"Daviddd, sudah saya bilang kalau mau main jangan kasar, lihat ini semua pasti ulah kamu" ucap dokter frisly yang sedang membersihkan lecet pada vagina vani...
"Saya sudah pelan fris, ini baru 2 kali kok kayak gini"
"Memang suami egois seperti kamu contohnya!"
"Saya hanya memberikan kenikmatan pada pasangan saya toh hal yang wajar dalam hubungan pasutri"
"Sini kamu, coba kamu yang bersihkan" ucap dokter memberikan kasanya agar david yang membersihkan...
"Saya tidak melarang kamu bermain david, tapi tau durasi juga 7 jam ya kali ini pingsang kalau oranglain udah metong kali david digenjot terus"
David mengikuti arahan dari dokter, dalam hatinya meringis pelan, merah dikedua sisi pantasan tadi vani sampai menanggis kuat menahan sakit. Salahnya juga yang bermain saat marah jadi gelap mata. Selesai semuanya dokter membereskan semuanya dibantu vani, vani sudah bangun dari pingsannya tapi karena lelah ujung² ya dia tertidur pasrah saja sama dilakukan mereka berdua terhadap barangnya...
"Perawatannya sama kayak kemarinkan?"
"Kalau bisa jangan dipakai dulu, awas aja gue dapat telfon dengan kejadian yang sama, gue laporin loe kepolisi ada tindakan kdrt"
"Mana bisa, sama² mendesah dibilang kdrt"
"Dibilangi nyolot aja lu, kalau gak mikir kepercayaan udah kabur gue"
"Gue bayar tf ya, kirim no rek" ucap david mengabaikan ucapan dokter sengaja mengalihkan pembicaraan...
Saat david membuka lacar hp ya terlihat wp hp david alat kelamin mereka yang menyatu, david belum sadar tapi frisly memperhatikannya dengan intens...
"Wp hp lu bagus, gak takut dilihatin cowok lain vagina istri lu"
"Gak sopan banget lihat hp orang" ucap david kaget...
"Iyelah yang paling bucin, jangan lupa kalau main ingat waktu lama² istri lu bosan cari yang lain baru tau rasa"
"Mulut lu mau gue mutilasi yaa"
"Udah masuk, gue pamit, makasih bonusnya"
Dokter frisly pamit pulang pada david dan memberikan salam untuk vani agar cepat sembuh. David duduk disebelah vani dilihat wajah vani yang pucat, sedih sudah pasti tapi david sangat takut bila vani benar meninggalkannya. Dibilang egois tapi itulah kenyataannya...
"Cepat sembuh sayang"
David membuka selimut, dibukanya kaki vani mengangkang dimajukannya wajahnya sambil dijilatnya bagian lecet dan lubang vagina vani, dibersihkannya semuanya sambil disedotnya semua sisa lendir dan spermanya. Lalu david mengeringkannya dengan kasa dan mengoleskannya salep. Vani masih setia tidur karena lelah menanggis tadi...
"Apa penis aku besar banget ya sampai lecet gini, tapi dari pabriknya udah besar mana bisa kecil" ucap david berbicara sendir...
"Lain kali keluar masuknya pelan², jadilah penis yang mahal dan beruntung bila didapatkan" ucap david berbicara pada penisnya sendiri...
Setelah diberi salep david mengambil kipas kecil dan mengipasnya agar salepnya cepat kering dan segera menyelimuti vani agar vani cepat beristrihat...
Malam hari...
"Baby, kamu sudah bangun" ucap david melihat vani yang kesusahan bangun hendak bersandar...
David yang duduk dikursi dengan sigap membantu vani bersandar disandaran tempat tidur, badan vani masih lemah dan mukanya masih pucat...
"Laparr"
Vani berbicara pelan dengan cepat david mengambil makanan disebelahnya yang telah dia simpan diatas nakas beberapa jam yang lalu...
"Sini aku suapii" ucap david mengambil nampannya dan segera menyuapi vani, vani yang masih sakit hanya menurut saja toh tidak berdaya...
"Huekkk" ucap vani tiba² muntah sebelum makannya dia telan, rasanya baunya aneh tidak seperti biasanya...
"Baby kamu kenapa" ucap david yang langsung sigap menadahkan tangannya menjadikan tangannya sebagai penampung muntah makanan vani tanpa ada rasa jijik...
"Aku gak suka baunya, pengen muntah" ucap vani mengerakan tangannya agar makanannya dijauhkan dengan cepat david berlari kekamar mandi membuang muntahan vani...
David datang dengan air didalam baskom, dibersihkannya mulut vani dan sisa muntahan vani, digendong vani duduk dikursi agar dia bisa membersihkan muntahan vani menganti seprai, selimut dan lainya...
"Mau makan apa, buah mau" ucap david vani hanya mengangguk saja...
David mengambil buah dan mengupasnya, setelah ini vani memakannya hingga habis, makanan bintang 5 sangat mewah tidak cocok dengan lidah kampungan vani yang hanya makan lalapan ayam dan lele sambal bawang saja...
"Maaf yaa daddy jadi repot, maaf udah muntah juga ditangan daddy, vani merepotkan yaaa"
David membawa vani didalam pelukannnya, vani kembali menanggis david mengelus pelan kepala vani sambil mengecup kening vani...
"Sudah menjadi kewajiban daddy sayang, daddy mau kamu bergantung sama daddy bukan hanya penis daddy aja yang hanya bisa bergantung sama lubang kamu"
Plakkk...
"Daddy bukan saatnya bercanda" ucap vani menepuk pelan bahu david, david hanya bisa terkekeh pelan membuat vani sedikit tertawa...
David mengendong vani membawanya kekasur, membaringkan vani dan daddy ikut berbaring juga...
"Daddy vani mau pakai kolor, gak enak telanjang gini"
"Jangan dulu baby tunggu lecetnya sembuh, daddy gak bakalan masukan penisnya dulu kamu tenang aja yaa"
"Janjji jangan main kasar lagi, vani takut dad, hikss"
"Janji, tapi jangan ngomong mau tinggalin daddy atau putus yaa baby" ucap david membawa vani kedalam pelukannya...
"Daddy janji suatu saat akan nikahin kamu"
"Jangan hanya janjji tapi buktiin" ucap vani membalik badannya tapi dengan cepat david membaliknya membuat mereka berhadapan kembali...
"Daddy jangan peluknya kuat² nanti kena barang vani"
"Maaf baby" ucap david meregangkan pelukannya...
Bersambung...
Jangan lupa vote...
Komen yang banyak...
Kalau ada typo komen...
Jumat 24 Agustus 2023...