SPOILER WARNING!!
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : Jakarta, Februari 2024 (cetakan kelima)
Tebal Buku : 288 hlm; 20 cm
ISBN : 978-623-00-4615-5
Genre : Fantasy; Romance; Young Adult~~~~~~~~~~~~~~~
Alkisah di sebuah desa yang damai dan tentram pada zaman dahulu kala, kini selalu diterpa oleh badai yang mematikan setiap tahunnya. Beberapa generasi telah berlalu, tidak sempat tanaman hijau tumbuh subur, badai yang sama akan datang menghadang, menciptakan perang berdarah untuk memperebutkan sumber daya yang tersisa. Masyarakat di Desa tersebut pun mulai mempercayai bahwa Dewa Laut mengutuk mereka dengan kematian dan keputusasaan. Untuk mengakhiri penderitaan ini, setiap tahun seorang gadis cantik akan dibuang ke laut untuk menjadi pengantin Dewa Laut, dengan harapan dipilih menjadi "pengantin sejati."
Pada tahun ini, Shim Cheong terpilih sebagai pengantin. Dia adalah gadis tercantik di desa tersebut, sampai-sampai banyak yang yakin bahwa dialah sang pengantin sejati yang ditunggu-tunggu. Demi keluarga dan seluruh masyarakat desa, mereka yang dipilih biasanya rela berkorban. Akan tetapi, Shim Cheong berbeda. Tidak, ia tidak menolak, ia lebih ke tidak rela. Sebab, ia sudah mempunyai kekasih yang bernama Joon. Pada malam Shim Cheong hendak dikorbankan, Joon diam-diam mengikuti, dengan niat ingin mencegahnya meski tahu ia bisa saja dihukum mati. Tidak ingin akhir yang menyedihkan, Mina, sang protagonis kita yang sesungguhnya, yang merupakan adik dari Joon, pun terjun ke dalam laut menggantikan Shim Cheong.
Itulah premis dari cerita fantasi berlatar mitologi korea ini. Lanjutan kisahnya, Mina yang mengorbankan diri pun terbawa ke Alam Roh, dunia lain di bawah laut. Dengan benang merah takdir yang melilit di tangannya sebagai pemandu arah, sampailah ia di Istana Dewa Laut. Selama perjalanan, dalam hati ia kerap bertanya, "Bagaimana nasib semua pengantin yang dikorbankan ke sini terdahulu?" Namun alih-alih sebuah jawaban, Mina dibuat terkejut serta heran, karena Dewa Laut yang maha agung dan dihormati oleh umatnya, ternyata bersosok seorang anak kecil dan sedang terlelap. Tidak ada yang pernah melihatnya bangun untuk waktu yang sangat lama. Lalu bagaimana dengan nasib Mina?
Kepenulisan. Sebagai novel terjemahan, gaya tulisannya lumayan bagus, rapi, dan cukup mudah untuk dibaca. Banyak istilah-istilah asing yang diberikan penjelasan yang lumayan rinci. Kalau untuk kepenulisan tentang deskripsi latar, atau istilah umumnya worldbuilding, hmm ... sepertinya 50 50 bagiku.
Karena ini novel fantasi, sudah merupakan kewajiban untuk penulis mendeskripsikan dunia imajinasinya dengan jelas dan detail, untuk ini bagiku dilakukan dengan cukup baik walau ada beberapa tempat/ scene masih kurang bisa kubayangkan dengan baik. Namun di luar tentang latar tempat, bagaimana struktur dunia fantasi tersebut dibentuk tidaklah disiratkan dengan baik. Jadi, selain Dewa Laut yang dihormati layaknya sang raja (jika diumpamakan ini cerita tema kerajaan), masih ada dewa-dewa lainnya. Selain dewa, ada juga makhluk-makhluk dalam mitos yang dikenalkan. Namun sekali lagi, selain disebutkan dan muncul dalam plot cerita, kita nihil soal status mereka dalam dunia tersebut, siapa teman siapa lawan, kenapa teman dan kenapa lawan tidak ada sebab akibat ataupun alasan yang dikemukakan.
Cerita ini ditulis dengan POV1 yang hanya fokus pada sudut pandang Mina. Entah aslinya Mina dibuat cuek terhadap masalah politik Alam Roh atau penulisnya yang merasa tidak perlu ditulis karena itu tidak ada hubungan dengan plot, intinya kita hanya bergerak sesuai dengan sudut pandang dan pemikiran Mina, memasuki dunia baru tanpa tahu-menahu tentangnya dan tidak akan pernah tahu dengan jelas hingga cerita ini berakhir. Oleh karena itulah kukatakan 50 50 untuk worldbuilding-nya yang masih tidak matang. Mungkin karena buku ini tidak berjilid? Tidak punya cukup halaman untuk menjelaskan semuanya.🤔
Penokohan. Karena Dewa Laut tertidur, maka yang menemani (terpaksa) Mina sepanjang cerita adalah Shin, Namgi, dan Kirin. Ketiga ini adalah penjaga setia Dewa Laut. Selain mereka yang awalnya cukup asing dan tidak akrab dengan Mina, ada lagi tokoh pembantu lainnya yaitu Kedok, Dai, dan Miki. Mengesampingkan tokoh-tokoh lainnya, dengan 6 tokoh inilah Mina menjalin hubungan yang dekat sepanjang cerita. Meskipun tidak selalu muncul dalam waktu yang sama, masing-masing mempunyai porsi/scene tersendiri dan karakteristik mereka tersiratkan dengan sangat baik.
