Diner...

375 8 18
                                    

"Daddy kejarr vani akhhhh"

Vani berlari dipantai, saat ini mereka sedang berjalan² ditepi pantai, rencana vani sore ini mau melihat matahari terbenam..

"Baby jangan lari, nanti jatuh"

David berlari mengejar vani, david menggunakan baju kaos putih dan bawahan celana santai pendek, sedangkan vani memakai bikini pink tuanya itu...

"Dadd capek ya" ucap vani mengelap keringatnya sambil berjongkok diatas pasir...

"Happ akhirnya dapat juga"

David memeluk vani dari belakang lalu mengendongnya ala koala, vani mengapit kedua kakinya dipinggang david, lalu david membawanya lari mengelilingi pantai...

"Dad cantik banget yaa" ucap vani dalam gendongan david, mereka saat ini sedang berada dipulau jeju...

David menurunkan vani dalam gendongannya lalu vani duduk diatas pasir dan david disebelahnya, mereka memandang laut lepas bentar lagi malam dan disini sudah mulai gelap...

"Akhirnya setelah 3 tahun daddy bisa ajak kamu liburan"

"Maafkan daddy ya sayang, sibuk kerja sampai tak ada waktu mengajak kamu liburan"

"Iyaa gapapa daddy, kalau sekarang hubungan kita gak salah lagi, dulu pasti gak bisa soalnya kita sembunyi² kalau bertemu dad" ucap vani mengajak david saling berhadapan...

Dirabanya wajah vani lalu vani menatap dalam wajah david, rambut david melayang² lalu david membetulkan rambut vani menyelipkannya dibelakang telinga ya...

"Terimakasih daddy untuk semuanya vani hanya bisa membalas lewat yang vani bisa"

Vani lalu menyatukan bibirnya terlebih dahulu dengan bibir david, digerakannya bibir atasnya sambil melumat bibir atas dan bawah david, david hanya diam biarkan vani dulu bermain. Vani sengaja mengigit bibir david dan melesatkan lidahnya saat david membuka mulutnya, david menyambut dengan senang hati lidah vani lalu membelitnya..

"Eemmm eughh aah" ucap vani mendesah pelan...

Tangan david menahan leher vani lalu mendorongnya perlahan agar lebih dekat dan dia bisa memperdalam ciumannya.

Benar kata pepatah, Dunia ini rasa hanya milik mereka berdua, vani dan david, penulis, pembaca dan semua orang disana ngontrak...

Keduanya larut dalam ciuman panas ini, vani sudah mulai bisa mengimbangi ciuman vani, decapan terdengar jelas dari bibir keduanya. Pulau jeju ini ramai banyak orang tapi keduanya tidak masalah selagi tidak menganggu oranglain toh sah saja dilakukan oleh pasangan bukan, banyak juga yang berciuman kok bukan mereka saja...

30 menit berciuman, dari matahari masih ada sampai terbenamnya baru mereka menyudahi ciumannya. Vani melepaskan ciumannya sepihak karena kehabisan napas...

"Hah ah hahahhh" ucap vani mengatur napasnya, david melihatnya langsung memeluk vani erat...

"Terimakasih sayang, udah mulai berani ya sekarang cium daddy duluan, daddy senang kamu ada kemajuan" ucap daddy disamping telinga vani...

"Kalau vani bisa memuaskan daddy kenapa gak dad, maaf ya dad belum bisa sehebat daddy"

"Pelan² baby, tapi ingat no 1 daddy yang wajib buat kamu nikmat kalau kamu hanya pemain cadangan aja pas daddy capek kamu boleh menjadi pemimpin"

Vani mengangguk malu, tadi mereka seperti pasangan yang tak tau tempat, seolah² remaja yang tengah dimabuk cinta kasmaran, cinta monyet dan karet...

"Udah gelap baby kita pulang ya" ucap david sambil membersihkan sisa saliva dibibir vani...

Kekasihku Asisten Pribadiku...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang