Pagi hari di kota Jakarta. Suara percikan air di kolam ikan terasa begitu menenangkan. Sisa-sisa embun bersarang pada rerumputan di taman. Disana bunga-bunga bermekaran menebar semerbak wangi. Menjadi aroma murni dan khas.
Terdengar dentingan sendok dan gelas dari meja makan. Tepatnya di ruang makan sebelah taman rumah. Dari sana suasana menyejukkan tampak begitu jelas.
Suasana sudah cukup dingin untuk bermalas-malasan, oleh karenanya perempuan yang sedang menggerai rambut itu memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur. Dan yang pasti meninggalkan suaminya disana.
Tap tap tap tap.
Dari arah tangga suara tapak kaki Ali terdengar. Ia berjalan menuju arah Nadira yang membelakanginya. Kemudian mendekat dan memeluk tubuh wanita itu dari belakang.
"Kenapa nggak disana aja?" Tanyanya.
Aktivitas Nadira berhenti. Kini dagu Ali berada di pundak kanannya.
"Masih dingin banget ini, Ra." Ujar Ali lagi.
Ucapan suaminya membuat Nadira tersenyum. Lalu melanjutkan kegiatan tangannya untuk mengaduk larutan gula dan teh dalam cangkir.
"Saya buatkan teh hangat, Mas."
Ali masih tidak ingin melepas tangannya yang melingkar pada perut Nadira. Ia justru memejamkan matanya pura-pura tidur. Padahal sudah sejak pukul empat pagi mereka bangun dari tidur.
"Bentar ya, Mas. Saya ambil kerudung dulu."
Dengan berat, Ali melepaskan pelukannya. Nadira beralih untuk mengambil kain coklat itu di nakas samping meja makan. Ia tidak bertanya mengapa Nadira berniat memakai hijab meski sedang bersamanya.
Seperti anak kecil yang menunggu temannya bermain, Ali mengikuti kemanapun wanita itu berjalan.
"Kesana yuk, Ra." Ajak Ali menunjuk taman rumah.
Nadira sudah mengenakan hijab. Ia mengangguk, juga memberi senyuman.
Sambil membawa teh, keduanya melangkah menuju taman rumah dan duduk di kursi rotan masing-masing. Menikmati udara pagi yang terasa sangat sejuk seperti malam indah kemarin.
Gemercik air dari kolam dan ikan-ikan mungil yang sibuk menghabiskan makanannya pun menyaksikan mereka. Pasangan itu saling berbincang tentang hal-hal sederhana namun menjadi sebuah topik yang paling ditunggu. Saling bercerita dan berbagi rasa. Indah sekali.
Siapapun jangan mengganggu keduanya. Biarkan saja burung-burung yang berkicau di ranting pohon memberi kesan harmonis. Juga semilir angin yang mengisi helaian bumantara.
Salah satu dari tangan mereka menyatu, saling menggenggam dan mengusap pelan. Sebagai tanda damai pada hawa dingin yang masih melingkupi bentala. Membawa keduanya dalam gurauan sembari menyambut sang baskara.
Semua akan indah pada waktunya. Dan kini waktunya pun telah tiba.
🌺🌺🌺🌺
Assalamualaikum. Selamat pagi.
Ini adalah bagian epilog yang mungkin udah nggak ditunggu lagi oleh temen-temen. Tapi aku tetap update karena bagian ini adalah akhir dari cerita Nadira. Cerita pertama yang sampai ending di wattpad.
Puji syukur kehadirat Allah yang maha baik. Juga telah memberi kesempatan kepadaku untuk menulis sampai akhir. Alhamdulillah.
Aku juga ucapkan banyak terima kasih untuk teman-teman readers yang sudah mengikuti, membaca, dan menghargai cerita ini dari awal sampai akhir. Juga memberi komentar penyemangat, pengingat, koreksi, kesan dan lain-lain. Di manapun kalian berada, sehat dan baik-baik selalu yaa.
Untuk keluarga dan teman-temanku yang sangat mendukungku, makasih banyakk. Aku bangga sekaligus bahagia punya kalian.
Teman-teman, aku manusia biasa yang pastinya punya kesalahan. Begitu juga karyaku. Jadi jika ada sisi baiknya, boleh jadikan pelajaran. Dan untuk sisi buruknya silakan dialihkan saja. Begitu ya.
Terakhir aku sempat notice beberapa komentar temen-temen yang mau NADIRA ADA SEASON 2. Jujur sebelum ada komen begitu aku juga mau. Tapi aku rasa, aku gabisa lanjut lagi kalau peminat Nadira cuma dikit.
Apa aku nunggu sampai Nadira view 1M ya?
Boleh deh ya kayaknya. Mungkin teman-teman mau share cerita ini, atau kunjungi laman tiktok dan Instagramnya juga. Ini bukan soal spam komen ya. Karena jujur aku nggak yakin Nadira ada yang minat kalo SEASON 2. Jadi apa gitu yang buat aku yakin.Gitu aja yaa. Dari aku. Mohon maaf jika ada kesalahan.
zahwaaini_
Tiktok: authorlelet
Instagram: authorleletWassalamu'alaikum warahmatullahi wa wabarokatuh.
09.33
Jombang - Jawa Timur, 27 Agustus 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadira
General Fiction[BELUM TAHAP REVISI] "Aku tidak suka perempuan berjilbab!" Kata laki-laki itu kian tajam. "Lalu apa yang harus saya lakukan?" "Melepas jilbabmu. mungkin aku bisa saja terbuka karena itu" Tidak menunggu jarak sedikitpun, lelaki itu pergi, melewati pe...