Tetapi di lain sisi, latar belakang dari masing-masing tokoh tidak begitu tersampaikan. Ada, tapi hanya sepintas. Daripada Mina, jujur cerita ini sangat berat mengarah kepada Shin, sang ML kita. Ya, semenjak Dewa Laut dikenalkan dalam wujud anak kecil dan tidak pernah dimunculkan lagi hingga mencapai klimaks, sudah terlihat jelas bahwa ML kita adalah Shin, pengawal Dewa Laut yang tampan nan dingin. Selain pada awal dan akhir cerita yang sedikit membahas tentang kehidupan Mina di daratan, plot utama novel ini adalah membahas tentang Shin dan Dewa Laut. So to be honest, tidak ada tokoh yang benar-benar membuatku suka/ jatuh hati padanya. Jika ingin spesifik, aku lebih terharu/ unyu pada moment/scene tertentu daripada terhadap tokoh tersebut.
Alur & plot cerita. Apa yang Mina lakukan di Alam Roh? Singkatnya, setelah mengetahui Dewa Laut sedang tertidur, Shin dkk muncul lalu memotong ikatan benang merah takdir dan mencurinya, yang ternyata adalah jiwa Mina. Setelah berhasil diraih kembali, benang merah itu terjalin kembali, tapi pasangan Mina kali ini adalah Shin, yang tidak terlihat oleh orang lain dan juga tidak bisa diputuskan. Mendengar salah satu cara memutuskan benang ini adalah kematian dari salah satu di antara mereka, yang kemungkinan besar juga bisa menyebabkan pasangannya meninggal, mereka pun "terpaksa" terhubung dengan batas waktu 1 bulan sebelum jiwa Mina benar-benar menghilang (karena ini di dunia lain, bukan dunia manusia sehingga tubuh manusia tidak bisa bertahan lama). Mina ditugaskan untuk mencari cara mematahkan kutukan tidur Dewa Laut, sedangkan Shin mencari cara lain untuk memutuskan benang merah takdir mereka.
Seperti yang diketahui oleh teman-teman dari tag genre romance di atas, perlahan pasangan sejoli ini pun saling jatuh cinta. Masalah dan konflik tentunya terus terjadi sepanjang cerita hingga mencapai klimaks dan akhirnya ending. Untuk plot cerita cukup bagus, berjalan dengan lurus dan baik. Tetapi di antara semua kekurangan tentang jalannya cerita, yang paling ingin kukomplen adalah "hubungan cinta" Mina dan Shin.
Aku paham bahwa mereka berdua suatu saat pasti akan saling suka, tapi terus terang aku tidak menangkap satu pun moment yang membuat mereka menjadi saling suka. Dari awal hingga akhir, mereka terpaksa bersama karena benang merah, lalu Shin juga otomatis melindungi Mina dari bahaya karena secara tidak langsung dirinya sendiri akan bahaya juga. Tapi apa karena selalu bersama dan dilindungi/melindungi mereka jadi saling suka? Jika jawabannya tidak, maka tidak ada alasan yang logis lagi yang membuktikan sejak kapan cinta mereka bersemi. Singkat cerita, aku tidak merasakan chemistry mereka. Yang ada, aku justru merasa author ingin cepat-cepat mereka saling suka bagaikan anak kecil yang sedang main boneka lalu tiba-tiba memberikan peran suami istri ke dua bonekanya.
Ending. Karena ini cerita hanya buku solo = tidak ada lanjutan serialnya, novel ini berakhir dengan happy ending hampir ke semua tokoh termasuk antagonis. Di bagian ini aku merasa penulisnya masih rada-rada takut mematikan tokohnya, benar-benar ingin semuanya bahagia meskipun ada yang aneh dan terkesan dipaksakan. Hatinya masih lembut 🤭
Overall, ini kisah yang semi seru untuk dibaca. Memang, tidak ada adegan yang sungguh mendebarkan membuat page turner, tapi setidaknya tidak membosankan. Banyak pesan moral yang tersampaikan, membuat kita sesekali merenung memikirkannya. Dunia fantasinya ditulis dengan indah, tapi sayang hanya visual yang difokuskan, tidak dengan latar dunia itu sendiri. Tokoh-tokohnya bagus dan hidup, tetapi kadang kala masih terasa tidak bisa begitu akrab dengan semuanya.
Nilai: 🌻🌻🌻🌻
Extra:
Bagi yang tertarik, novel ini masih tersedia secara offline maupun online, begitupun novel versi internasionalnya. Boleh satu, boleh keduanya jika Anda adalah memiliki jiwa kolektor akut.Happy reading~
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Review - Mariani Marzz
Random~To be read or must to be read~ Coret-coretan yang berisikan review novel berbagai macam genre (terutama romance) Sebagai pengingat juga cerita apa saja yang sudah pernah dibaca & dikoleksi Silakan singgah untuk baca, mana tahu dapat rekomen bagus ...