Kezia Evi Wiadji - Peony's World

13 2 0
                                    

SPOILER WARNING!!

Penerbit : Bhuana Ilmu PopulerTahun Terbit : Jakarta, 2017 (cetakan pertama)Tebal Buku : 235 hlm; 19 cmISBN : 978-602-394-906-9Genre : Teenlit; Semi Fantasy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Tahun Terbit : Jakarta, 2017 (cetakan pertama)
Tebal Buku : 235 hlm; 19 cm
ISBN : 978-602-394-906-9
Genre : Teenlit; Semi Fantasy

~~~~~~~~~~~~~~~

"Mimpi buruk akan tertahan dan hilang seiring munculnya sinar fajar pertama. Sedangkan mimpi baik akan lolos melalui lubang di tengah-tengah lingkaran."

Jika Anda tidak tahu, ini adalah makna dan manfaat dari dreamcatcher yang mungkin beberapa kali terlihat tergantung di atas ranjang seseorang terutama remaja yang suka desain kamar estetik/ vintage. Apa hubungannya dengan cerita ini? Wow, sangat besar, kawanku.

Peony, sang protagonis kita, diperkenalkan tidak hanya sebagai gadis remaja biasa, melainkan mempunyai suatu bakat istimewa yang tiada duanya, yaitu berpindah tempat. Lebih diperjelas, bakat ini tidak seperti jurus teleport, yang di mana alih-alih orangnya berganti, justru lokasilah yang berganti. Dengan kekuatan berimajinasi, Peony seolah mendesain ulang suatu tempat/ ruangan ia berada sekarang, dan voila! Berubah sesuai bayangannya.

Oleh karena kemampuan ini ada sejak lahir, Peony cilik sering tersesat karena tanpa sadar mengubah suatu lokasi, dan juga dibawa ke berbagai ahli karena sempat dikira sakit mental. Jadi daripada disangka orgil, hanya beberapa orang yang Peony bagikan rahasia ini: Sandra (mama tercinta), Lola (sahabat), dan kemudian nyusul Jovan (pacarnya). Tidak hanya sendiri, kemampuan Peony yang semakin hari semakin bertambah kuat dan terkendali dengan baik, ia sudah bisa mengajak orang lain untuk berpindah bersamanya. Seiring berjalan waktu, Justin, pacarnya Lola, juga akan ikut serta mengetahui rahasia ini.

Sebagai remaja yang tak berbeda dari yang lain kecuali bakatnya, Peony tentu menikmati masa mudanya dengan nongkrong atau jalan bersama sahabat dan juga pacarnya. Ini mungkin merupakan hal yang lazim yang tak perlu dibahas. Akan tetapi, aku me-mention-nya karena penting. Usai mereka berempat bermain di Taman Safari, pada perjalanan pulang telah terjadi kecelakaan, lebih tepatnya menimpa kendaraan Jovan yang sedang membonceng Peony. Singkat kata, Jovan meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

Lho? Ini baru mulai kok sudah meninggal? Bagaimana sih? Tenang, cerita masih berlanjut, kawan.

Karena kehilangan orang tercinta, Peony tentu sangat bersedih. Berhari-hari ia kerap mengurung diri bagai hilang harapan hidup. Sampai suatu ketika, saat ia ingin mencoba menghibur diri dengan berpindah tempat, ternyata oh ternyata roh Jovan berada dalam dunia ciptaan Peony! Dan setelah bagian ini, perlahan-lahan genre cerita dari romkom pun berubah menjadi fantasi yang dibumbui dengan percikan misteri. Teka-teki akan kekuatan Peony serta keberadaan Jovan akan terkuak seiring berjalannya plot cerita.

Pertama, untuk kepenulisan. Bahasa yang digunakan sangat ringan, perpaduan antara baku dan non-baku, tapi terlihat sangat jelas mengincar target pembaca remaja alias teenlit. Beberapa kali pun terselip bahasa inggris yang terkadang menurutku sedikit kurang cocok dengan situasi, terutama ketika flashback yang menceritakan kisah Lisafera dan Lucifera, sepasang kembar dari zaman dahulu yang juga mempunyai kekuatan yang sama dengan Peony. Tidak dijelaskan siapa mereka dan berlatar di negara mana, tapi ketika rohnya Lisa muncul, ia tidak mengalami kesulitan komunikasi dengan Peony cs. Jadi ini termasuk sedikit plot hole menurutku.

