"Maafkan daddy baby" ucap david yang sudah berhasil memeluk vani...
Vani memukul punggung david kuat, digerakan semua badannya agar pelukannya terlepas. Bukannnya terlepas tapi david semakin kuat memeluk vani...
Daddy gak jahat, daddy hanya kasih kenimatan sayang"
"Daddy lagi periksa lubang kamu, masih sakit atau gak"
"Daddy hanya sedot lubang kamu buang kotorannya"
"Biar bersih, gapapakan"
"Hiksss jahattt"
"Lubang vani semakin sakit, kalau mau sedot bilang, nanti tunggu sembuh jangan sekarang"
David kemudian mengubah posisi menjadi vani yang duduk dipangkuannya, david menyuruh vani melihat kerahnya. Dilihatnya mata kesayangannya yang sudah mengeluarkan banyak airmata yang terlihat sangat sembab...
"Sakittt hiksss" ucap vani lagi berusaha mengatur posisinya..
"Jangan nanggis lagi, daddy tau daddy jahat" ucap david mengapus airmata vani dengan bajunya lalu mengecup kedua mata vani pelan dengan sayang...
"Sakittt hikss" ucap vani bergoyang lagi, membuat tubuh mereka menjadi tidak seimbang...
Vani sangat gelisah duduk dipangkuan david, sekarang vani sudah tidak memukul david lagi. Tangan david mengelus punggung vani pelan sambil mengecup punyak kepala vani...
Vani melihat kearah bawah sambil tangannya turun menutupi vaginanya, david yang belum peka langsung mengikuti arah pandang vani...
"Apanya yang sakit sayang, coba ngomong"
"Lubang vani sakit, kena gesekan celana daddy lebih sakit lagi. Angkat sakit hiksss" ucap vani menanggis lagi...
David baru sadar dan langsung menurunkan vani, kemudian dirinya membuka juga celananya sehingga penisnya terlihat yang masih tidur...
"Bukan itu maksudnya daddy" ucap vani dibuat melonggo oleh tingkah david...
Kemudian david kembali membawa vani kepangkuannya, sekarang penis david langsung tegang, terasa belahan pantat vani penuh oleh penis david...
Vani hanya bisa menahan napas, karena kalau gerak habislah dia dihajar david diranjang ini...
"Kita ngomong dulu yuk, kita luruskan semuanya. Agar tidak ada kesalahpahaman yaa" ucap david membawa vani dalam gendongannya...
David lalu keluar dari kamar vani, vani dibuat binggung dirinya mau dibawa kemana tanpa busana seperti ini. David tidak perduli asalkan tidak ada yang lihat selain mbak ita. David membawa vani masuk kekamarnya lalu menguncinya..
"Kita ngobrol disini aja yaa"
Kalian tau mereka duduk dimana, hayo tebakk...
"Kok duduk disini sih dad, gak enak sempit dikasur aja. Turunkan vani² gak mau sempit kayak gini" ucap vani merengek kembali...
"Gak bisa baby, kalau daddy lepaskan kamu nanti kamu lari lalu kabur deh"
Mereka berdua saling tatap²an, sampai tanpa sadar vani yang mulai basah. David merasakan penisnya yang mulai basah oleh lendir vani hanya dia bahagian saja...
"Siapa yang mau ngomong duluan, daddy atau baby" ucap david memberikan pilihan...
"Vani, tapi awas aja dipotong biarkan vani ngomong semuanya duluan"
"Ihh sempitt geseran dikitt" ucap vani kemudian david mengubah posisi menjadi menyamping agar vani lebih leluasa..
"Vani judulnya marah ya ini sangat marahhh, pokoknya marah banget pakai bangettt" ucap vani berbicara sambil memajukan bibirnya, gemas david dibuatnya...