"Lama kali loh kali berdua ini" ucap mami saat mereka baru turun kebawah, sedangkan mami dan papi sudah pulang...
"Habis berapa ronde tadi" ucap papi lagi...
"Janjji jam 7, pergi jam 8, mana paten" ucap mami bercanda..
Saat ini mereka sedang diruang tamu, mami dan papi baru saja sampai dirumah david. Sebenarnya mau menunggu tapi kelamaan, belum lagi chat dan panggilan telepon tidak dijawab keduanya..
"Hehe maaf mami, davidnya kelamaan molor tadi jadi vani susah bangunkannya" ucap vani berbohong...
"Maaf ya mami dan papi, tapi ada kesalahan teknis jadi harus diservis dulu" ucap david lagi sengaja menggoda vani...
Vani yang berada disamping david langsung melototkan matanya sambil berkata, jaga ucapan kira² seperti itulah...
"Kalau mami sih terserah kalian mau ngapain aja, tapi setidaknya kabari dulu kami. Kalian lama² kualat sama orangtua"
Mami lalu memberikan 2 bungkus bubur untuk sarapan, sebenarnya lebih yang lain dikasih ke art juga. Judulnya bubur sultan ya gais. Kedua orangtua david melihat anaknya yang semakin manja membuat sedikit iri, karena david tidak pernah semanja itu pada mami..
"Abang saran mami, mainnya jangan ganas, kamu bukan vampir loh. Itu leher anak orang seenaknya kamu hisap, kalau dilihat oranglain gak enak. Kalau mami dan papi sih gak masalah karena kami juga pernah diposisi seperti itu" ucap mami sambil menunjuk leher vani...
"Van nanti kalau keluar, pakai baju yang lehernya panjang atau rambut kamu digerai aja jangan diikat. Sama jangan lupa bawa david juga ya biar orang tau kalau kamu udah ada pasangan jadi david bisa tanggung jawab"
"Iya mi terimakasih sarannya, tapi kalau bisa jangan main gigit² anak orang sembarangan, belum sah nanti bisa dilaporkan atas pelecehan" ucap vani...
"Jangan gitu sayang, jangan munafik bilang aja kamu malukan bekasnya dilihat orang, tapi dalam hatinya senang gembira"
Papi disini kebanyakan diam, biarkan kali ini dia yang menyimak saja, nanti kalau gabung ujung² ya mami pasti bahas yang sudah², tidak bisa jawab lagi karena diskak mat..
"Eh ngomong² vani kapan pulang lagi, atau kami saja yang langsung kesana lamar kamu" ucap papi yang akhirnya berbicara...
"Nanti vani infokan dulu ya pi, soalnya gak bisa mendadak. Kalau bisa vani dan david aja duluan, nanti kalau sudah setuju baru mami dan papi pergi"
Untuk pulang saja vani belum memiliki keberanian, apalagi untuk meminta restu kembali. Rasanya sangat tidak tega, tapi david yang akan bertanggungjawab akan semuanya nanti...
"Kalau bisa jangan lama² ya van, sebelum nenek dan kakek david berubah pikiran. Susah loh merayu mereka, ini hanya tunangan aja kok dulu. Soal nikah kata kamu mau selesai kuliahkan itu juga boleh" ucap mami lagi...
"Iya mi, tolong berikan vani waktu yaa"
Kedua belah pihak belum menyetujui, kalau bagian david sudah tinggal orangtua vani saja. Vani tidak mau menikah kalau belum mendapatkan restu...
"Buburnya dimakan dulu ya van nanti dingin"
"Kalau sudah sip, boleh kabari mami dan papi untuk mempersiapkan seserahan dan lamarannya. Kalian berdua tidak usah ikut campur hanya bagian senang ya saja. Karena kalian pengantin ya, tugas kalian hanya menyatukan kedua belah pihak menjadi satu" ucap papi david...
"Eh btw mami dan papi nginap disini ya 1 malam, capek banget kalau langsung pulang. Mami mau ajak calon mantunya jalan² katanya. Papi ya mana bisa tolak, paling main catur sama david saja"...