Bagian 5

24.2K 1K 8
                                    

Matahari bersinar dengan cerahnya. Udara pagi yang diselimuti awan putih tebal dan langit bewarna biru ini membuat suasana menjadi lengkap dengan kehadirannya.

Waktu menunjukan pukul delapan lebih tujuh menit. Mobil bewarna putih itu melewati gerbang hitam dan memasuki pekarangan rumah untuk kesekian kalinya. beberapa detik setelahnya, pengendara tunggalnya keluar dari pintu mobil depan bagian kanan

Lelaki itu menuju teras rumah. Mengetuk pintu yang sedikit terbuka. Selanjutnya lelaki berusia sekitar empat puluh tahunan keluar dari ambangnya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam. Ingin menjemput Nadira?"

Pria muda itu mengangguk " Iya, Pa"

"Ayo masuk"

Adji dan Ali masuk di ruang tamu, kemudian duduk pada sofa yang berbeda disitu. Sudah tujuh hari Nadira tinggal lagi dirumah orang tuanya setelah ia menikah. dan hari ini adalah saatnya sang suami menjemputnya agar pulang ke rumah.

Nadira keluar bersama Kayla yang membantunya membawa tas berukuran sedang. Sementara Nadira sendiri menyeret koper hitam pada tangan kanannya

"Panggil Mama, Kay" Perintah Adji pada anak keduanya

"Mama mandi." jawabnya

"Kalau begitu bilang kalau kakak udah di jemput"

"Tapi Mama udah tahu, Pa."

Adji sedikit menahan napasnya. kemudian ia usap hidungnya sejenak.

"Ya sudah" Katanya pada Kayla "Ingin berangkat sekarang?"

Giliran tanyanya pada Nadira. Perempuan itu mengangguk pelan. Adji berdiri, diikuti Ali kemudian

"Kalau begitu, kami berangkat dulu, Pa. Emm, Kayla. Assalamu'alaikum"

Ucap Ali sopan

"Iya. Wa'alaikum salam"

🌺🌺🌺🌺

Mobil berhenti di depan rumah bewarna putih yang indah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil berhenti di depan rumah bewarna putih yang indah itu. penumpangnya cepat-cepat keluar karena tiba-tiba saja langit menunjukkan perubahan warna. Entah sejak kapan mendung itu mulai menggantikan pagi yang sedari tadi terkesan ceria

Nadira membawa tas dan kopernya sendiri. Lelaki di sampingnya ini sama sekali tidak menawarkan bantuan untuknya. Mungkin untuk dalam waktu ini ia harus paham kalau Ali baru saja kehilangan seseorang yang berharga dalam hidupnya

Perempuan cantik berwajah Baby Face itu mengikuti langkah kaki suaminya untuk masuk kedalam rumah. Gadis itu masih setia berada di belakang Ali yang melewati tangga di rumahnya. Ketika sudah sampai puncak yang mereka tempuh, Ali berhenti.

"Cukup"

Nadira berhenti. Ali menghadapnya.

"Ini kamar ku. Kamar kamu sebelah sana."

NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang