11 🔞

5.8K 334 21
                                    

Selama ibunya belum menghubungi Marsha untuk pulang, dirinya tetap menginap di rumah Zee walaupun sesekali Viny datang untuk membujuk nya tapi Marsha tetap enggan untuk pulang.

"Kamu tau kan Sha kalau Ayah Zee udah ga ada, dia juga bergantung sama bengkel peninggalan ayah nya, kalau kamu juga tinggal disana berarti Zee harus ngeluarin biaya lagi, kasian Zee Sha.." tutur Viny yang saat ini tengah berbicara empat mata di kantin sekolah Marsha.

Marsha terdiam, ia memang enggan untuk pulang, tapi apa yang dikatakan Viny ada benar nya juga.

"Pulang ya, minta maaf sama mama, mama itu cuma lagi emosi, kakak yakin kok kalau mama ga bener-bener serius usir kamu"

"Aku mau kerja, aku tetep ga mau pulang!"

Viny memijat kening nya, Marsha memang keras kepala dan selalu bertindak seenak nya.

Dari kejauhan terlihat seseorang yang sedang berjalan  menuju kantin, Marsha memicingkan matanya memastikan jika orang itu pernah ia lihat sebelum nya.

"Udah dulu ya kak"

"Eh tapi Sha..."

Percuma saja, Marsha sudah berlari menjauh, ia menghampiri orang tadi.

"Kamu ngapain disini Adel?" Tanya Marsha.

"Lah... sekolah disini juga? Kebetulan nih" Adel tersenyum senang lalu  merangkul bahu Marsha begitu saja.

"Temenin gue keliling, anak baru nih gue"

"Ish ga usah pake rangkul-rangkul!" Marsha sedikit kewalahan karena lengan Adel cukup kekar untuk ukuran lengan wanita.

"Kemarin aja gue peluk, masa di rangkul doang.. aakkh.. "

Adel memekik kesakitan karena Marsha menyikut perut nya.

"Ga usah ungkit apapun soal malam itu!"

"Woaah.. serem banget tatapan nya, iya..iya tapi sekarang lo harus anter gue ke kelas" pinta Adel.

"Ga mau!"

"Ayok ah" Adel menggenggam erat tangan Marsha dan lagi-lagi tangan kekar itu membuat Marsha tak bisa berkutik.

****

"Ini Zee" Jessie memberikan sebuah poster pensi pada Zee yang langsung di tempel di mading oleh Zee.

"Tinggal seminggu lagi ya"

Jessie mengangguk, mereka berdua berdiri berdampingan sambil menatap poster yang sama.

"Yang daftar class meeting udah banyak Jess?" Tanya Zee

Jessie mengangguk, mengecek kembali di buku yang dibawa nya.

"Banyak Zee, antusias mereka ternyata bagus"

Zee tersenyum senang dengan usaha tim nya yang selalu tak pernah membuat kecewa.

"Lah, kita satu kelas dong, wiih asik!"

"Berisik ih!"

Zee dan Jessie menoleh pada suata bising yang di dengar nya.

Mata Zee berubah dingin, kini ia dan Marsha saling pandang tapi bedanya Marsha langsung terlihat gugup dan menghempaskan tangan Adel yang menggenggam nya dengan kasar.

"Kasar banget, kenapa sih?" Tanya Adel sambil mencubit gemas dagu Marsha membuat Marsha kembali menepis tangan nya kasar tapi tatapan nya masih tertuju pada Zee.

"Siapa tuh, anak baru ya kayaknya?" Tanya Jessie yang jelas merasa asing dengan adanya Adel.

"Gue kesana dulu ya" pamit Zee pada Jessie.

AludraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang