28

2.6K 259 34
                                    

Malam semakin larut, masih ada sekitar sepuluh menit lagi untuk menunggu bus terakhir lewat. Zee masih duduk di halte depan sekolah berjarak sekitar dua meter dengan Marsha.

Kedua nya berdiri berbarengan ketika bus terlihat datang dari kejauhan, mereka sempat bertatap muka sebelum akhirnya Zee menggerakkan tangannya mempersilahkan Marsha untuk masuk lebih dulu. Tak ingin terlewat bus terakhir, Marsha langsung melangkah lebih dulu, memilih kursi samping jendela sementara Zee memilih untuk duduk paling belakang.
Kondisi bus yang sepi membuat Zee bisa lebih leluasa melihat Marsha dari belakang.

Marsha menoleh kebelakang, memastikan dimana Zee duduk tapi Zee langsung memutus kontak matanya nya dengan cara menunduk sambil memasang headset di telinga nya. Marsha hanya tersenyum miris, setelah kejadian tadi membuat Marsha lebih bisa menghargai keputusan Zee apapun alasan nya.

Setelah Marsha kembali melihat kearah jendela, Zee menatap nya. Memperhatikan punggung gadis berambut panjang itu.
Jempol Zee menekan tombol play di layar handphone nya, sekedar mendengarkan musik untuk menemani malam nya yang terasa sunyi.

Tak sadar ku temukan
Temukan wanita rupawan
Yang sadarkan
Dia seorang
Tiada lain tiada bukan
Hanya dia


Hmm, kayaknya cuma kamu yang fokus baca tulisan ku

Dia buatku nyaman
Dalam hangat pelukan
Dia perasa
Yang mengerti yang kurasa
Hanya dia

Anggap ini sebagai tiket untuk berteman"


Kan ku arungi tujuh laut samudra
Kan ku daki pegunungan himalaya
Apapun kan ku lakukan tuk dirimu sayang
Oh penjaga hatiku

Ayo berdansa di tengah hujan

Kau dan aku sempurna
Semoga ada cara tuk terus bersama
Selalu ku tunggu
Tak mau berlalu
Kau dan aku

Langit malam itu indah tau, aku bisa ngabisin waktu berjam-jam cuma buat mandangin langit

Kan ku arungi tujuh laut samudra
Kan ku daki pegunungan himalaya
Apapun kan ku lakukan tuk dirimu sayang
Oh penjaga hatiku

Kamu ga akan cuma jadi cinta monyet ku di SMA kan?

Karna bersamamu semua terasa indah
Gundah gulana hatiku pun hancur sirna
Janji ku tak kan ku lepas wahai kau bidadariku dari surga
Tuk selamanya
Tuk selamanya

Zee tersentak saat setetes air mata jatuh begitu saja, buru-buru ia menyeka air matanya karena bus berhenti dan Marsha terlihat berdiri untuk turun sementara Zee masih cukup jauh untuk turun.

Marsha berlalu begitu saja tapi ia sempat melirik kearah Zee yang tengah menunduk sebelum akhirnya ia benar-benar turun.

*****

hari ini cukup lelah untuk Zee dan malam pun semakin larut tapi langkah Zee rupanya memilih jalan yang lain, seolah tak sinkron dengan otak nya, Zee terdiam di depan pintu.

Sebelum ia mengetuk rupanya pintu itu terbuka. Christy menatap heran sekaligus kaget melihat Zee sudah berdiri di depan pintu bahkan kini Zee menyandarkan kepalanya begitu saja di bahu Christy.

"Ka..kamu kenapa?"

"Capek"

Hanya itu yang di katakan Zee. Christy merangkul tubuh Zee dan memapahnya untuk masuk.

AludraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang