SPOILER WARNING!!
Penerbit : Haru
Tahun Terbit : Jawa Timur, Mei 2021 (cetakan kedua)
Tebal Buku : 296 hlm; 19 cm
ISBN : 978-623-7351-65-8
Genre : Mystery; Thriller; Romance~~~~~~~~~~~~~~~
Aku menikah dengan pembunuh suamiku.
Demi menuntut keadilan.Hanya itu isi Blurb dari novel ini. Singkat, jelas, padat, dan sangat bikin penasaran. Seperti biasa, itulah ciri khas dari novel buatan Sensei Rikako tercinta kita. Jadi bagaimanakah kisahnya? Mari kita terjun.
Kawasaki Sakiko, sang protagonis cerita kita. Ia memulai kisah dengan tidak sengaja memecahkan piring melamin kesukaannya. Pas dijelaskan panjang lebar oleh suaminya yang penuh akan wawasan, bahwa piring tersebut adalah BONE CHINA, yang artinya ada campuran abu tulang pas pembuatan, tanpa ragu-ragu ia seketika membuang piring lainnya yang tercetak label yang sama. Sebab, abu tulang yang dijelaskan mengingatkannya pada abu tulang mendiang suaminya, mantan suaminya yang bernama Tadatoki, yang diduga kuat telah dibunuh oleh suaminya yang sekarang, Hideo.
Mari kita flashback. Sakiko adalah anak yatim piatu. Awalnya dia tinggal di desa bersama dengan ayahnya yang seorang petani. Boleh dikatakan kehidupannya waktu itu cukup sederhana dengan tetangga yang saling membantu. Masa tenang tersebut berakhir ketika ayahnya mengalami tabrak lari. Ia yang sebatang kara pun ditampung oleh bibinya yang tinggal di Tokyo, dengan batas menjaganya hingga ia tamat SMP. Sesuai kesepakatan, Sakiko yang sudah tamat SMP pun pindah keluar, melanjutkan pendidikan SMAnya sembari bekerja. Untunglah sekolah paruh waktu memiliki asrama sehingga ia bisa tinggal sendiri. Singkat cerita, dari sekolah itulah ia mengenal Tadatoki.
Sama halnya dengan Sakiko, Tadatoki ternyata juga anak yatim piatu. Oleh karena latar dan sifat mereka yang hampir menyerupai satu sama lain terutama tentang bagaimana mereka berusaha kuat untuk berdiri sendiri, dengan cepatnya mereka pun akrab, lalu lanjut menikah dan hidup bersama. Kehidupan suami istri mereka dapat dikatakan berjalan dengan baik pula. Sakiko sebagai ibu rumah tangga, dan Tadatoki mendapatkan pekerjaan yang lumayan bagus dan bisa membiayai hidup mereka dengan baik. Sekali lagi, kehidupan yang bahagia nan sederhana ini harus pupus ketika Sakiko mendapatkan kabar bahwa Tadatoki telah meninggal, penyebabnya adalah jatuh dari gedung.
Di TKP, ada satu saksi mata yang melapor. Dialah Hideo. Untuk keamanan, Hideo pun ditahan. Sakiko yang tidak bisa percaya kalau suaminya itu bunuh diri pun terus mendesak polisi serta detektif untuk menyelidiki kasus ini. Sehingga, Hideo yang tadinya hanyalah saksi berubah status menjadi tersangka. Oleh beberapa fakta yang disampaikan kepada Sakiko, ia pun sangat percaya bahwa pria itulah yang membunuh suaminya. Sayang sekali, minimnya bukti yang menunjukkan, serta ditambah bukti-bukti bahwa Tadatokilah yang bersalah karena dia seorang penipu, Hideo pun dibebaskan.
Lalu bagaimana ceritanya Sakiko bisa menjadi istri Hideo? Sedangkan kasus yang lumayan menghebohkan masyarakat ini pasti mengekspos wajah Sakiko. Nah, ini adalah salah satu plot twist yang disajikan dengan flash back lagi. Jadi, pada awalnya Sakiko tidak pernah ada niat untuk balas dendam ataupun mendekati Hideo untuk menyelidikinya sendiri. Ia justru jatuh depresi, mengunjungi website tentang bunuh diri, dan mengenal seseorang untuk mengajak mengakhiri hidup bersama. Orang itu adalah Satou Eri. Segala persiapan bunuh diri mereka sudah sempurna. Namun siapa sangka, ternyata takdir berkata lain. Pohon yang ada di dekat mereka tumbang, menyebabkan mereka yang ingin bundir di dalam tenda dengan mengisap asap arang pun terbagilah ruangan mereka. Dengan arang di bagian tenda Eri, sedangkan Sakiko terbebas dari asap tersebut. Dan ya, Eri berhasil bunuh diri sedangkan Sakiko tidak. Sempat bimbang dan melalui perdebatan batin yang panjang, Sakiko memutuskan untuk oplas mengganti wajahnya menjadi wajah Eri, lalu mendekati Hideo, dan menjadi istrinya.
