"Daddyy!"
Vani yang terkejut langsung reflek memundurkan tubuhnya, tendangan kuat membuat pintu kamar vani menjadi miring. Vani menatap david dengan takut², wajah david sangat merah bersamaan dengan tangannya yang mengepal kuat...
"Aku tanya siapa yang belum punya pacar!" Ucap david sekali lagi tetapi vani tetap saja diam...
Tumben sekali david pulang siang bolong seperti ini, tapi anehnya david tidak membawa tas kerjanya dan jasnya juga tidak dia pakai lengkap seperti biasanya...
"Jawab vani, siapa yang belum punya pacar!!!" Ucap david kuat saat vani masih tetap diam, suara david sudah sangat mengelegar serumahnya ini karena mereka berbicara didepan kamar vani...
Karena kesabaran david setipis tisu dibagi dua, david langsung menarik vani kuat menuju kamarnya, vani hanya bisa pasrah saja sambil melihat kebawah, kearah hp ya yang sudah hancur tak berbentuk dilantai...
Brakkk...
David langsung mengunci pintu dan mendorong vani masuk kekamarnya, agar tidak ada orang yang mendengarkan pertengkaran mereka..
"Jawab vani, jawab aku bilang jawab" ucap david lagi...
Kali ini david langsung menarik vani dengan kasar, dipegangnya kedua bahu vani dan langsung melempar vani dikasur. Vani hanya bisa pasrah sambil memegang kepalanya yang terasa sangat pusing sekali...
"Pusing " ucap vani hanya itu yang bisa dia ucapkan...
"Jawab vani sebelum aku marah besar padamu atau kau memang berniat mau pergi dari sini, menguras semua uangku, iya begitu vani jawab!" Ucap david naik keatas kasur sambil berbicara berteriak didepan wajah vani...
Vani hanya bisa mendengarkan sayup², penglihatnya sekelilingnya menjadi berputar makanya vani tidak bisa menjawab pertanyaan david...
"Jawab vani, kenapa kamu hanya bisa diam, apa semua jawabannya benar sehingga kau menelfon orangtuamu meminta mereka untuk menjemputmu disini"
"Maksud kamu mengatakan tidak mempunyai pasangan itu apa, kau anggap aku apa selama 4 tahun ini vani, apa!!!"
David disini sudah sangat marah, vani masih saja tetap diam rasanya ingin menjawab tapi tidak sanggup, rasanya seperti ingin pingsan...
"Maaf daddy, bukan vani yang meminta orangtua vani menelfon, tetapi mereka yang menelfon duluan. Kata orangtuaku mereka rindu aku, mereka meminta aku untuk pulang kekampung karena 1 tahun ini aku belum ada pulang menjenguk mereka" ucap vani pelan..
"Maksud kamu bilang belum punya pacar itu apa, sengaja tidak mengakui hubungan kita atau kamu malu bisa pacaran sama duda kayak aku ini udah tua, tapi penisku tidak tua vani" ucap david disituasi seperti ini masih bisa bercanda...
"Bukan begitu, vani mau bilang langsung sama mereka nanti saat kita pulang, vani tak mau berkata ditelefon karena takut mereka terkejut karena selama ini vani belum pernah pacaran. Daddy adalah cinta pertamaku dan pacar pertama vani" ucap vani lagi...
David yang marah menjadi melunak, apakah benar apa yang dikatakan, wajahnya menjadi malu dengan cepat david mengontrol eksperi malu wajahnya...
"Daddy kenapa bisa seperti ini, vani takut hiksss" ucap vani tiba² menanggis...
David yang seakan tersadar langsung naik keatas kasur, maksud hati ingin menenangkan vani dengan cara memeluknya lalu yang terjadi hanya membuat vani semakin takut..
"Stoppp, jangan mendekat vani takut hikss"
Vani menanggis semakin menjadi², ditariknya selimut untuk menutupi wajahnya. Kalau tidak nekat bukan david namanya, david tetap naik kekasur lalu menarik vani, dalam 1 tarikan vani sudah ada dalam dekapan david..
"Hiksss, lepasss, daddy jahat vani benci sama daddy" ucap vani mrngungkapkan isi hatinya, dipukulnya erat punggung david agar david melepaskan pelukannya...
"Maafkan daddy sayang, jangan pernah benci daddy" ucap david sangat takut dengan kata² yang keluar dari mulut vani saat mereka bertengkar...
David semakin erat memeluk vani, tangannya mengelus lembut bahu vani sambil mulutnya yang setia mengumankan kata maaf dan mencium puncuk rambut vani...
"Maafkan daddy baby, daddy hilaf"
"Jahattt, jangan peluk² vani"
David lalu melepaskan pelukannya, dilihatnya wajah vani yang berlinang air mata dan hidungnya yang memerah. Apakah barusan kelakuannya sangat keterlaluan, david masih saja tidak sadar...
"Baby, daddy minta maaf, daddy salah, maafkan daddy ya sayang" ucap david lagi sambil mengambil tisu dinakas...
David kemudian mendudukan vani dipangkuannya, dibuangnya inggus vani tanpa ada rasa jijik sedikitpun, vani hanya bisa menurut saja. Tanggisan vani perlahan mereda tapi vani rasanya ingin sesekali membalas perbuatan david...
"Maukan maafkan daddy, coba bilang akan daddy kabulkan kecuali kata putus"
"Jelaskan!"
"Jelaskan apa sayang, daddy tidak paham" ucap david pura²...
"Jelaskan semuanya awal dari daddy yang tiba² marah sama vani, lalu banting vani"
"Abang banting dedek bang, sudah lama abang gak banting adek" ucap david tiba² bernyanyi, tapi lumayan juga loh suara david tapi masih merdu suara desahan vani dong...
Plakk, vani malah mengeplak bahu david kuat, sekarang belum waktunya bercanda, eh malah david membuat dirinya yang emosi...
"Kali ini serius sayang, daddy pulang awal karena mau kasih tau kamu soal kabar bahagia, daddy ada buka cabang perusahaan baru. Semuanya sudah beres tinggal peresmian, jadi daddy mau bilang kamu, ajak liburan sekalian honeymoon. Karena waktu itu liburan kita tertunda"
"Kok bisa tiba² marah gak masuk akal banget"
"Daddy kira kamu selingkuh, mana ngomong gak punya pacar lagi, kalau yang ditelfon laki² bisa diembat kamu. Daddy mana mau kalah, berbagi aja daddy gak mau"
"Halah all...."
Belum sempat vani menyelesaikan ucapannya tapi mulutnya sudah dibungkam oleh bibir david, seperti biasa cara menyelesaikan masalah david adalah dengan nafsu...
"Ihhh sakit tauuu" ucap vani saat ciuman terlepas...
Tadi saat berciuman bibir vani disedot kuat² oleh bibir david, belum lagi bibir bawahnya digigit kuat, lidahnya rasa kebas dong. Hampir setiap hari bibirnya dibuat bengkak, tanpa lipstik sudah merah alami, vani turun dari pangkuan david lalu melihat kearah cermin...
"Ihhh berdarahkan, bisa gak sih kalau ciuman jangan sambil gigit²an, bibir aku bukan makanan daddy"
Vani membuka sela bibirnya yang berdarah sambil mengelapnya dengan tisu, kemarin saja sariawannya belum sembuh ini sudah ditambah lagi...
"Gak bisa baby, semuanya yang ada pada dirimu adalah candu bagi daddy, termasuk lubang kamu, hal yang sangat wajib" ucap david turun dari ranjang lalu berdiri dibelakang vani, bukannya membantu tapi david malah meremas bukit kembar vani lembut...
"Ihh jangan pegang² deh" ucap vani sambil mengoyangkan badan agar tangan david terlepas...
"Gak mauuu" ucap david semakin kuat meremas...
"Lepas atau gak dikasih jatah selamanya" ucap vani dan dengan cepat david melepaskan remasannya dan kembali duduk dikasur memperhatikan vani...
"Bukan cinta ini namanya tapi nafsu" ucap vani pelan yang bisa jadi david dengar...
Bagaimana menurut kalian part ini komen dong...
Bersambung...
Jangan lupa vote...
Komen yang banyak...
Kalau ada typo komen...
Senin 2 Oktober 2023...
SEMUA KARANGAN CERITA AUTHOR FIKSI YA JADI JANGAN ADA YANG TIRU INI HANYA SEBUAH KEGABUTAN AUTHOR MENGISI WAKTU LUANG SAJA, TERIMAKASIH...
SEDIH BANGET GAK ADA YANG KOMEN...
JADI GAK SEMANGAT MAU NULIS...