sekali juga, kisah ini tetap kucap dunia hanya milik berdua. Ya, ada interaksi, tapi sangat minim dan hanya fokus pada dua sejoli kita, melupakan yang lain. Padahal yang lainnya mempunyai kisah yang bisa juga diangkat untuk plot, tapi author tidak ingin buang halaman untuk karakter lain selain mereka harus bantu tokoh utama, titik. So, pengembangan karakter di sini tidak begitu bagus.
POV yang digunakan adalah pihak ke-3 serba tahu. Dengan ini kita tahu dengan jelas bagaimana perasaan Andra selama memulai permainan rahasia ini, begitu juga dengan perasaan Raka yang sangat tersiksa dan dilemma dengan kondisi kesehatan mentalnya. Pembaca diajak untuk menyaksikan mereka bermain dengan hati masing-masing. Tapi sekali lagi, hanya kepada mereka berdua. Untuk tokoh lainnya justru menggunakan POV 3 pengamat, yang membuat kita tidak ingin peduli dengan orang lain karena tidak diberi kesempatan untuk dekat dengan mereka. Bagus, tapi tidak maksimal.
Cerita yang ringan ini bisa berjalan hingga 300+ halaman boleh dikatakan cukup mubazir. Jujur saja, aku enjoy membaca dan menikmati semua kisahnya, belum lagi komedi dan humor yang disajikan lumayan membuat kita yang baca ikutan malu membayangkannya. Hanya saja jadinya mengulur-ngulur waktu. Tahap struggle Rakalah yang paling panjang, begitu pun adegan Andra yang patah hati terjadi berulang kali.
Another thing, mereka childish. Mungkin karena ini genre teenlit, ya dan biar lucu juga melihat tingkah mereka yang bikin gemes. Tapi entahlah, bagiku terlalu kekanakan, istilah kerennya terlalu drama. Gak salah sih kalau memang karakternya dibuat sifat emosional dan temperamental, tetap saja ada beberapa saat rasanya berlebihan bertingkah seperti itu. Cinta selain buta, ternyata bikin bodoh juga 🥴
One last thing, tidak hanya aku sendiri, tapi beberapa pembaca yang kubaca reviewnya, kami menyatakan kalau kisah ini lumayan mirip dengan drakor 2007 "Coffee Prince." Prota yang tomboi serta kekonyolan para tokoh kerasa miripnya, atau mungkin lebih tepatnya terinspirasi. Sebab ini novel kisah anak SMA, drakor itu sudah di dunia kerja yang lebih kompleks ceritanya. Psst, yang penasaran boleh nonton. Meskipun jadul tapi bagus kok, kujamin. 🤭
Overall, Cinta memanglah permainan. Tidak selalu semua hal berjalan sesuai yang kita inginkan, apalagi berhubungan dengan cinta yang terjadi antar dua orang dengan perasaan dan juga pikiran masing-masing. Tidak jarang kita harus mempermainkan hati kita sendiri di saat-saat yang genting dan di luar prasangka. Jadi, maukah kamu bermain denganku?
Nilai: 🌻🌻🌻🌱
Extra:
Novel ini sudah lama, jadi yang tertarik mungkin masih bisa menemukannya secara olshop tapi yang bekas atau preloved.Pertama kali baca aku sangat suka dengan novel ini, setara bintang 5. Tapi seiring bertambahnya usia dan mendalami literasi, sayang sekali kualitas novel ini drop karena ya sesuai dengan apa yang kutulis di atas. Aslinya ingin beri 3.5. Berhubung covernya cukup menipu = sama sekali meleceng dengan isi cerita yang bocah, tapi keren menurutku. Bahkan kartunya bisa dibuka. So, kubulatkan deh jadi 4. Setidaknya aku masih menikmatinya setelah dibaca ulang sekarang. 😙
Enjoy~
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Review - Mariani Marzz
Random~To be read or must to be read~ Coret-coretan yang berisikan review novel berbagai macam genre (terutama romance) Sebagai pengingat juga cerita apa saja yang sudah pernah dibaca & dikoleksi Silakan singgah untuk baca, mana tahu dapat rekomen bagus ...