Berikutnya, tentang penokohan. Untuk interaksi antar tokoh semuanya berlangsung dengan baik. Karena ini cerita yang ringan juga singkat, jadi dengan tidak memunculkan tokoh figuran dan fokus hanya pada tokoh-tokoh penting tidaklah memberi kesan yang buruk (you know what I mean 😗) untuk menghindari bertele-tele. Hanya saja, untuk sifat para tokoh, walaupun lumayan ekspresif, tapi pada satu sisi juga terlihat sangat flat dan merata bagiku, terutama sifat Peony yang terkesan sebagai "gadis normal baik-baik" yang tidak memiliki kelebihan/keunikan yang menarik perhatian jika saja ia tidak memiliki bakat istimewa. Hubungan yang baik dan saling sayang pastilah bagus, tapi sekali lagi, lumayan merata atau sama reaksi semua tokoh sehingga terkesan hambar. Lola sebagai satu-satunya yang hiperaktiflah yang lumayan memberikan warna pada interaksi mereka.

Untuk plot cerita + klimaks, well, ini kisah ringan, jadi aku yang sempat berharap terlalu tinggi merasa sedikit kecewa karena "pertarungan" yang selalu mereka singgung untuk melawan roh jahat yang menyusup ke dunia ciptaan Peony kurang menegangkan menurutku. Yang ada, sepertinya kegampangan deh menaklukkan sang antagonis walau sering gagal. Belum lagi, lawan mereka hanya dideskripsikan singkat mempunyai wajah dan suara yang mengerikan tanpa benar-benar bersuara/berbicara, apalagi serius menyerang Peony, jadi keberadaannya tidak kuat, tidak cukup membuat tegang atau ngeri, B aja 😗

Next and last one, ending. Nah, sebenarnya sudah diberi hint yang sangat gede sehingga mudah sekali ditebak, tapi bagiku tetap termasuk plot twist Deus ex Machina sih. Yaitu, karena sudah berhasil mengalahkan roh jahat, Jovan pun pamit dan benar-benar menghilang dari dunia ciptaan Peony. Bukannya membuat sang prota menjadi kuat dan bertekad untuk move on, tiba-tiba aja munculkan kembaran Jovan seolah untuk menggantikan posisinya menjadi pacar dan pelindung Peony yang baru. Memang tidak mustahil, tapi memangnya bisa 100% yakin kembarannya akan menyukai Peony dan juga sebaliknya? Satupun dialog tidak ada untuk si pengganti Jovan, jadi mungkin bisa kita simpulkan ini adalah open ending? Terserah kitanya berpikir Peony ingin bersama dengan kembaran Jovan apa tidak.

Overall, ini kisah yang cukup seru untuk diikuti dan mengisi waktu luang. Walaupun ringan, cerita ini dikemas dengan sangat baik, ditambah sedikit bumbu misteri dan teka-teki membuat kita lumayan penasaran akan kebenaran dari kekuatan mereka (yang jujur saja tidak 100% dibahas tuntas dan mendetail juga alias masih ada yang ambigu). World building terutama berkaitan dengan dunia ciptaan masih tidak begitu kuat, tapi interaksi para tokoh yang hangat dan penuh kasih sayang cukuplah untuk menutupi kekurangan ini. Setidaknya, kita jadi tahu dengan bekerja sama, saling sayang dan percaya, segala hal yang sulit pasti bisa diatasi.

Nilai: 🌻🌻🌻🌻

Extra:

Cerita ini mempunyai dua versi cover yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini mempunyai dua versi cover yang berbeda. Keduanya cantik dan punya daya tarik masing-masing, tapi untukku pribadi, aku lebih suka versi pink yang di atas karena terkesan lebih gemes, sedangkan yang ini lebih anime layaknya light novel yang bukan tipeku.

Bagi yang tertarik, buku ini masih tersedia secara online baik baru atau preloved di olshop kesayangan Anda. Selain itu, tersedia pula dalam bentuk digital/ e-book. Silakan dinikmati sesuai versi kesukaan kalian.

Happy reading~

Novel Review - Mariani MarzzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang