SPOILER WARNING!!
Penerbit : Tekad
Tahun Terbit : Depok, Juli 2024 (cetakan kelima)
Tebal Buku : 262 hlm; 14 x 20 cm
ISBN Digital : 978-623-09-7961-3
Genre : Family; Angst~~~~~~~~~~~~~~~
Rumah, pengertian umumnya adalah sebuah tempat untuk beristirahat, tempat untuk berkumpul bersama dengan keluarga. Tetapi, apakah semua rumah akan benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya?
Alie Ishala Samantha, gadis berusia 16 tahun yang sedia kalanya "pernah" memiliki rumah yang nyaman, keluarga yang harmonis, penuh dengan kasih sayang, anak bungsu tercinta. Semenjak kematian Bunda Gianla, rumah yang tadinya surga menjadi neraka untuknya. Kenapa? Karena dia menjadi alasan sang Bunda meninggal dunia, sehingga membuat Ayah dan 4 kakak laki-lakinya membenci dirinya, melabelnya sebagai "pembunuh" dan "pembawa sial".
Itulah premis dari cerita ini, dan merupakan isi inti cerita juga, dari awal hingga akhir. Tentang kisah kehidupan Alie lima tahun kemudian sejak sepeninggalan Bunda, tentang dirinya yang menjadi tempat pelampiasan keluarganya, tentang bagaimana sang gadis rapuh ini bertahan atas segala cobaan yang sungguh menyakitkan ini.
Kepenulisan. Untuk bahasa yang digunakan mudah dimengerti, tetapi sekaligus aneh untuk beberapa bagian terutama pada setiap pembuka/opening bab cerita. Tak terhitung berapa kali dimulai dengan menulis cuaca alih-alih latar tempat yang jelas, dengan penggunaan kiasan/majas yang berbunyi aneh seolah tidak nyambung. Typo dan pengulangan kata pun beberapa kali sering kujumpai, menandakan masih kurang teliti/bersih pas editing naskah. Tetapi setidaknya tidak terlalu mengganggu jalannya cerita/ membuat ambigu.
Cerita ditulis menggunakan POV3 serba tahu, yang beberapa kali berpindah sudut pandang ke saudara termasuk ayahnya Alie. Perpindahan POV lumayan bagus, begitupun dengan selipan flash back yang meski lumayan banyak tapi rapi dan bisa dibedakan dengan baik.
Penokohan. Nah, masuklah kita ke salah satu pokok permasalahan yang lumayan serius menurutku. Sekali lagi kuulangi, bahwa selain Alie si prota, keluarganya masih ada 5 anggota lainnya, yaitu sang Ayah Abimanyu, lalu 4 kakak: Sadipta, Rendra, Samuel, Natta. Yes, keluarga yang ramai = banyak tokoh. Cerita ini aman dari label "dunia milik berdua" yang kubenci dengan begitu banyak tokoh yang terlibat dan muncul. Namun sayang, banyaknya tokoh di sini memberi dampak banyak tak berguna.
Jika dihitung porsi adegan, semua kakak dan ayah mendapatkan jatah scene tayang bersama dengan Alie yang lumayan adil. Hanya saja, mereka terkesan sama. Kasarnya, tidak ada perkembangan karakter sama sekali, termasuk Alie sang protagonis.
Bukan spoiler, setiap tokoh yang muncul (catatan: anggota keluarga) adalah untuk memarahi dan memukul Alie. Memang ada sedikit perbedaan sikap, tapi hal tersebut tidak kentara sehingga pukul rata sama. 4 saudara rata membenci Alie dengan cara masing-masing, tapi misalkan keempat orang ini digabung, bisa saja membentuk 1 orang atau minimal 2 orang deh. Intinya, 4 saudara itu mubazir. Menurut pendapatku, author menciptakan tokoh kakak sebanyak itu hanya supaya Alie terlihat semakin kasihan dan tidak berdaya.
