Tapii bapak mau ketemu langsung dengan pacarmu nak" ucap bapak mulai melembut...
Vani yang awalnya takut mulai bisa bernapas lega, vani yakin orangtua ya pasti luluh tapi tidak dengan hubungan ranjang ya. Soal itu vani serahkan kepada david biarkan dia yang bertanggung jawab...
"Pak kalau seandainya pasangan vani tidak sesuai dengan keinginan bapak dan ibu bagaimana?" Ucap vani takut...
"Bapak dan ibuk hanya bisa menuruti keinginan kamu saja nduk, sebenarnya kami ingin kamu menikah dan tinggal disini tapi tidak mungkin juga soalnya kamu anak perempuan pasti akan mengikuti suami"
Apakah boleh vani berbohong saja mengenai hubungannya yang sangat jauh ini, tapi apakah dia sanggup menahan airmatanya saat bercerita nanti...
"Secepatnya bawa pacarmu kesini nak, tidak baik lama² kalian berpacaran nanti jadi bahan omongan tetangga" ucap ibuk...
Bapak terlebih dahulu pergi kekamar karena mengantuk sekarang tinggal vani dan ibu saja...
"Kalau besok pacar vani kesini boleh gak bu"
"Lebih cepat lebih baik nduk" ucap bapak vani berbicara sebelum masuk kekamar ...
"Oh ya nak, oleh² dari ibuk kemarin apakah sudah habis, kalau mau lagi bisa ibuk buatkan. Kamu masih gadis gak baik sering² pakai daun sirih nak, kamu kenapa titip dimbak ita banyak banget" ucap ibuk penasaran...
"Bukan untuk vani buk, tapi teman vani besok kita buat kunyit asam ya bu, untuk vani bawa kesana"
"Jangan banyak² nak, sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik" ucap ibu memperingati...
"Kamu jangan nakal ya disana, ibu minta tolong mbak ita jaga kamu. Jangan ikut pergaulan bebas, prinsip ibu dulu berhubungan setelah menikah. Ibu mau kasih semuanya untuk suami ibu, terutama kegadisan ibu. Kamu juga harus begitu nak, jaga terus ya mahkota kamu jangan dikasih sama orang yang tidak akan jadi suami kamu"
"Kalau dikasih gimana buk"
"Kalau kelak itu suami kamu gak malasalah, tapi kalau bukan kamu yang rugi, kalau bisa jangan sampai ya nak berdosa hukumannya" ucap ibu sambil membelai rambut panjang vani lembut...
"Maafkan vani ibu, pak" ucap vani dalam hati sambil memeluk ibu, berdosa pasti tapi semaunya tidak akan kembali seperti semula, biarkan semuanya mereka berdua yang tanggung...
Tak terasa obrolan mereka sampai beberapa jam, sekarang menunjukan waktu pukul 8 malam, ibu dan bapak sudah mengantuk. Orangtuanya memang terbiasa tidur awal karena tidak ada hal yang dikerjakan juga...
Vani masuk kekamarnya dulu dan langsung menguncinya yang biasa dia tepati, semuanya masih sama, dari posisi benda² ya. Kamarnya lumayan besar tapi lebih besar kamar dirumah david. Dibaringkannya badannya dikasurnya, berasa nostalgia dijaman dirinya masih sekolah dulu...
Saat terpejam vani baru sadar kalau dirinya belum membuka hp ya daritadi, hp ya dia matikan dari awal keberangkatan sampai sekarang ini, pasti david sudah menerornya...
77 panggilan tidak terjawab...
107 pesan...Yaps benar, hp ya dipenuhi oleh pesan dari david, vani membuka room chat disana banyak sekali voice note dari david, salah satu pesannya "Kabari daddy kalau sudah sampai"...
Tak lama kemudian, hp vani langsung berdering panjang umur sekali padahal baru dibicarakan tadi david. Vani mengangkat vc dari david sambil mengambil airpods dari tas ya, karena kamar vani tidak kedap suara. Takut david memunculkan suara laknatnya lebih tepatnya dirinya...
"Astaga Ya Tuhannn" ucap vani melempar hp ya saat gambar yang ditampilkan adalah penis tegang david...
"Baby, kok kaget sih, ini gunawan loh jangan baperan gitu deh" ucap david disebrang sana melihat vani yang melempar hp ya...