David menundukan badannya dan langsung masuk kedalam dres yang vani gunakan. Dicarinya sela kolor vani lalu ditaruhnya dibagian samping...
"Ihhh jangan duluu dadd" ucap vani memegang pinggiran wastafel karena tidak kuat untuk berdiri...
David langsung menurunkan kolor vani sampai jatuh kelantai dan melempar kesembarangan arah, tanpa perduli ada yang melihat nantinya...
"Astaga kolorku kenapa bisa terbang sampai keatas mejikom" ucap vani kaget, saat vani mau bergerak mengambil tetapi lebih dulu ditahan oleh tangan david...
"Emmm ahhh" ucap vani mendesah saat lubangnya tiba² terasa basah dan hangat secara bersamaan ulah lidah david...
Pada saat posisi seperti ini david lebih leluasa menyedot lubang vani, meskipun remang² david tetap pada aktivitasnya. Tangan vani turun kebawah saat kepala david sedikit menonjol dibalik dres ya...
"Udahh dadd, jangan kuat²"
Sedari tadi david tidak bersuara karena sangat asik dengan lubang vani, mungkin agar konsentrasinya tidak terganggu kali ya gais...
30 menit berlalu, david masih saja belum selesai. Vani sudah sangat lemah, sedari tadi dirinya menahan desahan tapi tidak bisa, ujung² ya bibirnya yang menjadi sasaran gigitannya. Vani kembali mendesah, hisapan demi hisapan yang david berikan mampu membuat semua ototnya lemah...
"Hiksss udah daddy, vani lemah banget inii" ucap vani lemah sedikit menanggis...
David langsung keluar dari dalam dres vani, dilihatnya vani yang memegang erat wastafel disebelahnya. Tak lama kemudian badan vani hampir ambruk dan lalu dengan cepat david pegang agar tidak jatuh...
"Jahattt, nyilu banget lubang vani disedot kayak penghisap debu" ucap vani memegang vaginanya yang sudah sangat basah...
"Terimakasih sayang, daddy sudah kenyang jadi gak perlu sarapan lagi, maaf ya udah buat kamu gak mampu tahan tadi" ucap david langsung mengendong vani...
"Sudah daddy bersihkan semuanya, jadi sudah bersih nanti daddy lihat lagi ya sekalian kasih salep"
Vani hanya bisa terdiam sambil memejamkan matanya, maksud hati ingin bersantai pagi ini tapi keburu menjadi santapan david. David naik keatas lantai atas tanpa memperdulikan kolor vani yang ketinggalan dibawah tadi...
"Kolor vani jangan lupa diambil, nanti dilihat mami dan papi gak enak kita" ucap vani pelan saat david membaringkannya diranjang...
"Gapapa biarkan aja, ada mbak ita juga nanti"
David membawa vani kekamar vani, soalnya kamarnya belum sempat dikemas tadi terkena tumpahan air daun sirih vani. Jadi untuk sementara mengungsi disini dulu...
Sedangkan didapur mbak ita sedang mau makan dan mengambil nasi, dilihatnya ada benda asing diatas mejikom. Seperti tidak asing pikirnya, berwarna merah dan mbak ita berjalan mendekat. Betapa terkejutnya dia melihat benda tersebut...
"Jadi gak nafsu makan, vani juga ada² aja kerjaannya"
Mbak ita mengambil sarung tangan dan membuang kolor vani ditong sampah, diatasnya banyak sekali lendir yang masih tertinggal. Mbak ita mencabut colokan nasi dan kemudian membawa mejikom kegudang untuk dibuang saja...
"Beli baju aja nanti, orangkaya mah bebas" ucap mbak ita naik keatas menuju kamar david untuk bersih².
Tadi sebelum turun mbak ita ketemu david, lalu david menyuruh mbak ita untuk membersihkan kamarnya terlebih dahulu. Soalnya mereka mau tidur disana tapi masih berantakan...
"Ini bau apalagi astagaa" ucap mbak ita yang baru masuk...
"Seperti tidak asing aromanya"
Saat berjalan kearah kasur mbak ita melihat kasur yang sangat berantakan, dilantai ada tumpahan air dan daun sirih juga...