Lalu masih dengan 4 saudara. Selain sama merata, semuanya juga sama kekanakan. Sedikit mendetail, Alie yang ceroboh hampir ditabrak mobil, sang Bundalah yang mengorbankan diri menyelamatkan putrinya. Kecuali Alie memang sengaja, maka patutlah ia dikatakan sebagai pembunuh. Tapi tidak, seolah akal sehat sudah tak ada, Alie yang begitu mereka sayang dalam detik itu juga langsung berubah membencinya setengah mati, yang di mana berlangsung pula bertahun-tahun. Masih oklah kalau mereka tulus membencinya, tapi sepanjang cerita mereka lebih ke setengah-setengah bak tsundere, ntar benci, ntar peduli, ntar benci lagi. Ayahnya lagi lebih parah. Agak membingungkan, tapi intinya aku merasa masih kurang kuat bahwa satu-satunya alasan itu membuat Alie jadi manusia yang paling menyedihkan di seluruh dunia.
Plot & alur cerita. Sekali lagi, sepanjang cerita hanya berkisah akan bagaimana Alie menerima kekerasan fisik dan batin setiap harinya. Tidak hanya 4 saudara dan ayah, Alie pun termasuk yang paling plin plan. Karena setiap terluka, Alie akan mengadu ke Bundanya berkata ingin menyusul, lalu besoknya/scene berikutnya langsung bahagia saat ada sedikit saja perhatian dari keluarganya, melupakan segala penderitaannya. Siklus ini mengulang dari awal hingga akhir, lebih tepatnya sampai ke klimaks cerita yang lumayan dramatis, lebay, dan plot hole.
Nah, dengan kesialan yang tak pernah habis, Alie hampir dilecehkan oleh sekelompok preman. Singkat cerita, ia terluka parah hingga berdarah-darah, Sadipta juga mengalami luka tusukan. 4 saudara dan Alie itu saudara sama ayah beda ibu. Alie yang baru siuman langsung didesak untuk mendonorkan darahnya kepada Sadipta karena hanya dia yang punya golongan darah sama. Hello? Seorang pasien terluka parah, dibawah umur, bobot pun kurus kecil, diizinkan untuk mendonor darah? Sepertinya itu rumah sakit ilegal 😅 + dokter dapat izin praktek jalur suap deh, nol ilmu 🤦♀️
Ending. Aku cukup senang dengan ending di mana mereka semua menyesal akan tindakan mereka selama ini, tapi masih agak kurang nendang bagiku, masih kurang kerasa kental juga penyesalan mereka. And yeah, ending agak gantung.
Overall, aku bingung. Cerita ini sangat diminati, direkomendasi, bahkan otw menuju layar lebar. Tapi gimana ya? Untuk pase ceritanya lumayan seru aku suka, but pada saat yang sama, isi ceritanya kurang berbobot. Mungkin karena cerita ini awalnya dari AU, jadi terlihat sangat jelas fokus utamanya adalah angst, penderitaan Alie yang bertubi-tubi nonstop, tapi tokoh-tokohnya tidaklah hidup. Kurangnya riset tidak hanya membuat plot hole, tapi membuat cerita ini terlalu fiktif jadi sebagai pembaca kurang bisa relate terhadap tokoh. Topik-topik yang diangkat lumayan sensitif, tapi terkesan lumayan diremehkan pula oleh sang author, mau itu depresi, trauma, bundir, dll. Again, kurang riset. So jika ingin ditanya pendapatku, it's a good read but not a good story.
Nilai: 🌻🌻🌻🌱
Extra:
Ini adalah cover versi pertama cetak, lebih terkesan toko daripada rumah. And yeah, I like mine better 👍
Bagi yang tertarik terutama peminat genre angst, ini bisa Anda dapati secara offline maupun online di toko kesayangan Anda. Di beberapa olshop pun kulihat masih tersedia versi paket dengan bonus merchandise yang bagus dan menarik.
Happy reading~
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Review - Mariani Marzz
Random~To be read or must to be read~ Coret-coretan yang berisikan review novel berbagai macam genre (terutama romance) Sebagai pengingat juga cerita apa saja yang sudah pernah dibaca & dikoleksi Silakan singgah untuk baca, mana tahu dapat rekomen bagus ...