"makasih tante"
Zee tersenyum ramah saat dirinya telah selesai di periksa oleh ibunya Marsha dan langsung minum beberapa obat agar tubuhnya kembali pulih.
"Iya sama - sama, ya udah kalian langsung tidur aja ya"
Zee mengangguk lalu pamit dan pergi ke kamar Marsha.
Rumah Marsha benar-benar terasa dingin. Suasana yang sepi membuat kehangatan keluarga tak terasa sama sek kali disini.Zee membuka pintu kamar, tapi ia sama sekali tak melihat Marsha di sana.
Mata Zee tertuju pada satu arah.
Arah pintu balkon yang terbuka, jelas Marsha pasti ada di luar sana.Benar saja, Marsha tengah duduk menatap langit sambil memeluk lutut. Dari punggung nya terlihat jelas jika Marsha terbilang kurus, di benak Zee saat ini muncul banyak pertanyaan tentang Marsha, gadis unik yang penuh misteri untuk nya.
Zee melangkah menghampiri dan duduk di samping Marsha.
"Kenapa kesini? Di sini dingin" ucap Marsha saat menyadari jika Zee sudah duduk di samping nya.
"Liat saturnus tuh" tunjuk Zee pada satu objek yang terlihat terang di langit malam ini, sambil sesekali menggosok kedua telapak tangan nya agak tubuhnya menghasilkan energi panas.
"Kamu suka saturnus?" Tanya Marsha dan dengan mantap Zee langsung mengangguk.
"Iya, dia planet yang cantik, kalau cari tentang planet di internet pun pasti yang muncul itu gambar saturnus, kamu suka planet apa Sha?"
Marsha kembali menatap langit.
"Venus" jawab Marsha.
"Kenapa?"
"Suka aja, venus salah satu planet yang bisa di liat pakai mata telanjang, dia selalu temenin aku buat liat senja" tutur Marsha.
"Anak senja rupanya"
"Emang kamu ga suka senja? Aneh ga sih kalau ada orang ga suka senja, senja itu kan cantik banget"
Zee mengangguk, tapi sepertinya ia memiliki pendapat lain.
"Iya senja itu cantik, tapi sejujurnya aku lebih suka langit biru, berawan, ada pelangi, itu rasanya buat aku nyaman" ucap Zee
"Langit malam itu indah tau, aku bisa ngabisin waktu berjam-jam cuma buat mandangin langit"
Sreeekk....
"Yaakk! Apa tuh" Marsha melonjak kaget bahkan tanpa sadar langsung memeluk Zee dari samping ketika mendengar sesuatu di atas pohon.
"Dah diem aja, dia ga ganggu," ucap Zee yang membuat Marsha semakin melotot.
"Jangan bercanda ya!" Tegas Marsha, bahkan ia mencengkram lengan Zee dengan kencang.
"Aduh duh.. sakit hey"
"Bodo amat!"
Walaupun kesakitan tapi Zee justru tertawa dengan puas nya, Marsha ketika ketakutan lebih menggemaskan dari apapun di matanya.
"Iya..iya sorry aku bercanda, itu tadi ranting jatoh, aaarrkkkhh!!"
Zee memekik kesakitan untuk kesekian kalinya saat bahunya di gigit begitu saja oleh Marsha, jelas Marsha sangat kesal saat ini.
"Sakiiit"
"Nyebelin kamu tu, iiih!!"
Zee menahan kedua tangan Marsha yang hendak memukulnya tapi itu justru membuat kedua nya tak berjarak. Lagi - lagi Zee terpaku menatap mata Marsha yang sangat cantik menurut nya, tapi sepertinya Marsha memandang objek lain dari wajah Zee.