Minimal komen 80 komen yaa, ayo ramaikan semakin banyak yang komen author semakin senang dan semangat...
Yang emosian diharapkan tenang yaa, boleh komen yang panjang disini untuk melegakan umpatan kalian hihi...
"Tidakkk" ucap vani berteriak sangat kuat...
"Hahha, percuma sayang kamu marah, ngamuk, percuma hanya akan membuatmu gila" ucap david sambil melipat kedua tangannya didadanya...
David tersenyum penuh kemenangan sambil bertepuk tangan sangat kuat didepan wajah vani...
"Jadi apa maksudmu selama ini" ucap vani yang sangat kecewa sangatt kecewa...
"Akuu hahha" ucap david menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya...
"Aku hanya ingin tubuhmu, kamu hanyalah pemuas nafsuku saja. Mana mau diriku dengan wanita murahan sepertimu" ucap david lagi membuat hati vani semakin hancur...
"Tipeku berkelas sayang, aku mana mau sembarangan memilih pasangan sebagai istriku kelak"...
"Aduhh kakiku pegell, mau duduk dipangkuanku tidak terakhir kalinya. Desahanmu mulai menjadi candu ditelingaku" ucap david berbisik pelan...
Vani menangis sejadinya², vani sangat susah untuk menarik napasnya karena tiba² pilek...
"Biasanya kamu jual murah banget, tumben kali ini jual mahal" ucap david sambil mengangkat vani duduk diatas pangkuannya...
"Lepasss, lepaskan aku bajingann hikss"
Suara tangisan vani sangat pelan, semuanya terasa begitu menyakitkan, sakitnya bukan main² kali ini...
"Kok gitu sihh, padahal biasanya panggilnya daddy kok ini bajingan namaku tiba² berubah yaa" ucap david mengecup pipi vani...
"Bolehkan aku bicara, tolong kasih aku waktu untuk berbicara terakhir kalinya" ucap vani pelan membuat jantung david berdetak sangat cepat...
Vani mendongakan kepalanya, kedua tangannya perlahan menangkup kedua pipi david sambil berusaha tersenyum manis...
"Kedua pipi ini tidak akan bisa aku usap dan cium lagi" ucap vani mengelus pelan pipi david...
"Mata ini yang biasanya menatapku dengan penuh cinta tapi hari ini membuatku seolah² menghilang dari muka bumi ini" ucap vani mengelus kedua mata david...
David hanya diam saja tanpa ada perlawanan sama sekali, dirinya merasakan setiap detik sentuhan yang vani berikan...
Kemana dirinya yang pemarah tadi, yang menatap vani seperti musuh besar. Perlahan tangan david semakin kuat memegang pinggang vani sambil meremasnya kuat membuat vani meringis pelan...
"Bibir ini yang selalu mengucapkan kata manis setiap detiknya" ucap vani mengelus bibir david...
Vani lalu memeluk david erat, tidak perduli jika david kembali marah padanya, vani menanggis kuat didada bidang david menumpahkan semua airmatanya. Baju david sampai basah dibuatnya...
"Terimakasih untuk 4 tahun ya ini, aku kira ini akan berakhir indah seperti ya dulunya kita bicarakan. Aku kira kamu benar² mencintaiku dilihat dari lamanya hubungan kita"...
Vani masih memeluk david, vani sangat tidak mampu untuk menatap david lagi. Rasanya sangat sakit berkali² lipat...
David juga masih diam enggan menanggapi, dirinya masih tercenggang mendengarkan kata "Kamu" yang vani ucapkan tidak seperti biasanya...
"Tapi semuanya sama saja, tidak ada bedanya diriku seperti simapanan pada umumnya yang hanya akan dipakai jika butuh saja"...
"Atas nama vania jingga kelana saya memberitahukan kamu David saya melepasmu mulai sekarang untuk oranglain!!!" ucap vani tegas sambil melepaskan pelukan david dan turun dari pangkuan david...