Kepenulisan. Tak perlu dipungkiri lagi, karya dari Sensei pastilah bagus. Terjemahan yang minim salah/ typo, juga mudah untuk dipahami. Cerita ini menggunakan POV1 yang berfokus pada sudut pandang Sakiko. Segala hal yang terjadi dalam hidupnya, baik yang sedang berlangsung maupun dibagikan melalui flash back, semunya tertulis dengan seimbang. Tidak lupa, setiap karya beliau pasti selalu terselip ilmu pengetahuan yang terlihat sangat jelas risetnya yang sungguh-sungguh, di mana kali ini seputar ilmu tentang memasak dan sedikit penjelasan tentang kedokteran. Ya, dua profesi protagonis kita.
Penokohan. Kehidupan Sakiko yang seorang pendiri ini sangat minim interaksinya dengan orang-orang, sehingga tokoh yang muncul dalam cerita ini benar bisa dihitung dengan jari. Namun dengan begitu, aku tidak merasa bahwa kisah ini melakukan kesalahan pemula yang kukatakan "Dunia milik berdua saja". Memang dominan cerita adalah percakapan antara Sakiko dan Hideo sebagai suami istri, tapi daripada dunia berdua, kita lebih difokuskan pada rasa penasaran serta curiga yang Sakiko bagikan kepada kita para pembaca. Hidupnya jauh dari kata tenang walau ia terus tersenyum di luarnya. Meski POV Sakiko, karakteristik dari tokoh lain pun tersalurkan dengan baik melalui gerak-gerik serta ucapan mereka, walaupun pada akhirnya kebanyakan hanyalah tipu muslihat. Karena hei, ini cerita misteri jangan lupa. 😂
Plot & alur cerita. Untuk poin ini boleh dikatakan cukup lamban. Layaknya kehidupan sehari-hari kita, rutinitas Sakiko sebagai ibu rumah tangga ya itu-itu saja, berputar-putar atas hal yang sama. Bahkan dialog antara Sakiko dan Hideo terkesan mengulang-ngulang sampai beberapa kali aku merasa bosan. Kisah ini dimulai dengan impact yang kuat, keraguan yang besar akan apa kenyataannya dan siapa pelakunya. Tetapi pas dipertengahan, kita disuguhkan kisah romantis antar suami-istri ini. Tidak, aku tidak mengatakan buruk. Justru perkembangan karakter terasa sangat kuat, dari Sakiko yang benci setengah mati perlahan-lahan mulai luluh dan benaran jatuh cinta kepada Hideo yang masih diduganya sebagai pelaku pembunuhan suaminya. Hanya saja, karena pembaca seolah dihipnotis untuk terlarut dalam cerita, rasa misteri thriller yang awal memenuhi rongga dada seolah menghilang begitu saja. Simplenya, genre dari cerita ini bagaikan dipaksa untuk berubah ke romantis, melupakan misterinya. Oleh karena itu, semuanya jadi berdampak pada point berikutnya.
Ending. Seharusnya ini bisa menjadi salah satu karya yang kuberi rating 5/5 bintang. Sayang sekali, ending cerita ini membuatku berubah pikiran. Karena plot yang lamban, klimaks dan resolusi pun dipadatkan pada akhir cerita, dan rasa misteri yang sempat menghilang pun digali lagi keluar. Pada bagian ini pun disuguhkan lagi plot twist berikutnya yang jujur tidak terduga olehku alias tidak tertebak😳 Aku padamu, Sensei 😍 Tapi ... ugh! Endingnya sebenarnya bagus, tapi nyesek, aku gak bisa terima. Kenapa harus begitu? Padahal bisa begini. Tidak, aku tidak akan spoiler, intinya ada rasa yang tidak puas dalam dada ini 🤧
Overall, karya dari Akiyoshi Rikako Sensei sekali lagi berhasil. Jika mau terus terang, ini merupakan salah satu yang ringan plotnya aka tidak berat seperti anak-anaknya yang lain. Aku selesaikan buku ini dalam dua hari, tapi jika ditotalkan harusnya tidak lebih dari 5 jam = meski ringan dan sedikit membosankan, tapi tetap menarik untuk terus membuka halaman berikutnya. Bukan karena ingin segera menutup buku, tapi murni karena ingin tahu kelanjutannya. Walaupun jujur percakapan suami istri lumayan kaku, tapi chemistry mereka bagus, tidak terkesan dipaksakan, Intinya, good 👍
Nilai: 🌻🌻🌻🌻🌱
Extra:
Bagi yang tertarik, novel ini tentu saja masih tersedia baik secara offline di toko buku maupun online di olshop kesayangan Anda. Yang ingin baca misteri tapi gak mau capek mikir dan tetap ada rasa penasarannya sangat direkomendasikan, bonus romantis deh, biar senyum-senyum sendiri juga 🤭
Happy reading~
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Review - Mariani Marzz
De Todo~To be read or must to be read~ Coret-coretan yang berisikan review novel berbagai macam genre (terutama romance) Sebagai pengingat juga cerita apa saja yang sudah pernah dibaca & dikoleksi Silakan singgah untuk baca, mana tahu dapat rekomen bagus ...