33

2.4K 254 15
                                    

Alunan musik klasik terdengar samar di telinga, rumah megah bernuansa putih itu terasa sangat sepi hingga suara langkah kaki pun terasa menggema di seisi ruangan.

Hhhh...

Helaan nafas seorang lelaki lolos berbarengan dengan posisi nya yang duduk di sebuah sofa mewah bewarna abu itu.
Sesekali ia membetulkan letak kacamata nya berkali kali terasa melorot.

"Kamu sudah pulang" suara seorang wanita Berjalan menghampirinya dari arah belakang.

Lelaki itu menoleh dan tersenyum sambil mengelus lengan wanita itu di pundak nya.

Dia adalah Kenan, sosok lelaki bertubuh tegap yang hari ini di buat gelisah karena pertemuan nya dengan Marsha yang tak lain adalah anak kandung nya.

"Kenapa? Wajah kamu keliatan capek banget, kathrin buat ulah lagi?"

"Engga kok Naomi, untuk Kathrin aku sudah terbiasa"

Fokus kedua nya teralih saat pintu utama terbuka, tampak dua gadis SMA berjalan beriringan masuk dan menghampiri Naomi untuk mencium tangan nya tapi tidak pada Kenan.

"Kathrin.. Freya.. kok sama Papa ga salam" tanya Naomi

Kathrin dengan sikap angkuh nya langsung berlalu menaiki tangga menuju kamar nya, sementara Freya masih diam sebelum akhirnya ia mencium tangan Kenan tanpa berekpresi sedikit pun.

"Freya.." panggil Naomi, hingga Freya yang tadi sudah berjalan kembali berbalik badan.

"Tolong ajarin adek mu itu, mama udah pusing sama kelakuan nya"

Freya tak memberi respon apa-apa, ia kembali berbalik dan berjalan menuju kamar nya.

"Aku tau mereka masih sulit menerima ku disini, gapapa sayang" ucap Kenan mencoba menenangkan Naomi.

Naomi berjalan dan duduk di samping Kenan sedikit mencoba menguatkan suaminya itu dengan sentuhan hangat.

"Tapi ini sudah satu tahun kita menikah dan si kembar belum bisa menerima mu, aku takut kamu merasa tertekan"

Kenan tersenyum, ia mengecup singkat pipi istrinya itu.

"Mereka anak yang manis, aku yakin suatu saat mereka bisa menerima ku"

*****

"Ah akhir nya selesai"

Zee meregangkan tubuhnya lalu menutup laptop  dan menyimpan nya di atas meja kecil di samping tempat tidur nya.

"Nih.." Christy memberikan segelas susu pada Zee. Luka Christy memang tak separah Zee bahkan saat ini ia sudah bisa berjalan dengan normal, berbeda dengan Zee yang masih harus berbaring di tempat tidur.

"Soal nya susah ya?" Tanya Christy

"Lumayan, untung kemarin Marsha bawain aku catatan jadi aku bisa belajar"

"Enak ga Zoy punya sahabat kayak Marsha? Dia keliatan peduli banget sama kamu"

Zee terdiam sejenak, takut jika ia memberikan jawaban yang salah.

"Kamu udah jadi teman ku sekarang, dan teman ku bisa jadi teman mu juga, kalau kita udah sembuh dan keluar dari sini, nanti aku ajak kamu main bareng teman-teman ku ya, kamu mau kan?"

Christy mengangguk dan tersenyum sangat tulus, bagi nya bertemu Zee bukan sekedar kebetulan tapi merupakan jawaban dari Tuhan untuk nya yang kesepian.

"Permisi.."

Kedua nya menoleh saat mendengar suara seseorang yang masuk. Zee hanya menatap bingung pada dua orang asing di hadapan nya, sementara Christy tampak terkejut, bahkan Zee dapat melihat Christy yang memundurkan langkah nya semakin mendekati Zee.

AludraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang